Sukses


Arti Akikah dan Tata Caranya

Bola.com, Jakarta - Akikah adalah perayaan kelahiran bayi dalam tradisi muslim, sebagai kebahagian dan memanjatkan syukur kepada Allah Swt.

Akikah biasanya dilakukan dengan prosesi penyembelihan kambing, yang kemudian dibagi-bagikan kepada keluarga dan tetangga.

Kata akikah memiliki dua pengertian. Makna pertama adalah memotong rambut bayi yang baru lahir. Sementara, makna kedua memotong atau melakukan penyembelihan hewan.

Menurut istilah, akikah adalah proses pemotongan hewan ternak pada hari ketujuh setelah bayi dilahirkan. Selain wujud rasa syukur, akikah juga dijadikan momen untuk berbagi kepada sesama dan mempererat tali persaudaraan.

Hukum akikah anak merujuk pada hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah.

"Setiap anak tergadaikan dengan akikahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama." (HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud no. 2527, Ibnu Majah no. 3165. Hadits ini disahihkan oleh Al-Albani dalam kitab al-Irwa' no. 1165).

Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman tentang akikah, disadur dari Liputan6, Jumat (4/11/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Waktu Terbaik Akikah

Waktu terbaik untuk melaksanakan akikah adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Hal itu sudah diterangkan dengan jelas pada hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah.

Lantas, bagaimana menentukan hari ke tujuh untuk melaksanakan akikah? Disebutkan dalam Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyah bahwa jika bayi lahir siang hari, maka sudah termasuk hari pertama dari tujuh hari.

Sedangkan jika bayi dilahirkan pada waktu malam, tidak termasuk dalam hitungan. Hari pertama adalah hari berikutnya.

Misalnya, ketika bayi lahir pada Sabtu pagi, maka hari tersebut sudah dianggap sebagai hari pertama dari tujuh hari. Jadi, orang tuanya akan mengerjakan akikah pada hari Jumat minggu depannya.

Sebaliknya, jika bayi lahir Sabtu malam, maka hari pertamanya adalah hari Minggu keesokan paginya. Hal ini berarti, orang tuanya boleh melaksanakan akikah pada hari Sabtu minggu depannya.

Namun, menurut Mazhab Syafi’i, akikah tetap dapat dilaksanakan setelah melewati hari ke tujuh kelahiran bayi. Ada sebagian yang menggunakan tata cara waktu akikah pada 14 atau 21 hari setelah kelahiran bayi.

Bahkan, Mazhab Syafi’i tetap menganjurkan akikah, walau anak tersebut telah meninggal dunia sebelum hari ke tujuh.

3 dari 4 halaman

Tata Cara Akikah Sesuai Sunah Rasul

Tata cara akikah sesuai sunah rasul untuk anak laki-laki dan perempuan sebenarnya sama saja. Perbedaannya hanya terletak pada jumlah kambing yang dikurbankan untuk akikah.

Menyembelih Kambing

Tata cara akikah yang pertama adalah menyembelih kambing. Jumlah kambing yang disembelih untuk akikah berbeda antara anak perempuan dan laki-laki.

Untuk akikah anak perempuan orang tua menyiapkan satu ekor kambing. Sedangkan untuk anak laki-laki, orang tua menyembelih dua ekor kambing.

Hal ini menilik pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud,

Dari Ummu Kurz ia berkata, "Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda 'Untuk seorang anak laki-laki adalah dua ekor kambing dan untuk akan perempuan adalah seekor kambing. Tidak mengapa bagi kalian apakah ia kambing jantan atau betina'." (HR. Abu Dawud no. 2834-2835).

Syarat kambing yang disembelih untuk akikah sama dengan hewan kurban, yaitu kambing yang berkualitas, baik dari segi jenis hingga usia. Kambing tersebut juga harus bebas dari cacat dan penyakit.

Sebelum menyembelih kambing untuk akikah, disunahkan untuk membaca doa sebagai berikut:

Bismillahi wa billahi, allahumma 'aqiqatun 'an fulan bin fulan, lahmuha bilahmihi si azhmihi, allahummaj'alha wiqaan liali muhammadin 'alaihi wa alihis salam.

Artinya: "Dengan nama Allah serta dengan Allah, akikah ini dari fulan bin fulan, dagingnya dengan dagingnya, tulangnya dengan tulangnya. Ya Allah, jadikan akikah ini sebagai tanda kesetiaan kepada keluarga Muhammad saw."

Walaupun akikah identik dengan menyembelih kambing, sekarang ini sudah banyak yang membeli masakan kambing yang sudah siap digunakan untuk acara akikah anak.

Memasak Daging Akikah

Tata cara akikah sesuai sunah rasul selanjutnya adalah memasak daging dari hewan yang disembelih untuk akikah.

Lumhur ulama lebih mengajurkan untuk memasak daging akikah terlebih dahulu sebelum membagikannya kepada orang-orang. Hal itu diungkapkan dalam kitab Atahzib yang ditulis Imam Al-Baghawi.

"Dianjurkan untuk tidak membagikan daging hewan akikah dalam keadaan mentah, akan tetapi dimasak terlebih dahulu kemudian diantarkan kepada orang fakir dengan nampan." (Imam Al-Baghawi dalam kitab Atahzib)

Kemudian, pendapat yang ditulis dalam kitab Al-Musfashshal fi Ahkamil akikah yang artinya, "Kebanyakan ahlul ilmi menganjurkan agar daging hewan akikah tidak dibagikan dalam keadaan mentah, namun dimasak terlebih dahulu kemudian disedekahkan pada orang fakir".

Memakan Sebagian Daging Akikah

Tata cara akikah berikutnya adalah memakan sebagian daging akikah. Menurut hadis yang diriwayatkan al-Bayhaqi, daging akikah sebaiknya dimasak terlebih dahulu dan dimakan oleh keluarga, baru dibagikan.

Aisyah r.a. berkata, "Sunahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh". (HR al-Bayhaqi)

Dari hadis yang diriwayatkan al-Bayhaqi, sudah jelas disebutkan bahwa daging akikah sebagian dimakan. Sedangkan sebagiannya lagi dibagikan kepada orang-orang.

Sebagian daging akikah diberikan kepada keluarga muslim yang melaksanakan akikah. Sementara sisanya dapat dibagikan kepada tetangga ataupun fakir miskin.

4 dari 4 halaman

Tata Cara Akikah Sesuai Sunah Rasul

Mencukur Rambut dan Memberikan Nama Saat Akikah

Tata cara akikah sesuai sunah rasul berikutnya adalah mencukur rambut bayi yang baru lahir dan memberikan nama kepadanya. Dalam tata cara akikah ini, orang tua memberikan nama yang baik kepada anak yang baru lahir.

Memberikan nama yang baik mencerminkan bagaimana akhlak dan imannya nanti kepada Allah Swt. Sedangkan hukum mencukur rambut bayi saat melakukan akikah menurut pendapat yang kuat di kalangan ulama adalah sunah.

Mendoakan Bayi saat Akikah

Tata cara akikah sesuai sunah rasul selanjutnya adalah mendoakan bayi yang baru lahir. Berikut adalah bacaan doa yang sebaiknya diucapkan untuk bayi yang baru lahir.

"U'iidzuka bi kalimaatillaahit tammaati min kulli syaithooni wa haammah. Wa min kulli 'ainin laammah."

Artinya: "Saya perlindungkan engkau, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang Perkasa, dari tiap-tiap godaan setan, serta tiap-tiap pandangan yang penuh kebencian."

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Husnul Abdi, Editor: Rizky Mandasari. Published: 16/11/2021)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer