Bola.com, Jakarta - Hujan merupakan anugerah yang diturunkan Tuhan kepada makhluk-Nya agar tidak kekurangan air.
Terlepas dari itu, hujan memiliki makna tersendiri bagi setiap orang. Hujan selalu membawa sejuta makna dalam cerita.
Baca Juga
Advertisement
Tidak sedikit orang memaknai hujan sebagai bentuk ungkapan kesedihan. Beberapa orang beranggapan hujan identik dengan kenangan yang datang.
Tak ayal, puisi tentang hujan bisa menjadi media ungkapan perasaan yang dialami penulisnya.
Apabila kamu tertarik membaca puisi bertema hujan, bisa menyimak beberapa contohnya di bawah ini.
Kamu pun bisa mempersembahkan puisi tersebut kepada orang tersayang, pasti akan membuat mereka tersentuh.
Berikut ini beberapa contoh puisi tentang hujan, dikutip dari laman Goodminds dan Kozio, Rabu (26/10/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Puisi tentang Hujan
1. Hujan dan Namamu
Senandung lagu mendekap lirih romansa jiwa.
Benak menyapa raut wajah yang nyaris tenggelam.
Dalam lautan mimpi sang penghirup malam.
Melawan hujan, mereguk jejak tanpa nama dunia.
Dia yang mencoba membaca arah.
Dalam gelap, memanggil cahaya yang tersembunyi di balik aksara.
Berdiri sendiri mencoba mengenal suara kerinduan.
Adakah dia di sana masih terpaku menatap kenangan.
Kemana kau akan berlari.
Melepas pagi dan mencoba memutar mentari.
Apakah kau masih terlelap dan terus bermimpi.
Memuja cinta tanpa rasa haus duniawi.
Kenangan hujan memanggilmu dan tetap memanggil namamu.
Meski luka mencoba menjauhkan dirimu dari putaran waktu masa lalu.
Bulan di sana masih merindukanmu.
Untuk kembali padanya, tanpa menghapus tangisan hujan di wajahmu.
2. Musim Hujan
Di sini kasih.
Berbalut selimut menghangat raga.
Dingin terasa hingga sampai ke tangan.
Merambah mencari celah.
Hujan kali ini begitu berbeda.
Berbeda karena di ujung malam.
Sepi mencekam bosan.
Bermain kantuk membutakan mata.
Aku masih di sini.
Masih menjadi beku yang tak hangat.
Terasa sesak tatkala tertatap.
Mungkin dingin menjadi penawar.
Atap dan daun rimbun jadi saksi.
Bahwa bening mencumbu hijau.
Terlarut basah meninggal subur.
Penawar di musim kemarau.
Advertisement
Contoh Puisi tentang Hujan
3. Setetes Kenangan Hujan
Dulu,
Saat semburat merah jingga nan elok.
Saat gumpalan kapas gelap bersanding bersama cakrawala.
Tetes kehidupan jatuh serentak.
Membombardir ribuan kilometer lahan.
Impresi menguap di atas tanah.
Larut bersama wewangian hujan.
Di bawah rintik-rintik nikmat Tuhan.
Tersemat manis indahnya janji masa depan.
Penuai kebahagiaan semu berselimut basah.
Kini,
Harus beradu dengan nestapa.
Menatap seruan hina yang menyayat jiwa.
Menusuk hingga rindu menyeruak keluar.
Dengan satu tarikan napas gusar.
4. Rindu Bersama Hujan
Ketika tangan sudah tak mampu menggapainya.
Dan ketika bibir sudah tidak mampu mengucapkan kata-kata.
Di situlah aku berteduh, ketika hujan deras membasahi tubuhku.
Namun, tidak akan ku biarkan hujan membasahi tubuhmu.
Di sini aku merindu.
Merindukanmu yang setiap kali datang bersama hujan.
Lambat hari pun berlalu sehingga memaksaku untuk melupakanmu.
Satu hari, dua hari, hingga hari-hari kemudian yang terlewati.
Contoh Puisi tentang Hujan
5. Memori Hujan
Hujan,
Oh, hujan,
Engkau bagiku,
Ingatan kenanganku,
Mengapa aku selalu teringat,
Kenangan manisku,
Kenangan waktu-waktu yang terlewat
Oh hujan,
Engkau memori, memori,
Yang tak pernah hilang,
Hingga sampai aku bisa mengingatnya kembali,
Hujan,
Engkaulah kehidupan dunia,
Meneteskan air, mengalir,
Hingga mengalir di pikiranku,
Oh hujan,
Mengapa aku tersenyum,
Saat engkau turun dan juga sedih,
Saat engkau turun bagaikan kenangan,
Memori yang hilang ,
Hujan,
Tetapi sesaat, aku juga teringat,
Akan kenangan-kenangan yang membuatku,
Merasa sedih, kesal,
Tetapi aku menyalahkanmu wahai hujan,
Karena engkau adalah memori,
Yang kembali kepada diriku.
6. Kamu dan Hujan
Aku kira, senja tak akan menjadi indah karena aku tak melihatnya.
Aku kira, pelangi pun tak akan berwarna karena aku tahu hanyalah tinta hitam legam dalam pandangan.
Dan aku mengira, dawai hujan akan selalu ternada.
Apakah kau tahu, apa itu hujan?
Hujan inilah yang mengirimkanmu melewati nada rintiknya.
Begitu menenangkan dan mengalirkan melodi dalam nadi ini entah bagaimana caranya.
Yang aku tahu bahwa tanpamu, hujan pun enggan menjatuhkan rintiknya.
Kekasihku, apa benar namamu yang dibawa rintik hujan kala itu?
Jika iya, maka kedatanganmu memecahkan segala perkiraan yang merisaukan.
Yang kini menjadikanku dapat melihat senja yang begitu indah.
Menjadikanku dapat mengganti tinta hitam yang legam itu, yang membuatnya menjadi berwarna hingga membuatku candu.
Karena itulah aku hanya mau engkau tetap memberikanku melodi anggun ini.
Janganlah engkau memberi melodi angkuh kepadaku karena aku mencintaimu.
Advertisement
Contoh Puisi tentang Hujan
7. Hujan dan Kebersamaan
Hujan ini mengingatkanku pada angan.
Pada kebersamaan pernah kita jalankan.
Setiap orang menarikan imajinasi yang disampaikan.
Melalui kertas putih tak diharapkan.
Langit terasa gelap mencekam.
Air berjatuhan tanpa memberi kesempatan.
Hawa dingin menusuk pori-pori badan.
Semangat tetap tak terbantahkan.
Ada yang tidur dengan kesakitan.
Ada yang merenung dengan kesendirian.
Ada yang ragu dalam penyampaian.
Ada pula cinta dalam kebersamaan.
Kasih ku tatap mata tajam.
Ada kerinduan terlalu dalam.
Seperti tanah gersang merindukan hujan.
Kasih bila hujan telah tiada.
Adakah kebersamaan kita tetap terjaga?
Setiap peristiwa melahirkan suka dan duka.
Dan menjadi penyebab guncangan jiwa.
8. Saat Hujan
Berteriaklah di depan air terjun tinggi debam suaranya memekakan telinga.
Agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak.
Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi.
Pucuk-pucuknya lebih tinggi dari kepala agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari.
Termenunglah di tengah senyapnya pagi.
Yang kicau burung pun hilang entah kemana agar tidak tahu kau sedang termangu.
Dan menangislah di tengah hujan yang lebat.
Agar tidak ada orang tahu bahwa kau sedang menangis.
Perasaan adalah perasaan.
Tidak dibagikan, tidak diceritakan, tidak disampaikan dia tetap perasaan.
Contoh Puisi tentang Hujan
9. Hujan Malam ini
Gulungan awan hitam.
T’lah jadi tanda kehadirannya.
Mengalir deras.
Ia menghantam bumi.
Tak ada lagi tanah gersang.
Tak ada lagi bunga yang kehausan.
Tak ada jiwa yang rasakan dahaga.
Semua tergenangi oleh kesejukannya.
Semua kini turut terdiam.
Tak ada kata yang terdengar.
Semua hanya bisa berharap.
Dia ‘kan datang membawa berkah.
Bukan tragedi atau bencana.
10. Hujan ini Turun Lagi
Hujan ini turun lagi.
Untuk yang kesekian kali.
Mengingatkanmu.
Mengingatkanku.
Tentang rintik.
Soal waktu yang sedetik.
Hujan ini turun lagi.
Menetesi kedua pipi.
Membasahimu.
Membasahiku.
Tentang kenang.
Soal airmata yang berlinang.
Hujan ini turun lagi.
Dari kata yang kau namakan puisi.
Namamu.
Namaku.
Tentang cinta.
Soal rasa yang pernah singgah.
Hujan ini turun lagi.
Membekas di lubuk hati.
Sumber: Goodminds, Kozio
Dapatkan artikel contoh dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement