Bola.com, Jakarta - Mempersiapkan naskah pidato menjadi satu di antara bagian penting sebelum kamu melakukan pidato.
Adapun fungsi naskah pidato supaya isi yang akan disampaikan di depan publik dapat lebih mudah dicerna oleh pendengar karena telah tersusun secara sistematis dan baik.
Baca Juga
Advertisement
Seperti diketahui, ada berbagai tema yang bisa disampaikan dalam berpidato, dan satu di antaranya pidato tentang nasionalisme.
Butuh inspirasi contoh naskah pidato tentang nasionalisme?
Bagi kamu yang ingin membawakan topik mengenai nasionalisme, bisa memahami contoh-contoh pidato pada artikel ini. Ada beberapa contoh yang bisa dijadikan sebagai referensi.
Berikut ini contoh naskah pidato bertema nasionalisme, dikutip dari laman Vestitijayastore dan Ruangseni, Kamis (29/9/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Naskah Pidato Bertema Nasionalisme 1
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Yang saya hormati bapak kepala sekolah (nama sekolah),
Bapak/Ibu guru beserta staf tata usaha yang saya hormati,
Dan tak lupa anak-anakku, siswa dan siswi yang saya cintai.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat.
Selawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada nabi Muhammad saw. kepada keluarganya sahabatnya, para tabiin dan tabiatnya, dan kita selaku umatnya sampai akhir zaman.
Hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan ini saya akan membawakan pidato tentang turunya nasionalisme di kalangan generasi muda.
Kita tinggal di Indonesia. Suatu kebanggaan bagi kita karena kita tinggal di negeri yang kaya raya, subur makmur, strategis, dari Sabang sampai Merauke terbentang beribu-ribu pulau bagaikan Zamrud Khatulistiwa.
Dengan beraneka ragam budaya dan suku bangsa, tapi tetap bersatu dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Dari rasa bangga tersebut tentunya akan menumbuhkan rasa cinta kita kepada Indonesia. Jika sudah bangga dan cinta tentunya kita akan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi bangsa kita.
Kita akan menjaga nama baik bangsa. Pertanyaannya, 'sudahkah kita mencintai negeri kita ini?' Di zaman yang modern ini nasionalisme seolah–olah dianggap tidak penting lagi. Di kalangan tua maupun muda, pejabat maupun rakyat, tidak memperdulikan lagi tentang nasionalisme.
Karena pengaruh modernisasi, banyak para pemuda lebih memilih budaya barat dibanding budaya sendiri.
Mereka menganggap bahwa budaya barat lebih modern dibanding budaya sendiri. Kemerosotan nilai luhur Pancasila hampir terjadi pada semua pemuda di kota maupun di desa.
Kini hanya sedikit pemuda yang menjunjung tinggi nasionalisme. Mereka lebih antusias bila membicarakan tentang gosip–gosip selebriti, konser musik, dan sebagainya.
Jika ada yang membawakan topik nasionalisme dianggap tidak gaul, sok pintar, dan topiknya sulit untuk dipikirkan.
Ketika generasi muda hendak memupuk rasa nasionalisme, pejabat pemerintah malah memeperkaya diri sendiri dan pemimpin menyibukkan mencari massa untuk mempertahankan kekuasaannya.
Pemuda menjadi bingung tidak ada figur yang dapat dijadikan contoh. Belum lagi masalah ekonomi yang mengharuskan pemuda untuk mengangkat derajat keluarganya sehingga tidak ada waktu untuk memikirkan nasionalisme.
Hadirin yang saya hormati,
Nasionalisme bukan masalah kecil melainkan masalah yang harus segera diselesaikan. Nasionalisme tidak akan terbentuk bila tidak dilakukan oleh semua kalangan.
Mari, kita awali dari hal-hal yang sederhana atau hal-hal yang kecil. Misalnya, membuang sampah pada tempatnya, sehingga tanah air kita menjadi bersih. Rela berkorban demi tanah air. Gunakan produk–produk asli Indonesia.
Jadilah pemuda yabg pandai mengatur waktu, gunakanlah waktu luang dengan perbuatan yang bermanfaat.
Hindari sifat yang merugikan diri sendiri dan negara seperti korupsi penyalahgunaan narkoba, dan sebagainya.
Sekian pidato yang dapat saya sampaikan, kurang lebihya saya mohon maaf, terima kasih atas perhatianya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Advertisement
Contoh Naskah Pidato Bertema Nasionalisme 2
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Kepala SMA/SMP (nama sekolah),
Yang saya hormati Bapak dan Ibu guru sekalian, serta teman-teman angkatan baru yang luar biasa.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan YME atas hikmat dan kebijaksanaan yang diberikan-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga kita bisa berada di sini untuk merayakan (...).
Terima kasih karena telah mengizinkan saya, selaku ketua OSIS (nama sekolah) berpidato tentang rasa cinta tanah air.
Hadirin yang saya hormati,
Menurut saya, ada satu kalimat klise yang berhubungan dengan tema ini. Kalimat tersebut adalah "tak kenal maka tak sayang".
Semua orang yang hadir di sini pasti sudah tidak asing dengan kalimat ini, bukan? Kenapa klise?
Ya, karena kalimat itu memang benar apa adanya. Untuk saling menyayangi dan mencintai, kita memang harus mengenalnya terlebih dahulu.
Sama halnya dengan mencintai tanah air Indonesia. Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah dengan mengenal Indonesia raya ini dari segala sisi dan memahaminya.
Hadirin yang saya hormati,
Untuk itu, pada hari ini, mari kita bersama-sama tes seberapa dalam kita telah mengenal Indonesia dengan menjawab berbagai pertanyaan yang akan saya bacakan berikut ini.
Pertanyaan pertama, tahukah kalian keragaman apa saja yang ada di negara kita, Indonesia?
Ada berapa suku yang tinggal di Indonesia?
Berapa jumlah pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke?
Apa saja potensi yang bisa dikembangkan dari Indonesia?
Kebudayaan apa yang melekat di masyarakat dan terasa sangat Indonesia?
Bagaimanakah bentuk rumah asli di Indonesia?
Seperti apa cita rasa makanan dan minuman dari daerah khas Indonesia?
Hadirin yang saya hormati,
Dari semua pertanyaan yang telah saya sampaikan, berapa banyak yang bisa kalian semua jawab? Apakah kamu dan saya sudah semengenal itu dengan Indonesia?
Nah, tak perlu disebutkan, cukup sampaikan itu dalam hati. Kamu dan saya bisa menilai sendiri seberapa kadar cinta yang dimiliki terhadap negara Indonesia.
Jika kalian masih memiliki banyak hal yang belum dimengerti tentang Indonesia. Sekarang dan detik ini, mari kita mulai bersama-sama lebih mengenal dan mencari tahu lagi tentang Indonesia tercinta.
Mulai hal kecil, kamu bisa merasa bangga saat menggunakan bahasa persatuan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan merek-merek lokal yang tak kalah bagus.
Bagaimana? Apakah kalian siap?
Hadirin yang saya hormati,
Tak lupa, mari gunakan kesempatan tiga tahun kalian berada di SMA/SMP (nama sekolah) untuk lebih akrab dengan Indonesia.
Semangat bagi kalian, semangat bagi kita semua.
Salam cinta untuk Indonesia.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Contoh Naskah Pidato Bertema Nasionalisme 3
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Yang saya hormati bapak kepala sekolah (nama sekolah),
Bapak/Ibu guru beserta staf tata usaha yang saya hormati,
Dan tak lupa anak-anakku, siswa dan siswi yang saya cintai.
Pertama-tama marilah panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan kita kesehatan serta nikmat-Nya hingga kita bisa berkumpul di sini.
Kedua, marilah kita limpahkan selawat kepada Nabi Muhammad saw. yang telah menuntun kita dari zaman kegelapan hingga zaman terang benderang seperti sekarang.
Para hadirin sekalian, hari ini merupakan momen yang sangat penting bagi kita. Indonesia berhasil merdeka berkat jasa para pahlawan yang tidak gentar melawan penjajah dari Bumi Pertiwi tercinta.
Oleh karena itu, patutlah kita berterima kasih, mengenang, serta mendoakan para pahlawan bangsa ini pada momen (...).
Kita tidak boleh melupakan sejarah bangsa Indonesia dan jasa para pahlawan, sebagaimana pesan Presiden Soekarno, yaitu "Jas Merah" atau "Jangan sekali-kali melupakan sejarah".
Teman-teman yang saya sayangi, sudah seharusnya kita meneladani sikap nasionalisme dan patriotisme dari pahlawan bangsa Indonesia.
Sikap nasionalisme wajib kita tanamkan di dalam hati. Kita bisa memulainya dari rajin belajar, khususnya sejarah serta bisa juga dengan cara melestarikan kekayaan Indonesia agar tidak tergerus zaman.
Walau terasa berat, percayalah teman-teman, jika kita niat dan bersungguh-sungguh maka tidak ada lagi rasa pesimistis dan malas di dalam kamus hidup kita.
Sekali lagi saya ingin mengingatkan bahwa bangsa ini terbentuk dari tetes keringat dan darah para pejuang. Maka itu pada (...) kali ini mari lanjutkan rasa semangat yang menggelora.
Kiranya cukup sekian pidato saya tentang nasionalisme kali ini. Jika ada salah kata atau tingkah laku, saya meminta maaf.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Sumber: Vestitijayastore, Ruangseni
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement