Bola.com, Jakarta - Seesaw game yang penuh air mata
Tentu saja diriku yang pasti akan kalah
Baca Juga
Advertisement
S'karang meskipun aku ingin tersenyum
Kelopak mata pun terasa perih
Seesaw game yang penuh air mata
Walau inilah pertaruhan terakhirku
Air yang mengalir di pipiku ini
Hanya sebuah gertakan
Di kala kumerasa sedih pun kamu di sebelahku
Tanpa lelah menopang s'mangatku, s'perti pohon yang kokoh
Terik mentari musim panas pun, hujan deras s'kalipun
Dahan yang kamu rentangkan itu s'lalu melindungiku
Walau hatiku (walau hatiku) telah bersiap (telah bersiap)
'Kan jalan kita yang berbeda ini
Tetapi saat bertemu
'Tak bisa kubilang s'lamat tinggal
Rasa sayang yang aku miliki ini
Tampaknya lebih dalam dari yang kamu rasa
Rasa galau yang masih terus menyerang
Membuat segalanya terlihat kabur
Rasa sayang yang aku miliki ini
Walaupun pada awalnya terasa ringan
Yang melukai hati ini adalah
Serpihan kenanganmu
Padas saatnya musim berganti, daun pun berguguran
Meskipun angin datang menerpa, aku 'tak akan lupa
Jika kubisa (jika kubisa), diriku ini (diriku ini)
Berjalan sambil memunggungi kamu
Tapi pada akhirnya kumemandangmu
Dan mulai berjalan
Seesaw game yang penuh air mata
Tentu saja diriku yang pasti akan kalah
S'karang meskipun aku ingin tersenyum
Kelopak mata pun terasa perih
Seesaw game yang penuh air mata
Walau inilah pertaruhan terakhirku
Air yang mengalir di pipiku ini
Hanya sebuah gertakan
Aah... cinta itu
Aah... selalu saja
Yang salah satunya sengaja merusak keseimbangan
Ya, rasa sayang yang aku miliki ini
Tampaknya lebih dalam dari yang kamu rasa
Rasa galau yang masih terus menyerang
Membuat segalanya terlihat kabur
Rasa sayang yang aku miliki ini
Walaupun pada awalnya terasa ringan
Yang melukai hati ini adalah
Serpihan kenanganmu
Sumber: Azlyrics