Bola.com, Jakarta - Stroke adalah kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Stroke bisa berupa iskemik (sumbatan) maupun perdarahan (hemoragik).
Stroke termasuk penyakit berbahaya karena dapat mengancam jiwa. Di Indonesia, stroke menduduki peringkat atas penyebab kematian.
Advertisement
Sebagai catatan, hampir 70 persen kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
Maka itu, penting bagi kita untuk memperhatian makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Perlu ditekankan bahwa stroke bisa dicegah.
Cara termudah dan paling sederhana, tetapi mampu menurunkan risiko penyakit stroke adalah mengonsumsi makanan yang tepat dalam jumlah yang dianjurkan.
Selain itu, jangan lupa untuk berolahraga secara rutin, cukup istirahat, serta menjauhi rokok maupun alkohol.
Lakukan pemeriksaan rutin setidaknya enam bulan sekali dan rutin mengonsumsi obat-obatan apabila kamu memiliki kondisi penyerta, seperti tekanan darah tinggi dan kadar gula darah yang tidak terkontrol.
Berikut ini makanan pencegah stroke yang bisa kamu konsumsi sehari-hari, disadur dari Klikdokter, Jumat (28/10/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Makanan Pencegah Stroke
1. Ikan Berlemak
Salmon, tuna, kembung, dan sarden adalah jenis ikan berlemak yang menduduki prioritas teratas sebagai makanan pencegah stroke.
Hal ini karena ikan laut tersebut mengandung omega-3, lemak baik yang berperan mencegah tumpukan kolesterol jahat dalam tubuh.
Omega-3 mampu mendongkrak kadar high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik. Makin tinggi kadar HDL, makin rendah pula risiko stroke yang dimiliki.
Jadi, agar tidak terkena stroke di kemudian hari, kamu dianjurkan untuk mengonsumsi dua porsi ikan setiap minggu. Upayakan agar tidak mengolahnya dengan cara digoreng. Akan lebih baik bila direbus atau dikukus.
2. Gandum Utuh dan Sayuran
Makanan yang tinggi kadar serat, seperti gandum utuh, beras merah, sayur serta buah merupakan pilihan yang baik untuk menjauhkan diri dari risiko stroke.
Serat yang terkandung pada ragam makanan tersebut mampu melarutkan kolesterol lebih optimal sehingga tidak menumpuk dan membahayakan kesehatan.
Serat juga dapat menjaga agar kamu merasa kenyang lebih lama sehingga porsi makan tidak akan berlebihan.
3. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan mudah ditemui di sekitar kita. Lantaran kaya akan serat, sumber vitamin dan mineral, rendah indeks glikemik, serta bebas kolesterol, kacang-kacangan dapat menjadi makanan pencegah stroke.
Tingginya kandungan kalium, magnesium, dan serat pada kacang-kacangan membantu menstabilkan tekanan darah. Dengan tekanan darah yang terkontrol, risiko terjadinya stroke bisa dicegah.
Advertisement
Makanan Pencegah Stroke
4. Daging Rendah Lemak
Untuk terhindar dari stroke bukan berarti kamu tidak mengonsumsi daging sama sekali. Kamu tetap bisa tetap mengonsumsi daging, asalkan memilih bagian yang tidak berlemak atau rendah lemak.
Selain itu, hindari mengonsumsi daging yang sudah diawetkan. Daging yang sudah diawetkan akan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi karena umumnya kadar garam pada makanan yang diawetkan tinggi.
5. Produk Susu Rendah Lemak
Keju, susu, yoghurt merupakan sumber makanan yang kaya akan kalsium, kalium, protein, dan vitamin D.
Namun, makanan tersebut juga mengandung lemak jenuh dan kolesterol. Untuk itu, apabilakamu akan mengonsumsi produk susu tersebut, pilih yang mengandung rendah lemak (low-fat) atau tak ada lemak sama sekali (non-fat).
Mengonsumsi produk susu yang rendah lemak bisa membantu menjaga kesehatan tubuh. Selain membatasi jumlah kalori, lemak dan kolesterol, kamu bisa mengontrol berat badan dan memenuhi kecukupan vitamin dan mineral setiap hari.
6. Minyak Zaitun
Bagi kamu penyuka makanan yang digoreng ataupun masakan yang ditumis, mungkin kamu bisa mengganti minyak goreng di rumah dengan minyak zaitun atau olive oil.
Minyak zaitun dikenal sebagai minyak sehat. Minyak ini memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang baik untuk menjaga kesehatan pembuluh darah. Tak heran disebut sebagai satu di antara makanan pencegah stroke.
Selain menggunakan minyak zaitun, minyak jenis lain seperti minyak kanola, minyak kedelai maupun minyak biji bunga matahari juga bisa digunakan. Selain itu, minyak-minyak ini bisa digunakan sebagai dressing saat kamu menyantap salad.
Makanan Pencegah Stroke
7. Dark Chocolate
Ccokelat hitam menjadi satu di antara makanan pencegah stroke yang tetap bisa dikonsumsi. Cokelat hitam mengandung antioksidan seperti flavonoid yang membantu menjaga kesehatan organ jantung.
Cokelat hitam membantu meningkatkan kadar HDL dalam tubuh sehingga menurunkan risiko terbentuknya plak di pembuluh darah. Dengan demikian, risiko stroke bisa menurun.
8. Alpukat
Alpukat adalah salah satu makanan pencegah stroke. Buah ini memiliki kandungan asam lemak omega-3, yang dapat menjaga kesehatan dinding pembuluh darah. Selain itu, alpukat juga kaya akan kandungan vitamin E.
Penelitian yang dipublikasikan di American Heart Association Journals membuktikan bahwa makanan kaya vitamin E mampu menurunkan risiko gangguan pembuluh darah hingga 40 persen, termasuk serangan jantung dan stroke.
Selain alpukat, vitamin E juga banyak terkandung pada minyak zaitun, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
9. Jambu Biji
Tingginya kandungan vitamin C pada jambu biji mampu menurunkan potensi stroke.
Hal ini karena vitamin C merupakan satu di antara jenis antioksidan yang diperlukan tubuh untuk menangkal radikal bebas.
Radikal bebas dalam jumlah tinggi dapat mengganggu kesehatan sel-sel sehat tubuh, termasuk dinding pembuluh darah. Bila sudah terganggu, pembuluh darah dapat tersumbat yang dapat mengakibatkan stroke dan serangan jantung.
Maka itu, diet tinggi vitamin C dapat menjadi satu di antata solusi untuk mencegah penyakit stroke. Selain jambu biji, tomat, jeruk, dan pepaya adalah contoh buah-buahan lain yang juga tinggi kandungan vitamin C.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 1/12/2020)
Silakan klik tautan ini untuk artikel kesehatan dari berbagai tema lain.
Advertisement