Sukses


Jenis-Jenis Bipolar yang Penting Diketahui

Bola.com, Jakarta - Jenis-jenis bipolar perlu kamu ketahui agar kamu lebih peduli dan menaruh perhatian dengan masalah kejiwaan satu ini.

Bipolar merupakan satu di antara masalah kejiwaan yang ditandai dengan perubahaan atau gangguan mood yang ekstrem.

Perubahan atau gangguan bisa berupa depresi (sedih yang berlebihan) dan manik (kegirangan yang berlebihan) yang terjadi bergantian.

Pengidap kondisi tersebut memiliki episode emosi yang sangat intens pada waktu-waktu tertentu. Dia bisa merasakan episode mood yang berbeda-beda, berupa depresif, manik, dan hipomanik, yang terjadi bergantian.

Perubahan suasana hati tersebut dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, penilaian, perilaku, dan kemampuan berpikir jernih.

Gangguan bipolar atau bipolar disorder ini berupa episode-episode yang berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa bulan. Di luar episode gangguan mood, pengidapnya dalam keadaan normal.

Beberapa gejala bipolar di antaranya suasana hati terlalu ceria, ramah, atau mudah tersinggung, energei tak terbatas, perilaku impulsif dan merusak diri sendiri, pikiran melompat-lompat dan bicara cepat.

Gangguan bipolar terbagi atas beberapa macam. Berikut jenis-jenis bipolar yang perlu kamu ketahui, disadur dari Klikdokter, Selasa (11/10/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Bipolar yang Perlu Diketahui

1. Bipolar I

Bipolar I didefinisikan oleh munculnya, setidaknya gejala satu episode manik yang berlangsung minimal tujuhh hari atau lebih. 

Manik atau mania adalah keadaan ketika seseorang merasakan emosi yang tinggi.  Mereka bisa merasa bersemangat, impulsif, dan penuh energi. Episode manik yang muncul bisa juga menjadi sangat parah sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit segera.

Pada jenis bipolar I, pengidap mungkin juga mengalami episode depresi hebat atau hipomanik sebelum dan sesudah episode mania. Jenis gangguan bipolar ini memengaruhi pria dan wanita secara setara.

2. Bipolar II

Orang dengan jenis gangguan bipolar tipe ini mengalami satu episode depresi besar yang berlangsung setidaknya dua minggu. Pengidap tipe bipolar disorder ini juga memiliki setidaknya satu episode hipomania yang berlangsung sekitar empat hari. 

Hipomania adalah kondisi yang mirip dengan mania, tapi tidak terlalu parah.

Jenis gangguan bipolar ini dianggap lebih umum terjadi pada wanita. 

Orang dengan gangguan bipolar II umumnya juga memiliki penyakit mental lain, seperti gangguan kecemasan atau gangguan penggunaan zat, yang dapat memperburuk gejala depresi atau hipomania.

 

3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Bipolar yang Perlu Diketahui

3. Siklotimia

Jenis bipolar ini adalah bentuk gangguan yang lebih ringan dari jenis bipolar I dan II. Orang-orang dengan siklotimia memiliki episode-episode hipomania dan depresi yang bisa berlangsung setidaknya selama dua tahun.

Gangguan siklotimik biasanya berkembang pada masa remaja. Orang dengan kondisi ini sering tampak berfungsi normal, kendati mereka mungkin tampak "murung" atau "sulit" bagi orang lain.

4. Rapid Cycle

Rapid cycle adalah jenis bipolar yang memiliki empat atau lebih episode perubahan mood dan berlangsung dalam periode 12 bulan. Masing-masing episode harus berlangsung selama beberapa hari untuk bisa disebut tipe bipolar rapid cycle.

Jenis bipolar ini dapat terjadi kapan saja dalam perjalanan penyakitnya. Kaum wanita dinilai lebih mungkin menderita rapid cycle dibandingkan pria.

 

4 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Bipolar yang Perlu Diketahui

5. Mixed Features

Jika sebelumnya tipe bipolar mengalami periode depresi atau mania yang bergantian, mixed features mengalami gejala depresi dan mania pada saat yang bersamaan. 

Hal ini berarti kamu dapat mengalami episode manik dengan fitur campuran. Jadi, gejala utamanya adalah mania, tetapi gejala depresi juga bisa muncul di saat bersamaan. 

Misalnya, kamu mungkin merasa bersemangat melakukan beberapa aktivitas berenergi tinggi, tetapi kamu juga merasa tertekan di saat yang sama.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 20/4/2022)

Silakan klik tautan ini untuk artikel kesehatan mental dari berbagai tema lain. 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer