Bola.com, Jakarta - Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif. Di dalamnya, biasanya terdapat kata yang penuh makna.
Puisi bisa menjadi satu di antara media yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan. Isi dari pesan ini bisa berupa suatu ungkapan atau sebuah pesan dari seseorang ke orang lain atau ke khalayak.
Baca Juga
Advertisement
Ada beberapa jenis puisi yang ada di Indonesia, satu di antaranya yang populer dalam masyarakat adalah puisi lama.
Puisi lama merupakan puisi yang dihasilkan sebelum abad ke-20 sehingga puisi ini cenderung memiliki aturan dan bermakna yang sering digunakan saat upacara adat. Puisi ini terbagi menjadi beberapa jenis, seperti pantun, talibun, syair, dan gurindam.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai puisi lama, kamu bisa membaca contoh puisi lama berdasarkan jenisnya di bawah ini.
Berikut contoh puisi lama berdasarkan jenisnya, serta pahami ciri-cirinya, seperti disadur dari Merdeka, Jumat (21/10/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-ciri Puisi Lama
Sebelum mengetahui contoh puisi lama, kenali ciri-ciri puisi lama terlebih dahulu.
Indonesia memiliki banyak penyair besar yang telah menghasilkan karya-karya puisi yang fenomenal, seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, Sapardi Joko Damono, Joko Pinurbo dan lain sebagainya.
Beberapa sastrawan tersebut memiliki gaya bahasanya masing-masing saat menulis dan membaca puisi.
Seiring perkembangan zaman, kini puisi memiliki berbagai macam jenis aliran, seperti puisi lama, puisi baru, dan puisi kontemporer. Semua jenis puisi tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Adapun ciri-ciri puisi lama, sebagai berikut:
- Berisi puisi rakyat dan tidak ada nama pengarangnya.
- Disampaikan dari mulut ke mulut atau yang disebut sastra lisan.
- Berisi cerita kerajaan, fantastis, dan istanasentris.
- Masih terikat aturan seperti jumlah baris setiap bait, sajak, serta jumlah suka kata pada setiap baris.
- Menggunakan majas tetap dan klise.
Advertisement
Contoh Puisi Lama Berdasarkan Jenisnya
Pantun
Pantun merupakan satu di antara jenis puisi lama yang masih diminati hingga saat ini. Pantun tidak hanya digunakan sebagai media penuturan pesan, tetapi juga sebagai media permainan kata-kata.
Pantun terbagi menjadi beberapa jenis, satu di antara jenis pantun yang paling terkenal adalah pantun nasihat. Biasanya, pantun nasihat berisi petuah, petunjuk, peringatan, pesan moral, atau ajaran yang baik.
Contoh puisi lama dalam jenis pantun, sebagai berikut:
Kalau ada jarum patah,
Jangan dimasukkan ke dalam peti.
Kalau ada kataku yang salah,
Jangan dimasukan ke dalam hati.
Mantra
Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Mantra biasanya ditulis berbentuk bait dengan keberadaan tima yang tidak menentu. Selain itu, mantra mengutamakan irama dibandingkan rima.
Contoh puisi lama jenis mantra, seperti berikut:
Assalammu'alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
Karmina
Karmina ialah pantun yang isinya lebih pendek. Karmina terdiri atas dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi.
Berikut ini contohnya:
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
Contoh Puisi Lama Berdasarkan Jenisnya
Gurindam
Gurindam adalah jenis puisi lama yang berdirikan tiap bait dua baris, bersajak a-a-a-a, yang biasanya berisi nasihat. Umumnya, gurindam memadukan antara sajak dan pribahasa.
Berikut contoh puisi lama jenis gurindam:
Hendaklah pelihara kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi
Syair
Syair merupakan puisi lama yang bersumber dari Arab. Puisi asal Persia ini memiliki ciri, yaitu tiap bait terdiri atas empat baris, bersajak a-a-a-a.
Contoh puisi lama jenis syair, seperti berikut:
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Talibun
Talibun merupakan pantun genap yang tiap bait terdiri dari enam, delapan, ataupun 10 baris. Jenis pantun ini dibagi menjadi sampiran dan isi.
Contoh puisi lama jenis talibun, sebagai berikut:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
Seloka
Seloka adalah pantun yang saling berkait atau sambung-menyambung. Baris pertama dan ketiga pada bait kedua menggunakan isi yang sama dengan baris kedua dan keempat bait pertama.
Contoh puisi lama jenis seloka, sebagai berikut:
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Jevi Nugraha. Published: 23/5/2022)
Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement