Bola.com, Jakarta - Latihan pernapasan lambat adalah teknik pernapasan yang dilakukan dengan menarik dan membuang napas secara perlahan. Hal ini dilakukan dengan kesadaran penuh.
Banyak peneliti mengungkapkan bahwa teknik pernapasan lambat ini dapat bermanfaat untuk kesehatan fisik maupun mental.
Baca Juga
Advertisement
Dengan latihan yang rutin dan teratur, Anda dapat menguasai teknik pernapasan ini dengan lebih baik dan memperoleh banyak manfaat darinya.
Hal yang paling akan Anda rasakan setelah melakukan latihan pernapasan lambat adalah tubuh menjadi lebih rileks dan jauh dari rasa stres.
Berikut manfaat latihan pernapasan lambat untuk kesehatan, seperti disadur dari Klikdokter, Rabu (5/10/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Manfaat Latihan Pernapasan Lambat
1. Mendukung Kesehatan Sistem Kardiovaskular dan Jantung
Berdasarkan studi yang dimuat American Journal of Cardiology, latihan pernapasan lambat dapat membantu menurunkan hipertensi alias tekanan darah tinggi melebihi ambang batas normal.
Hipertensi seperti diketahui merupakan satu di antara faktor yang meningkatkan risiko masalah kardiovaskular dan jantung.
Dengan menurunkan hipertensi, latihan pernapasan lambat secara tidak langsung berperan mendukung kesehatan sistem kardiovaskular dan jantung.
Manfaat tersebut diperoleh karena teknik pernapasan lambat dapat mengaktivasi sistem saraf parasimpatik. Ini merupakan sistem saraf yang mengontrol homeostasis tubuh saat istirahat, serta mengaktifkan pencernaan dan metabolisme.
Dengan diaktifkannya saraf parasimpatik, respons fisiologis tubuh ikut terbantu. Ini termasuk mendistribusikan darah yang dipompa oleh jantung untuk kemudian dikirimkan melalui sistem kardiovaskular.
Advertisement
Manfaat Latihan Pernapasan Lambat
2. Meredakan Cemas dan Depresi
Sebuah riset yang dirilis Frontiers in Human Neurosciences, mengungkapkan dampak positif lainnya dari aktivasi sistem saraf parasimpatik setelah melakukan latihan pernapasan lambat.
Hasil penelitian menemukan bahwa aktivasi saraf parasimpatik dapat meredakan cemas dan depresi.
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan pengidapnya merasakan kesedihan mendalam, putus asa, dan merasa dirinya tidak berharga. Perasaan tersebut bisa bertahan hingga dua pekan lamanya.
Depresi sangat berbahaya karena jika tidak memperoleh penanganan profesional justru bisa menyebabkan produktivitas menurun, merusak hubungan sosial, bahkan memicu keinginan bunuh diri.
3. Relaksasi
Aktivasi sistem saraf parasimpatik dengan melakukan latihan pernapasan lambat pada gilirannya dapat merelaksasi tubuh.
Selain aktivasi saraf parasimpatik, perasaan relaks tersebut juga berkat metode pernapasan ini yang dapat memicu aktivasi sensor tubuh lainnya, bernama baroreseptor.
Hal tersebut disampaikan oleh Donald Noble, akademisi dari Emory University, di Amerika Serikat. Noble mengatakan bahwa aktivasi baroreseptor dapat memicu produksi gelombang otak yang membuat tubuh menjadi lebih relaks.
Manfaat Latihan Pernapasan Lambat
4. Insomnia
Insomnia merupakan kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan tidur. Menurut studi yang dipublikasikan Frontiers in Psychiatry, efek positif latihan pernapasan lambat dapat membantu mengatasi insomnia.
Hal ini karena pernapasan lambat mengaktivasi sistem saraf parasimpatik yang membuat tubuh menjadi lebih mudah terlelap. Sebaliknya, minimnya aktivitas saraf parasimpatik merupakan satu di antara dalang penyebab insomnia.
5. Mengurangi Rasa Sakit
Riset yang digagas King's College London di Inggris menemukan bahwa efek positif latihan pernapasan lambat dapat membantu mengurangi rasa sakit. Hal ini jika pernapasan dilakukan kurang dari enam napas per menit.
Penelitian yang dimuat Journal of Pain tersebut mengungkapkan bahwa efek hipoalgesik (mengurangi rasa nyeri) pernapasan lambat berasal dari dampak psikologis yang ditimbulkannya. Hal ini pada gilirannya memengaruhi kondisi fisiologis tubuh sehingga mendukung manajemen rasa nyeri.
Sumber: Klikdokter.com (Published: 4/4/2022)
Yuk, baca artikel manfaat lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement