Bola.com, Jakarta - Parafrase adalah kata yang umum dijumpai dalam dunia pendidikan. Parafrase merupakan arti dari pengungkapan kembali suatu tuturan menjadi tuturan yang lain tanpa mengubah pengertian.
Dengan kata lain, parafrase digunakan untuk menjelaskan bahwa seseorang membuat suatu tulisan dari tulisan orang lain, tetapi dengan bahasanya sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Meski begitu, seorang penulis yang melakukan parafrase tidak boleh mengubah isi dan makna dari tulisan sumber.
Penulis juga harus tetap menuliskan sumber utama gagasan yang dituliskan dalam daftar pustaka, meski teks tersebut dibuat ulang dengan kalimat sendiri.
Dalam melakukan parafrase, kamu harus menemukan inti dari isi teks yang sudah dibaca serta menemukan permasalahan dari teks tersebut terlebih dahulu. Teks yang dapat diparafrasekan, di antaranya teks berita, narasi, teks iklan, dan puisi.
Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman tentang parafrase, disadur dari Liputan6, Senin (31/10/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Parafrase
- Parafrase memiliki tuturan bahasa yang berbeda dengan teks asli sebelum diparafrasakan.
- Memiliki teknik penyampaian bahasa yang berbeda dengan sumber asli.
- Makna dan isi tuturan tidak berubah dari sumber asli.
Advertisement
Tujuan Parafrase
Parafrase memiliki dua tujuan utama, yaitu untuk menghindari plagiarisme dan membuat gagasan lebih mudah dimengerti.
Penjelasan tujuan parafrase, sebagai berikut:
- Menghindari plagiarisme
Plagiarisme adalah aktivitas menjiplak yang melanggar hak cipta dan bisa dikategorikan pencurian dan pemalsuan karya dari orang lain.Â
Parafrase bisa menghindarkan penulis dari praktik plagiarisme. Dengan menyajikan ide pencipta karya dengan bahasa sendiri, kamu bisa terbebas dari plagiarisme. Namun, tentunya dengan tidak mengubah isi dan makna dari tulisan sumber.
Selain itu, penulis harus tetap menuliskan sumber utama gagasan yang dituliskan dalam daftar pustaka, meski teks tersebut dibuat ulang dengan kalimat sendiri.Â
Jadi, seorang penulis harus memperkaya padanan kata serta memperluas pengetahuan umum agar bisa mengembangkan isi dari tulisan dengan parafrase.
- Gagasan lebih mudah dimengerti
Tujuan parafrase berikutnya yaitu supaya gagasan yang disampaikan lebih mudah dimengerti. Melakukan parafrase mampu membantu menyebarluaskan kembali informasi sumber dengan bahasa yang mudah agar bisa dimengerti oleh banyak orang.Â
Contohnya, format puisi yang banyak menyajikan diksi yang rumit mampu digubah menjadi narasi dengan teknik parafrase agar diketahui maknanya. Selain puisi, contoh lain yaitu novel yang bisa diubah menjadi bentuk drama atau film. Namun, hal ini tentu harus tetap relevan sesuai informasi aslinya.
Dengan menggunakan teknik parafrase, ide dan gagasan bisa disampaikan dengan baik dan mudah dimengerti, bahkan dalam kegiatan rapat, percakapan, atau presentasi.
Jenis Parafrase
Jenis-jenis parafrase, sebagai berikut:
- Parafrase ekuivalen
Parafrase ekuivalen adalah parafrase antarsatuan lingual yang memiliki kemiripan arti sangat dekat. Istilah "ekuivalen" juga erat kaitannya dengan teknik yang digunakan oleh penerjemah.
Dalam aktivitasnya, penerjemah mencari kesamaan arti dan makna yang sangat dekat dengan teks asli bahasa pertama. Penerjemah melakukannya tidak melihat kata demi kata atau kalimat, melainkan keseluruhan isi dan makna dari teks terjemahan tersebut. Â
- Parafrase keantoniman ingkaran
Keantoniman memiliki arti dua kata yang memiliki arti berlainan. Namun, dalam parafrase keantoniman tersebut memiliki sifat berlawanan bertingkat dan berlawanan berkebalikan. Â
- Parafrase generik-spesifik
Parafrasa generik-spesifik merupakan kegiatan memarafrasakan satuan lingual dengan cara mengganti padanan kata yang masih memiliki sinonim yang sama. Hal ini dapat terjadi karena sebuah kata yang memiliki makna bisa dilambangkan dengan lebih dari satu lambang yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, kata teman memiliki kemiripan makna dengan kawan, kolega, atau partner. Â
- Parafrase amplifikasi
Parafrasa amplifikasi adalah pengulangan lingual serta memberikan informasi tambahan dalam satuan lingual dalam parafrasa tersebut. Penambahan informasi tersebut dilakukan dengan cara memberikan detail informasi dari kalimat yang akan diparafrasakan.  Â
- Parafrase kontraksi
Parafrasa kontraksi adalah jenis parafrasa yang dilakukan dengan cara mengurangi informasi dalam satuan lingual. Pengurangan lingual tersebut bisa dengan cara menyingkat satuan kata tanpa mengubah makna atau frasa tersebut.
Contohnya, kata "tidak ada" mengalami kontraksi menjadi kata "tiada". Â
- Parafrase rangkuman
Parafrasa rangkuman merupakan jenis parafrasa dengan cara merangkum satuan lingual dengan lingual lainnya.
Parafrasa berbeda dengan kegiatan merangkum. Hal ini dikarenakan kegiatan parafrasa merupakan teknik penyajian gagasan sumber dengan kata-kata sendiri, sedangkan merangkum merupakan meringkas fokus penulis dengan susunan kalimat sesuai ide penulis pertama.Â
Â
Disadur dari Liputan6.com (Penulis: Husnul Abdi, Editor: Rizky Mandasari. Published: 2/1/2022)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement