Contoh Teks Cerita Inspiratif tentang Persahabatan beserta Strukturnya yang Menarik Dipahami

- Orientasi

Ada seorang remaja perempuan yang bernama Nana yang memiliki sifat pemarah. Saking pemarahnya, hampir semua temannya tahu bagaimana kelakuannya pada saat Nana marah sehingga akhirnya memilih untuk menghindarinya dan tidak membuatnya marah dengan alasan apa pun.

Hal tersebut membuat sahabat sejatinya yang bernama Rani memiliki inisiatif untuk menyadarkan Nana agar supaya tidak memiliki sifat pemarah lagi, yaitu dengan cara memberikan sekantong penuh yang berisi paku kemudian berpesan kepada Nana untuk menancapkan paku tersebut di kayu setiap kali Nana merasa marah.

- Kerumitan Peristiwa

Di hari pertama Nana mendapatkan sekantong paku Nana, sudah menancapkan sekitar 35 paku di kayu sesuai instruksi dari Rani. Kayu tersebut terlihat oleh Nana setiap kali Nana keluar masuk rumahnya, pada saat itu Nana sadar bahwa untuk mengendalikan amarah yang dimilikinya jauh lebih mudah daripada untuk mengeluarkan energi menancapkan paku pada kayu tersebut.

Setelah itu Nana mulai belajar untuk mengendalikan rasa marahnya sehingga bisa terkendali dengan baik.

- Komplikasi

Setelah beberapa saat lamanya, Nana berhasil mengendalikan rasa amarah yang dimilikinya yang kemudian membuat Nana menjadi seseorang yang tenang dan tak pernah marah dengan apa pun yang terjadi, meski itu membuatnya kesal.

Nana pun memberitahukan kepada Rani bahwa saat ini Nana sudah berhasil mengendalikan emosi atau rasa marah yang dimilikinya dengan baik. Kemudian Rani menyarankan kepada Nana untuk melepaskan semua paku yang sudah tertancap di kayu tersebut sehingga emosinya bisa terkendali dengan lebih baik lagi.

- Resolusi

Kemudian waktu pun berjalan seperti biasanya, Nana bisa memberitahukan kepada Rani ketika semua paku yang tertancap di kayu sudah terlepas. Nana kemudian mengajak Rani untuk melihat bagaimana kondisi kayu tersebut setelah paku terlepas.

Setelah sampai di dekat kayu, Rani mengucapkan selamat bahwa Nana sudah berhasil melakukannya dengan baik. Saat ini Nana sudah bisa mengendalikan emosi atau rasa amarah dengan baik.

Namun, coba Nana lihat kayu tersebut kini sudah memiliki bekas dan kondisinya tidak akan sama lagi dengan kondisi sebelum ditancap oleh paku. Hal yang sama akan terjadi ketika kamu melampiaskan rasa marah kamu kepada orang lain.

- Koda

Bahwa orang lain yang menjadi pelampiasan emosi atau rasa marah akan tetap terluka, meski sudah meminta maaf berulang kali. Untuk itu sebaik mungkin kendalikan emosi atau rasa amarah sehingga tidak ada rasa penyesalan karena ada suatu kata yang seharusnya tidak diucapkan pada saat kemarahan itu terjadi.

- Orientasi

Diceritakan ada dua orang yang sudah bersahabat cukup lama, yaitu Andi dan Azka. Andi adalah tipe orang yang pendiam dan selalu memahami karakter Azka. Sedangkan Azka adalah tipe orang yang suka blak-blakan sehingga sering menyakiti orang.

- Kerumitan Peristiwa

Meski persahabatan mereka sudah dibangun sejak SD, Andi kadang-kadang sakit hati dengan karakter Azka. Andi sering bergumam, mengapa sifat sahabatnya itu tidak berubah dari dulu ya?

- Komplikasi

Pernah di suatu hari, Andi menasihati Azka. Dia mengatakan, "Azka, sifat kamu ubah dong! Kalau kamu gitu terus, orang-orang yang berada di sekitarmu bisa menjauh. Termasuk aku".

Azka membalas, "Kamu kan sahabat saya. Tahu saya dari dulu kayak gimana. Kamu kan orang yang selalu memahami karakter saya. Tapi, kalau kamu sudah tidak tahan dengan karakter saya, ya sudah ayo kalau persahabatan kita mau sampai di sini mah!"

- Resolusi

Sebagai sahabat terdekat Azka, niat Andi sebenarnya baik. Ia menasihati Azka agar bisa berubah karena kepalang kesel dengan karakternya yang blak-blakan itu. Di lain sisi, oleh karena ingat dengan kebaikan-kebaikan yang sudah Azka berikan kepadanya dari kecil sehingga ia menerimanya.

Di hari-hari berikutnya pun, bahkan sampai mereka lulus kuliah, Andi tidak lagi menyuruh Azka untuk berubah. Andi yakin, tanpa disuruh pun, Azka pasti sadar kalau perilaku menyakiti orang lain itu tidak baik.

- Koda

Dalam persahabatan, sesekali kita perlu menyadarkan sahabat kita. Ini demi kebaikan sahabat kita sendiri. Namun, ketika dengan mudah ingin menyudahi persahabatan dengan teman kita dari kecil, alangkah baiknya pikirkan kembali. Sebab, boleh jadi sahabat kita sudah memberikan kebaikan-kebaikan yang tak terhitung.

Dalam persahabatan, kalau sahabat kita sudah menolak untuk dinasihati (terutama soal perubahan sikap) maka yakin saja kelak ia bisa berubah. Tanpa kita suruh.

- Orientasi

Syifa dan Mayang adalah sahabat yang sudah menjalin persahabatan sejak lama. Syifa dikenal sebagai sosok yang pendiam dan selalu pengertian dengan Mayang. Namun, sebaliknya, Mayang adalah orang yang memiliki pembawaan ceplas-ceplos, terbuka, dan tanpa tedeng aling-aling pada siapa pun.

- Kerumitan Peristiwa

Walau mereka sudah bersahabat sejak lama, karena sifat dan pembawaan dari Mayang membuat Syifa terkadang merasa sakit hati karena kata-kata yang dikeluarkan oleh Mayang secara langsung.

Mayang sendiri merasa semua orang sudah mengetahui seperti apa sifat yang dimilikinya dan merasa tak perlu mengubah sifat tersebut karena selama ini tak pernah ada yang tersinggung dengan sifat tersebut.

- Komplikasi

Lalu di suatu hari Syifa berinisiatif untuk memberikan masukan kepada Mayang untuk mengubah sifatnya tersebut dengan alasan selama ini belum ada yang berani untuk memberitahukan secara langsung sifat buruk yang dimiliki oleh Mayang. Padahal, hal itu yang membuat banyak teman menjauh dari Mayang.

Namun, Mayang tidak merasa bahwa sifatnya tersebut buruk, justru mengharapkan semua orang mau memahami apa yang menjadi sifatnya tersebut termasuk sahabat dekatnya yaitu Syifa.

- Resolusi

Untungnya Syifa masih mau mengingat hal baik yang sudah dilakukan oleh Mayang sehingga mau memahami apa yang menjadi sifat buruk dari Mayang, meski sudah merasakan rasa sakit hati berkali-kali sehingga setelah itu, Syifa pun tak pernah meminta Mayang atau mengingatkan Mayang kembali untuk mengubah sifatnya tersebut.

Dengan harapan, suatu saat Mayang akan menyadari apa yang menjadi sifatnya tersebut tidak baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.

- Koda

Dalam hubungan persahabatan bahwa yang paling penting adalah saling mengingatkan ketika teman kita berada di jalan yang salah atau memiliki sifat yang buruk. Akan tetapi, jika Anda memiliki hubungan persahabatan yang baik, sebaiknya pegang erat-erat agar supaya sahabat Anda tetap berada di samping Anda dan selalu mengingatkan dalam hal kebaikan.

Sumber: Deckarenas, Mautidur

Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.