Sukses


Apa Itu OCD, Ketahui Pengertian dan Gejala Umumnya

Bola.com, Jakarta - Apa itu OCD dan gejalanya perlu kamu ketahui sehingga kamu bisa melakukan penanganan lebih dini. Informasi tersebut juga berguna apabila ada orang terdekatmu yang mengalaminya.

Kamu mungkin orang perfeksionis, melakukan segala sesuatunya dengan begitu sempurna bahkan hingga hal terkecil, sampai-sampai untuk mengecek apakah pintu rumah sudah dikunci, kamu membutuhkan berulang kali pengecekan sekadar untuk memastikan.

Atau, ada orang terdekatmu yang punya kebiasaan seperti mandi atau mencuci tangan berulang-ulang, menyusun barang secara rapi dengan letak yang sama dan tidak boleh berubah, serta kebiasaan mengumpulkan barang-barang bekas.

Hal-hal di atas bisa jadi gejala kamu adalah pengidap OCD (Obsessive Compulsive Disorder) atau gangguan obsesif-kompulsif.

OCD adalah kondisi ketika seseorang tidak mampu mengendalikan obsesi dan dorongan yang dirasakan. 

OCD ditandai dengan kegelisahan seseorang untuk melakukan sesuatu dan bersifat impulsif, di mana si penderita menganggap setelah melakukan hal itu, kecemasannya akan berkurang.

Beberapa gejala yang sering terjadi pada pengidap OCD adalah sering merasa cemas tanpa sebab dan sering melakukan sesuatu berulang-ulang.

Untuk lebih jelasnya, berikut pengertian OCD dan gejala umumnya, yang perlu kamu cermati, disadur dari Klikdokter, Selasa (25/10/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Pengertian OCD

Obsessive compulsive disorder (OCD) adalah gangguan mental yang membuat penyandangnya tidak punya kontrol atas pikiran-pikiran obsesif serta perilaku yang kompulsif (berulang)

Pengidap OCD bisa terjebak di dalam siklus perbuatan dan pikiran berulang yang tidak ada hentinya.

Melakukan "ritual" tersebut bisa menghentikan perasaan cemas sementara.  Namun, pengidap akan melakukan ritual itu lagi di saat pikiran obsesifnya muncul lagi. 

Siklus tersebut dapat menyita waktu penderita OCD bahkan hingga berjam-jam, yang mengganggu aktivitas harian normal mereka.

Pengidap gangguan obsesif kompulsif ini biasanya akan berusaha menghindari pencetus obsesinya. Pengidap dewasa bahkan sebagian besar menyadari kalau ritual yang dilakukan tidaklah masuk akal.  

Hanya, mereka tidak tahu cara menghentikannya. Gejala pun bisa datang dan pergi, serta mereda atau memburuk, seiring waktu.

3 dari 4 halaman

Gejala Umum OCD

Berikut ini beberapa gejala umum pengidap OCD:

1. Melakukan Sesuatu secara Berulang-ulang

Orang-orang dengan OCD percaya bahwa segala hal harus dipastikan berulang-ulang agar yakin. Mereka akan melakukan atau memikirkan sesuatu secara berkali-kali. 

Contohnya saat memeriksa kompor dan pintu rumah. Kendati menyadari setiap tindakannya, jika tidak dilakukan berkali-kali, pengidap OCD dipastikan merasa tak puas.

Melansir TIME, Steven Phillipson, direktur klinis dari Center for Cognitive-Behavioral Psychotherapy, New York, Amerika Serikat, menjelaskan secara medis biologis, kondisi otak para pengidap OCD terasosiasi dengan hal-hal yang ditakuti.

Mereka melakukan sesuatu berkali-kali demi meyakinkan bahwa bahaya itu nyata dan terus membiarkan siklus ini terjadi.

2. Merasa Harus untuk Melakukan Ritualnya

Maukah kamu menghentikan rasa cemas dalam diri jika ada seseorang yang membayarmu? Sebagian orang mungkin menjawab 'ya', tetapi tidak dengan pengidap OCD.

Menurut Phillipson, pengidap OCD punya skema cara kerja otak yang berbeda. Isi kepalanya mampu memberi sinyal dan gambaran tentang risiko buruk yang bisa terjadi jika mereka abai pada sesuatu. 

Tindakan tersebut nyatanya tidak dapat dibendung, seperti hidup dan mati, sehingga mereka tidak akan peduli sekali pun seseorang membayar mereka.

 

4 dari 4 halaman

Gejala Umum OCD

3. Sulit untuk Diyakinkan

Sulit percaya dengan hal apa pun? Tak cukup hanya dengan diyakinkan saja? Ya, ciri-ciri seperti ini sangat khas dialami pengidap OCD.

Kamu biasanya sering mengatakan 'ya', ditambah dengan kalimat 'tapi' di belakangnya. Misalnya, saat seseorang mengatakan kepada kamu bahwa pintu yang kamu kunci telah benar-benar tertutup, kamu tidak akan percaya begitu saja dan akan melakukannya sekali lagi untuk memastikan. Hal inilah yang membuat kecemasan pengidap OCD makin menjadi-jadi.

4. Hafal Semua Hal secara Mengakar

Phillipson menjelaskan bahwa banyak pengidap OCD tahu secara pasti kapan pertama kali mereka menderita gangguan tersebut.

Hal Ini dikarenakan mereka terbiasa memikirkan banyak hal dan memastikan seluruh duduk perkara yang terjadi. Satu di antaranya adalah kondisi yang terjadi pada diri mereka sendiri.

5. Dikuasai Kecemasan

Setiap orang yang mengidap OCD, punya kadarnya masing-masing. Kecemasan selalu menghantui pada setiap waktu, misalnya takut rumah terbakar dan khawatir terjangkit spesies kuman langka yang berbahaya.

Jika kamu dapat hidup dengan ketakpastian mengenai bahaya tersebut, sekali pun rasanya tidak nyaman, bisa jadi kamu tidak memiliki OCD. Namun, bila kecemasan melanda begitu hebat dan tak kunjung pergi, besar kemungkinan kamu mengidap gangguan tersebut.

 

Disadur dari: Klikdokter.com

Silakan klik tautan ini untuk artikel kesehatan mental dari berbagai tema lain. 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer