Bola.com, Jakarta - Teks tantangan adalah teks yang mengandung informasi bantahan terhadap hal yang sedang kontroversial atau menjadi perdebatan di kalangan masyarakat.
Sebuah teks tantangan harus dilengkapi dengan data-data dan argumen yang bisa memperkuat bantahan tersebut. Sebab, teks tantangan biasa digunakan sebagai sanggahan saat debat.
Baca Juga
Advertisement
Jadi, teks tantangan dapat diartikan sebagai sebuah teks yang berisi informasi lengkap dan data yang dapat dipercaya. Hal itu untuk membantah suatu informasi yang dianggap tidak benar.
Teks tantangan sering ditemui dalam surat kabar, pernyataan pejabat politik maupun tokoh tertentu berkaitan politik, sosial, ekonomi masyarakat, maupun hal lainnya yang berhubungan dengan masyarakat luas.
Teks tantangan mempunyai tiga struktur, yaitu pengantar (isu), argumen (menentang), dan simpulan (saran).
Untuk lebih memahami, kamu bisa mencermati contoh-contoh teks tantangan pada artikel ini.
Berikut ini beberapa contoh teks tantangan yang bisa dicermati secara saksama, dikutip dari laman Yuksinau dan Dosenpendidikan, Selasa (18/10/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Larangan Membawa HP ke Sekolah
- Pengantar
Waktu sekarang ini, handphone (HP) telah digunakan oleh seluruh masyarakat dari berbagai kalangan dan tingkatan usia, tidak terkecuali anak–anak. Banyak anak yang berani membawa HP ke sekolah, padahal sudah ada larangan akan hal tersebut. Sekolah memberi larangan membawa HP dengan alasan yang dilengkapi bukti. Tidak jarang guru juga memergoki para muridnya sedang asik bermain HP ketika jam pelajaran sedang berlangsung.
- Argumen
Adanya larangan untuk membawa HP ke sekolah rasanya tidak tepat pada kurikulum 2013 yang tengah dijalani. Sebab, siswa membutuhkan media referensi terkait pelajaran yang sedang mereka pelajari, contohnya mengunjungi situs belajar di laman internet.
Tidak jarang juga banyak orang tua yang menyuruh anaknya untuk selalu membawa HP sebagai alasan komunikasi serta berjaga–jaga jika terdapat hal terjadi di luar dugaan.
- Simpulan
Sebagai solusinya, pihak sekolah diminta untuk memikirkan kembali terkait kebijakan untuk melarang membawa HP ke sekolah. Pihak sekolah harus turut mempertimbangkan secara mendetail terkait dampak positif dan negatif dari larangan tersebut, sebab pendidikan adalah hal yang utama bagi siswa.
Advertisement
Pergaulan Bebas
- Pengantar
Pergaulan tidak lepas dari adanya lingkungan orang–orang yang ada di sekitarnya. Pergaulan ini bisa kita pilih mana yang baik dan buruk. Sekarang ini, remaja sudah lumrah dengan yang namanya pergaulan salah gaul.
Pergaulan semacam ini membuat mereka kehilangan masa depan, kebahagiaan, hingga pendidikannya. Pergaulan salah gaul dalam waktu sekarang ini tak hanya berlangsung di kota–kota besar, melainkan telah merambah ke desa–desa.
- Argumentasi
Norma–norma yang dulu sangat kental, kini telah luntur dan sirna. Contohnya saja, norma kesopanan dalam berpakaian.
Pakaian pada anak muda masa sekarang terlalu seronok untuk dilihat sehingga telah mengubah adat istiadat orang timur.
Anak zaman sekarang lebih menyukai gaya ke barat–baratan di mana telah mereka anggap sebagai hal yang keren dan gaul.
Tak hanya itu, tutur kata serta tingkah laku anak muda zaman sekarang juga telah banyak melenceng dari norma agama.
Mereka tak lagi hormat terhadap orang yang lebih tua, berperilaku seenaknya, berpesta ria di klub malam, mabuk-mabukan, narkoba, dan hal melenceng lainnya.
Sungguh hal tersebutlah yang nantinya akan membuat remaja kehilangan masa depannya, yang sebetulnya dapat diisi dengan beragam hal yang lebih bermanfaat.
Remaja adalah generasi penerus yang berpotensi untuk memajukan bangsa. Apabila remaja di negara Indonesia seperti ini, akan menjadi apa negara Indonesia di masa mendatang?
- Simpulan
Sangat ironis memang. Perhatian dari orang tua, keluarga, sekolah, dan juga pemerintah sangat diperlukan guna mengarahkan remaja pada pergaulan yang tidak salah gaul, pergaulan yang baik untuk masa depan mereka yang lebih cemerlang.
Budaya Merokok
- Pengantar
Sekarang ini, budaya merokok sudah merambah hingga ke berbagai kalangan di negara Indonesia, mulai anak-anak remaja hingga orang tua, baik laki-laki maupun perempuan.
Bahaya dari rokok serta dampaknya untuk kesehatan memang telah dicantumkan pada bungkus rokok yang dijual dipasaran.
Pada kemasan telah disebutkan bahaya rokok bagi kesehatan seperti "Dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi serta gangguan kehamilan dan janin". Namun, hal tersebut tidak membuat para perokok aktif berhenti merokok.
- Argumentasi
Kita turut prihatin dengan meluasnya budaya merokok di tengah–tengah kehidupan masyarakat. Sedikitnya ada dua poin yang membuat kita harus menundukkan kepala sebagai tanda duka.
Pertama, data sudah menyatakan jika jumlah perokok terbanyak ada di dalam kalangan orang–orang miskin serta negara–negara miskin yang konon mencapai hingga 80 persen.
Wajar Badan Kesehatan Perserikatan Bangsa–Bangsa (WHO) mendesak supaya seluruh negara tanpa kecuali memberlakukan larangan total kepada segala bentuk iklan, promosi, serta sponsor rokok. Hal itu demi kesehatan 1,8 miliar anak yang ada di dunia.
Kedua, jumlah perokok terbesar sampai 80 persen merupakan kalangan remaja. Hal ini berarti, remaja kita ke depan ada di dalam bahaya, khususnya racun yang ada di dalam rokok.
Jika tidak diantisipasi dengan cermat, dunia dapat dipenuhi dengan generasi yang tidak sehat alias berpenyakit paru–paru, kanker ,dan lainnya. Termasuk negara Indonesia.
Di Indonesia, pemasaran rokok merupakan pemasaran produk yang paling heboh.
Pemasarannya menyelusup ke berbagai wilayah kehidupan masyarakat di semua strata. Tua, muda, miskin hingga kaya dapat menikmati rokok.
Produsen rokok menjadi sponsor acara musik dan olahraga. Tak hanya itu, produsen rokok menjadi donatur atau sponsor untuk pengelolaan keindahan taman suatu kota, kegiatan seminar, dan yang lain sebagainya.
- Kesimpulan
Budaya merokok adalah budaya yang sangat buruk yang sekarang ini sedang berkembang di lingkungan masyarakat. Maka itu, sudah sepantasnya kita para pemuda untuk dapat menilai mana yang baik dan mana yang buruk.
Jika dilihat dari dampak yang diberikan dari merokok, tidak ada dampak yang positif yang didapat sehingga sudah seharusnya kita mulai berhenti merokok.
Sumber: Yuksinau, Dosenpendidikan
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement