Bola.com, Jakarta - Macam-macam hormon dan kelenjar pada sistem reproduksi manusia menjadi materi dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah. Maka, kamu perlu mengetahui dan mempelajarinya.
Mahkluk hidup melestarikan jenisnya dengan berkembang biak. Manusia, hewan, dan tumbuhan yang telah dewasa melakukan proses berkembang biak untuk menghasilkan keturunan.
Advertisement
Mahkluk hidup memiliki sistem reproduksi masing-masing, termasuk manusia. Manusia tumbuh dan berkembang biak menjadi makhluk yang sempurna dengan organ dan sistem reproduksi yang dimilikinya.
Sistem reproduksi adalah sebuah rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme (manusia) yang dipergunakan untuk berkembang biak.
Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi laki-laki dan perempuan. Jadi baik perempuan maupun pria pasti memiliki alat reproduksi. Alat reproduksi tersebut baru akan berfungsi setelah manusia mencapai usia tertentu dan kondisi tertentu pula.
Sistem reproduksi pada manusia juga terdiri dari berbagai hormon dan kelenjar yang mendukung proses reproduksi.
Biasanya sel kelamin dan hormon kelamin dihasilkan pada masa puber, pada masa itu organ-organ tubuh manusia mulai berfungsi secara optimal.
Hormon ialah zat yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu (misalnya kelenjar gondok) dalam jumlah kecil dan dibawa ke jaringan tubuh lain serta mempunyai pengaruh khas (merangsang dan menggiatkan kerja alat-alat tubuh).
Untuk lebih jelasnya, berikut macam-macam hormon dan kelenjar pada sistem reproduksi manusia, seperti dilansir dari emodul.kemendikbud.go.id, Senin (31/10/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hormon pada Sistem Reproduksi Manusia
Progesteron
Hormon Progesteron dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium. Pro gesteron berperan dalam proses pembentukan lapisan endometrium pada dinding rahim untuk menerima ovum yang telah dibuahi.
Pada saat terjadi kehamilan, progesteron bersama-sama dengan hormon estrogen menjaga agar endometrium tetap mengalami per tumbuhan, membentuk plasenta, menahan agar otot uterus tidak berkontraksi, dan merangsang kelenjar susu guna memproduksi ASI.
Testosteron
Hormon testosteron merupakan hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam spermatogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.
Laktogen
Hormon laktogen merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang bersama-sama dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.
Relaksin
Hormon relaksin dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi ligamen pelvis pada proses kelahiran.
Advertisement
Hormon pada Sistem Reproduksi Manusia
Oksitosin
Hormon oksitosin dihasilkan oleh hipofisis. Oksitosin berperan pada proses kelahiran, untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.
LH (Luteinizing Hormone)
Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini dapat merangsang proses pembentukan korpus luteum atau badan kuning di dalam ovarium, setelah terjadi poses pelepasan sel telur (ovulasi).
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH berperan dalam proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesis.
FSH juga berperan merangsang produksi hormon estrogen pada wanita dan testoseron pada pria.
Estrogen
Hormon estrogen dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Estrogen berperan alam oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita.
Hormon ini juga berperan untuk menghambat produksi FSH dan merangsang produksi LH.
Sumber: Kemendikdbud
Silakan klik tautan ini untuk artikel edukasi dari berbagai tema lain.