Bola.com, Jakarta - Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh entitas pemerintahan atau perusahaan dengan jangka waktu tertentu.
Obligasi biasanya berisi janji dari pihak yang menerbitkan saham untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Secara umum, obligasi adalah surat utang jangka menengah atau jangka panjang yang diperjualbelikan.
Mengutip dari ojk.go.id, obligasi adalah satu di antara investasi efek berpendapatan tetap. Tujuannya, untuk meningkatkan nilai investasi yang relatif stabil.
Risiko dari pembelian obligasi terbilang relatif stabil dibandingkan dengan saham. Yang menarik dari berinvestasi obligasi adalah sebagai investor, keuntungan tidak hanya dari pembayaran bunga tetap (kupon), tetapi juga bisa mendapatkan keuntungan dari capital gain (selisih harga beli dan jual).
Kondisi tersebut bisa terjadi karena obligasi bisa diperdagangkan di pasar sekunder, hal ini berarti obligasi bisa diperjualbelikan kembali dengan harga lebih tinggi.
Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman tentang obligasi, disadur dari Liputan6, Kamis (13/10/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Obligasi
1. Nilai Obligasi
Nilai obligasi atau per value obligasi merupakan jumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan dilunasi sebelum jatuh tempo.
Obligasi yang dikeluarkan oleh suatu pihak harus memberikan informasi jelas seputar jumlah uang yang dibutuhkan atau jumlah emisi obligasi yang ditentukan berdasarkan performa perusahaan, arus kas yang dimiliki, serta seberapa besar kebutuhan perusahaan itu sendiri.
2. Tanggal Jatuh Tempo
Tanggal jatuh tempo ditentukan berdasarkan kapan obligasi diterbitkan, dan biasanya memiliki jangka waktu bisa dari 1-10 tahun. Namun, para investor umumnya memilih waktu jatuh tempo lima tahun atau jangka waktu yang lebih pendek karena dinilai memiliki risiko yang lebih rendah.
3. Principal dan Coupon Rate
Principal rate adalah jumlah uang yang berkaitan dengan per value, redemption value, dan maturity value.
Nominal tersebut dikeluarkan oleh pihak penerbit obligasi dan diberikan kepada pihak yang menerima obligasi saat waktu jatuh tempo. Sementara, coupon rate atau tingkat kupon adalah bunga yang wajib dibayarkan oleh penerbit obligasi setiap tahunnya kepada pemegang obligasi.
4. Waktu Pembayaran
Kupon atau tingkatan bunga obligasi harus dibayarkan oleh penerbit secara berkala sesuai kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya, yakni bisa per semester, per tiga semester, per triwulan, dan lain sebagainya.
Advertisement
Jenis-Jenis Obligasi
1. Obligasi Pemerintah
Obligasi ini biasanya berbentuk Surat Utang Negara (SUN). Penerbit obligasi ini adalah Pemerintah Republik Indonesia.
Obligasi yang diterbitkan pemerintah adalah obligasi dengan kupon tetap (seri FR- Fixed Rate), obligasi dengan kupon variable (seri VR –Variable Rate), dan obligasi dengan prinsip syariah/ Sukuk Negara.
Obligasi pemerintah dinilai lebih aman karena pemerintah berwenang membebankan pajak dan mencetak uang.
2. Obligasi Korporasi
Obligasi atau surat utang ini diterbitkan oleh korporasi atau perusahaan. Penerbit obligasi ini bisa perusahaan di Indonesia baik BUMN maupun korporasi lainnya.
Sama seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi terbagi atas obligasi dengan kupon tetap, obligasi dengan kupon variabel, dan obligasi dengan prinsip syariah.
3. Obligasi Ritel
Obligasi ritel adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah. Obligasi ini akan dijual kepada individu atau perseorangan melalui agen penjual yang ditunjuk oleh pemerintah. Biasanya ada beberapa jenis, yaitu ORI atau Sukuk Ritel.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Ayu Rifka Sitoresmi, Editor: Rizky Mandasari. Published: 27/4/2022)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.