Bola.com, Jakarta - Bagi sebagian orang yang tinggal di Pulau Jawa, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya puasa mutih. Puasa ini cukup berbeda dengan puasa yang dilakukan oleh umat muslim.
BACA JUGA: Manfaat Sholat Dhuha Rutin Dan Berjamaah Yang Perlu Diketahui Umat Islam
Baca Juga
Reaksi Media Vietnam terhadap Lancarnya Proses Naturalisasi Kevin Diks: Pemain Berkualitas Nih, Bek tapi Cukup Tajam
Pakai Pemain Muda di Piala AFF 2024, PSSI Masih Tunggu Daftar Nama Pemain dari Shin Tae-yong
Lewat Rapat Paripurna 9 Menit, DPR Setujui Naturalisasi Kevin Diks untuk Timnas Indonesia: Tinggal Keppres, Sumpah, Perpindahan Federasi
Advertisement
Puasa mutih sangat erat kaitannya dengan tradisi Jawa kuno, tujuan melakukannya pun beragam, mulai mendapatkan jodoh hingga olah pikiran dan hati.
Puasa mutih bisa diartikan melakukan puasa dengan menghindari makanan dan minuman yang berwarna selain putih.
Biasanya seseorang yang melakukan puasa mutih hanya mengonsumsi makanan berupa nasi putih dan hanya meminum air putih.
Mungkin bagi sebagian orang belum teralu familier dengan puasa yang satu ini sehingga mempelajari tata cara dan niat melakukannya bisa memperdalam pengetahuan tentang puasa mutih.
Berikut tata cara dan niat puasa mutih beserta manfaat melakukannya yang perlu diketahui, disadur dari Dream, Jumat (4/11/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Niat Puasa Mutih
Sebelum menjalankan puasa mutih, ada niat yang harus dibaca seperti halnya saat hendak menjalankan puasa yang lain.
Namun, perbedaannya, niat puasa mutih ini tidak menggunakan bahasa Arab, melainkan bahasa Jawa lantaran puasa mutih memang tidak diajarkan dalam Islam
Niat puasa mutih terbagi menjadi dua versi. Pertama adalah menggunakan versi kejawen yang bacaannya adalah berikut ini:
"Niat ingsun puasa mutih kerno Allah Ta'ala."
Artinya: "Saya niat puasa mutih karena Allah Ta'ala."
Sedangkan versi yang lain adalah sebagai berikut:
"Niat ingsun puasa mutih supaya putih bathinku, putih badanku, putih kaya dining banyu suci karena Allah Ta’ala.”
Artinya: "Saya niat puasa mutih supaya putih batinku, putih badanku, putih seperti air suci karena Allah Ta'ala."
Advertisement
Tata Cara Puasa Mutih
Jika sudah mengetahui bacaan niat puasa mutih, selanjutnya adalah tata cara puasa mutih. Persamaan puasa mutih dengan puasa lainnya adalah diawali dengan niat yang dibaca setelah menjalankan salat isya sampai terbitnya fajar.
Sedangkan yang berbeda ada pada waktunya. Sebelum melakukan puasa mutih, sebaiknya sudah merencanakan akan menjalankan puasa ini selama berapa hari.
Misalnya selama tiga hari berturut-turut dan maksimal dilaksanakan selama 40 hari dan disesuaikan dengan guru yang akan membimbingmu.
Pelaksanaan puasa mutih dimulai dari pukul 18.00 sampai pukul 18.00 di hari besoknya. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa puasa mutih juga bisa dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:
Pertama, dalam pelaksanaan puasa mutih diperbolehkan untuk makan dan minum hingga beberapa kali dalam sehari sesuai dengan waktu makan.
Seperti yang telah disebutkan di atas, hanya diperbolehkan mengonsumsi makanan yang berwarna putih saja.
Kemudian cara yang kedua, pelaksanaan puasa mutih dilakukan hanya dengan satu kali makan pada saat berbuka saja, lalu dilanjutkan sampai bangun tidur di hari berikutnya dan cuma makan atau minum yang berwarna putih saja.
Manfaat Menjalankan Puasa Mutih
Puasa mutih biasanya dijalankan oleh orang yang memiliki tujuan tertentu di mana manfaatnya adalah sesuai dengan apa yang menjadi tujuannya.
Kemudian puasa mutih juga biasanya dilakukan oleh para santri di pondok pesantren yang tujuannya untuk mengolah jiwa para santri. Selain itu, puasa mutih dijalankan oleh mereka yang memiliki masalah pada kesehatannya.
Berikut beberapa manfaat dari sisi kesehatan yang perlu diketahui:
Mengurangi Kadar Gula dan Garam dalam Tubuh
Saat melakukan puasa mutih hanya diperbolehkan mengonsumsi makanan dan minuman yang berwarna putih saja. Dengan mengonsumsi nasi dan air putih, hal ini secara otomatis akan membuat kadar gula dan garam di tubuh menjadi berkurang.
Jadi, asupan yang masuk ke tubuh hanya karbohidrat yang diperlukan tubuh untuk mendapatkan energi dan air agar tubuh tetap terhidrasi.
Meningkatkan Energi dan Mengurangi Asupan Lemak
Dengan melakukan puasa mutih, hal ini berarti kamu terhindari dari makanan seperti daging yang tinggi lemak. Dengan begitu asupan lemak di tubuh pun akan terkurangi sehingga kamu bisa terhindar dari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan tingginya kadar lemak di tubuh.
Mendetoks Racun di Tubuh
Puasa mutih bisa mendetoks racun dalam tubuh. Hal itu karena, makanan yang masuk ke tubuh sangat terbatas. Sedangkan jika dalam sehari kamu mengonsumsi beragam makanan, proses detoks akan berlangsung lebih berat dan kurang maksimal.
Disadur dari: Dream.co.id (Penulis: Widya Resti Oktaviana. Published: 29/4/2022)
Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement