Bola.com, Jakarta - Uang giral adalah alat pembayaran berupa surat dengan identitas pemilik yang jelas. Uang giral dikeluarkan oleh banyak lembaga keuangan, tidak seperti uang kartal (logam dan kertas) yang hanya dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, uang giral berubah menjadi lebih modern, tidak hanya dalam bentuk surat. Saat ini kita juga bisa menemukan uang giral dalam bentuk kartu.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Advertisement
Di Indonesia, keberadaan uang giral diatur dalam Undang-Undang atau UU Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan.
Definisi uang giral adalah tagihan yang ada di bank umum, yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran.
Uang giral terbilang lebih aman dan praktis, tetapi transaksi dengan uang giral sangat terbatas. Berdasarkan undang-undang, setiap penjual memiliki hak untuk menolak pembayaran dengan uang giral.
Lantaran keamanan dan kepraktisannya, tidak heran penggunaan uang giral ini sudah umum di berbagai negara maju.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai uang giral, kamu bisa membaca dengan saksama berbagai contoh uang giral di bawah ini.
Berikut contoh uang giral, ketahui pula kelebihan dan kekurangan dalam menggunakannya, seperti dikutip dari laman Suratresmi, Senin (24/10/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Uang Giral
1. Cek
Cek adalah perintah tertulis nasabah kepada bank untuk menarik dananya sejumlah tertentu atas namanya atau atas kuasa orang lain.
Antara giro dan cek terdapat perbedaan yang bertolak belakang. Jika giro merupakan perintah transfer, cek adalah perintah penarikan.
Dalam hal ini, KAMU bisa mengeluarkan cek ketika sudah memiliki rekening tabungan di bank tertentu. Mengeluarkan cek berarti memerintahkan pihak bank untuk mencairkan dana atas nama sendiri ataupun kepada nama yang ditunjuk/ditulis pada cek tersebut.
Jika ternyata saldo tidak mencukupi, penarikan uang tunai menggunakan cek tidak akan berhasil. Cek tersebut akan dikembalikan dengan alasan dana tidak mencukupi.
2. Giro
Giro adalah surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening seseorang kepada rekening lain yang ditunjuk pada surat tersebut. Dalam hal ini, seseorang harus memiliki rekening dan saldo di bank tertentu, baru kemudian bisa menggunakan cek sebagai alat pembayaran.
Giro diberikan oleh pihak pembayar kepada pihak penerima. Dalam giro tersebut, harus tertera nomor rekening bank dari penerima beserta atas nama. Selanjutnya, penerima pembayaran bisa memberikan giro tersebut kepada pihak bank di mana rekening pembayar terdaftar.
Setelah memvalidasinya, pihak bank bisa mentransfer atau memindahbukukan dana sesuai jumlah yang tertera pada giro ke nomor rekening bank penerima pembayaran. Selanjutnya, penerima pembayaran tinggal menarik uangnya dari bank.
Jadi pada intinya, giro tidak bisa dicairkan di bank menjadi uang tunai (uang kartal). Namun, harus dipindahbukukan terlebih dahulu ke nomor rekening yang tertera, baru kemudian bisa melakukan penarikan.
Advertisement
Contoh Uang Giral
3. Kartu Kredit
Contoh uang giral selanjutnya adalah kartu kredit. Sistem kartu kredit adalah suatu jenis penyelesaian transaksi retail dan sistem kredit, yang namanya berasal dari kartu plastik yang diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut.
Kartu kredit bertolak belakang dengan kartu debit, meski sama-sama dikeluarkan oleh pihak bank.
Dalam hal menggunakan kartu kredit, kamu bisa menggunakannya sekalipun tidak memiliki uang di bank tersebut. Hal ini berarti bank meminjamkan uang kepada pemegang kartu kredit, tentunya dengan limit tertentu.
Selanjutnya, nominal yang dibelanjakan menggunakan kartu kredit akan ditagih langsung kepada pemegang oleh bank yang mengeluarkannya. Kartu kredit tidak bisa digunakan untuk melakukan penarikan uang tunai, tetapi bisa dipergunakan untuk keperluan pembayaran.
4. E-Money
Satu di antara contoh uang giral yang memiliki perkembangan paling signifikan sekarang ini adalah e-money. Ada banyak perusahaan penyedia e-money sekarang, tetapi pastikan kamu hanya menggunakan jasa yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam penggunaan e-money, kamu dimungkinkan memiliki kartu fisik atau bahkan sama sekali tidak ada, hanya berupa akun e-money saja.
Kartu tol adalah satu di antara contoh e-money yang memiliki kartu fisik, sama halnya seperti kartu kredit dan kartu debit.
Sementara contoh uang giral yang sama sekali tidak memiliki fisik cukup banyak. Misalnya Gopay, Dana, Ovo, LinkAja, Jenius, Go Mobile by CIMB, i.saku, Sakuku, Doku, dan lain sebagainya. Beberapa jenis uang giral ini juga disebut dengan dompet digital di Indonesia.
Contoh Uang Giral
5. Kartu Debit
Di Indonesia, kartu debit merupakan satu di antara contoh uang giral yang paling banyak digunakan oleh masyarakat biasa pada umumnya. Kartu ini berguna sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai.
Kartu debit adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik yang diterbitkan oleh bank. Jika kartu kredit hanya bisa digunakan belanja, kartu debit bisa sekaligus digunakan juga untuk melakukan penarikan uang tunai (uang kertas) di ATM.
Namun, sebelum melakukan penarikan uang tunai, Anda harus memiliki saldo di rekening tabungan tersebut.
Perbedaanya dengan kartu kredit, KAMU harus memiliki saldo terlebih dahulu baru bisa menggunakan kartu debit untuk melakukan pembayaran maupun penarikan uang tunai.
Advertisement
Kelebihan dan Kekurangan Uang Giral
Kelebihan Uang Giral
- Memudahkan pembayaran karena tidak perlu menghitung uang.
- Bisa digunakan untuk pembayaran nominal tidak terbatas dengan praktis.
- Risiko kehilangan uang jauh lebih kecil, dan sekalipun hilang bisa langsung melaporkan ke bank untuk dilakukan pemblokiran.
- Bisa dipindahtangankan dengan nominal tak terbatas tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.
- Memiliki pecahan nilai yang fleksibel, sesuai keinginan dan kebutuhan pemilik.
- Lebih mudah dan praktis membawanya ke mana saja dengan jumlah yang tidak terbatas.
Kekurangan Uang Giral
- Untuk beberapa jenis uang giral, kurang cocok digunakan untuk pembayaran dengan nominal kecil.
- Penjual atau penerima pembayaran berhak menolak ketika kita menggunakan uang giral sehingga mau tidak mau harus membayar dengan uang kartal, atau uang giral tidak bisa digunakan di sembarang transaksi.
Sumber: Suratresmi
Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.