Bola.com, Jakarta - Hari Guru Sedunia dikenal juga dengan istilah World Teachers Day. Hari Guru Sedunia diperingati pada 5 Oktober.
Guru merupakan sosok yang sangat berjasa dalam kehidupan setiap orang. Itulah yang membuat guru kerap dianggap 'pahlawan tanpa tanda jasa' karena pengabdiannya yang terkadang terlupakan. Namun, tanpa guru, seseorang tidak bisa menjadi apa-apa.
Baca Juga
Advertisement
Dengan besarnya jasa-jasa seorang guru, tak ada salahnya kamu mempersembahkan puisi kepada bapak dan ibu gurumu di sekolah saat momen Hari Guru Sedunia.
Puisi tersebut pastinya memiliki pesan, kesan, serta makna yang mendalam sehingga dapat membuat para gurumu senang dan bahkan terharu saat mendengarnya.
Apabila kamu tak pandai dalam menyusun rangkaian kata demi kata untuk membuat puisi, kamu bisa menyimak beberapa contoh puisi pada artikel ini, yang bisa dijadikan referensi.
Berikut ini beberapa contoh puisi untuk peringatan Hari Guru Sedunia pada 5 Oktober 2022, dikutip dari laman Kozio dan Mypurohith, Selasa (4/10/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tombak Keberhasilanku
Karya: Amanda Nurdhana D.
Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunku menuju jalan kesuksesan
Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu
Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku
Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku
Walau sikap nakalku terkadang mengganggumu
Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terima kasih kuucapkan untukmu
Guruku...
Kau adalah orang tua keduaku
Kan kukenang selalu jasamu
Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu
Semoga selalu bahagia hidupmu
Kebaikan akan selalu menyertaimu.
Advertisement
Untukmu, Guruku
Karya: Sakti Ramadhan
Kau sambut mentari dalam senandung
Berjalan menyusup lorong
Membelah kesunyian sekat kelas
Mewarnai kosongnya ruang murid
Tetes keringat kau cucurkan
Memberi arti ketulusan
Ketulusan serta kasih sayang
Yang indah dalam sebuah pelukan
Untukmu, guruku
Kutuliskan kata-kata indah
Kususun bait-bait makna
Untuk kasih mu yang tiada tara
Tanpamu, aku tak mengerti tulisan ini
Tanpamu, aku tak paham arti kata
Tanpamu, aku tak bisa membaca
Atau mungkin, aku tak bisa berkarya menyusun kata
Namun, di antara kebutaan-kebutaan senja
Kau hadir membimbing cerita
Kau ajarkan ku meraih masa depan
Yang gemilang, indah, dan gembira
Terima kasih Pak, Bu!
Kuhadiahkan untukmu...
Perjuangan Seorang Guru
Setiap hari kau harus bangun pagi untuk ke sekolah
Kau gunakan sepeda motor tuamu dengan semangat
Dinginnya pagi bukan menjadi masalah untukmu terus ke sekolah
Terkadang saat kau merasa lelah dan letih kau tidak peduli
Kau selalu memberikan yang terbaik yang engkau miliki untuk kami
Waktu yang kau berikan untuk kami sangat banyak
Saat kami bertingkah nakal kau tidak pernah marah
Luasnya kesabaran yang engkau miliki sungguh luar biasa
Setiap pagi kau berikan senyum hangat untuk kami
Kau ajarkan kami sedikit demi sedikit hingga kami mengerti
Guruku, begitu besar perjuanganmu untuk kami
Kami tidak tahu bagaimana membalas segala perjuanganmu
Kami telah mendapatkan ilmu yang berguna darimu
Kelak akan kami jadikan pedoman hidup
Guruku, teruslah menjadi pejuang ilmu yang tangguh
Kami akan selalu berdoa untukmu
Meskipun perpisahan pasti ada, namun hati kami tetap satu
Semangatlah guruku tercinta
Kau berikan hampir separuh waktumu untuk kami
Lelah tidak pernah engkau rasakan saat mengajar kami
Sungguh sangat besar jasamu
Wahai Guruku, jangan berhenti berjuang
Berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa
Di tanganmu pula nasib bangsa ini
Guruku, kini perjuanganmu akan segera berbuah manis
Kami akan selalu menerapkan yang telah engkau ajarkan kepada kami
Terima kasih guruku tersayang
Advertisement
Pahlawan Pendidikan
Yang dulunya ku tak mengerti akan angka dan huruf
Yang dulunya ku tak mengerti akan warna dunia
Dan kini setelah ku mengenalmu, kau mengajarkan akan semua itu
Kau memberi makna mana yang ku garis secara lurus
Kau memberikan warna cerah di dalam kehidupanku
Sehingga ku mengerti makna sebenarnya dari pendidikan
Wahai guru
Dari niat ku berdoa
Tuhan, maafkan akan semua perbuatan yang telah ku lakukan kepadanya
Yang dulunya mengajariku apa itu angka, huruf
Yang dulunya ia juga mengajariku akan adanya engkau
Tuhan,
Maafkan akan semua dosa-dosanya
Hapuskan air piluh di mukanya
Berikan keteguhan kepadanya
Agar aku selalu bisa mencium punggung tangannya
Sembari mengingat tentang masa lalu yang ada
Seperti ibarat bait puisi guru yang ada di dalamnya
Lilin Kegelapan
Titik air menitik
Berbaris jarum jam berdetik
Tak henti dalam putaran waktu
Menembus masuk roda itu
Menjadi pilar generasi penerus
Bermuara menjelma sebagai arus
Berbaris di tengah tangisan pertiwi
Tak buat henti langkahkan kaki
Ku akan jadi lilin di tengah kegelapan
Wahai sang guruku
Tuntunlah aku menjadi aku
Jasamu tak tampak mata
Berwujud dalam hati
Titik air menitik
Ilmu mu kan ku petik
Bukan buat negara munafik
Sumber: Kozio, Mypurohith
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement