Bola.com, Jakarta - Mental illness adalah satu di antara masalah kesehatan yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Sama seperti penyakit lainnya, mental ilness memerlukan perawatan dan penanganan serius.
Kesehatan mental penting untuk mengatur emosi, pemikiran, komunikasi, dan kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga
Advertisement
Mental illness bisa mengganggu kehidupan sehari-hari, baik secara pribadi maupun sosial. Mental illness biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor berbeda, termasuk genetika, lingkungan, dan gaya hidup.
Banyak orang yang memiliki penyakit mental tidak mau membicarakannya. Padahal, mental illness sama dengan penyakit lain seperti penyakit jantung atau diabetes yang memerlukan perawatan serius.
Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman tentang mental illness, disadur dari Liputan6, Rabu (2/11/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mengenal Mental Illness
Mental illness adalah istilah yang menjelaskan tentang penyakit mental. Menurut Mayo Clinic, mental illness adalah berbagai kondisi kesehatan mental, yakni gangguan yang memengaruhi suasana hati, pemikiran, dan perilaku.
Banyak orang memiliki masalah kesehatan mental dari waktu ke waktu. Namun, masalah kesehatan mental bisa menjadi penyakit mental ketika tanda dan gejalanya sedang berlangsung.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan stres dan memengaruhi kemampuan psikologis untuk berfungsi.
Menurut WHO, mental illness mental terdiri dari berbagai masalah dengan gejala yang berbeda. Namun, umumnya memiliki ciri-ciri berupa kombinasi dari pikiran, emosi, perilaku, dan hubungan yang tidak normal dengan orang lain.
Dilansir dari Healthline, mental illness adalah istilah luas yang mencakup berbagai macam kondisi yang memengaruhi cara seseorang merasa dan berpikir.
Memiliki kesehatan mental yang baik membantu seseorang menjalani hidup yang relatif bahagia dan sehat. Kondisi tersebut membantu seseorang menunjukkan ketahanan dan kemampuan untuk menghadapi kesulitan hidup.
Advertisement
Penyebab Mental Illness
Kesehatan mental dapat dipengaruhi berbagai faktor, termasuk peristiwa kehidupan atau bahkan genetika.
Penyakit mental dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor berbeda, termasuk genetika, lingkungan, dan gaya hidup. Dilansir dari Mayoclinic, secara umum, penyebab umum mental illness adalah:
Genetik
Penyakit mental lebih sering terjadi pada orang yang saudara sedarahnya juga memiliki penyakit mental. Gen tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan penyakit mental, dan situasi hidup dapat memicunya.
Paparan lingkungan sebelum lahir
Paparan stresor lingkungan, kondisi peradangan, racun, alkohol atau obat-obatan selama dalam kandungan terkadang dapat dikaitkan dengan penyakit mental.
Kimia otak
Neurotransmitter adalah bahan kimia otak yang terjadi secara alami yang membawa sinyal ke bagian lain dari otak dan tubuh.
Ketika jaringan saraf yang melibatkan bahan kimia ini rusak, kemudian fungsi reseptor saraf dan sistem saraf berubah maka akan menyebabkan depresi dan gangguan emosional lainnya.
WHO mengungkapkan penentu kesehatan mental dan gangguan mental tidak hanya mencakup atribut individu seperti kemampuan untuk mengelola pikiran, emosi, perilaku, dan interaksi seseorang dengan orang lain.
Hal ini juga mencakup faktor sosial, budaya, ekonomi, politik dan lingkungan seperti kebijakan nasional, perlindungan sosial, standar kehidupan, kondisi kerja, dan dukungan masyarakat.
Gejala Umum Mental Illness
Setiap jenis penyakit mental menyebabkan gejalanya sendiri-sendiri. Namun, banyak yang memiliki karakteristik sama. Gejala penyakit mental dapat memengaruhi emosi, pikiran, dan perilaku.
Gejala umum mental illness ialah:
- Merasa sedih atau terpuruk.
- Bingung berpikir atau berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi.
- Ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan, atau perasaan bersalah yang ekstrem.
- Perubahan suasana hati yang ekstrem.
- Penarikan diri dari teman dan aktivitas.
- Kelelahan yang parah, energi rendah atau masalah tidur.
- Delusi, paranoia atau halusinasi.
- Ketakmampuan untuk mengatasi masalah atau stres sehari-hari.
- Kesulitan memahami dan berhubungan dengan situasi dan orang.
- Perubahan besar dalam kebiasaan makan.
- Perubahan dorongan seks.
- Kemarahan yang berlebihan, permusuhan atau kekerasan.
- Berpikir untuk bunuh diri.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Anugerah Ayu Sendari, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 6/11/2020)
Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement