Bola.com, Jakarta - Gerhana bulan adalah sebuah fenomena langit di mana posisi bulan, bumi, dan matahari berada dalam satu garis lurus.
Saat dalam keadaan tersebut bulan terlihat seolah-olah menghilang karena gelap dan tidak memantulkan cahaya ke bumi. Peristiwa tersebut disebabkan oleh matahari yang tidak bisa memancarkan sinar ke bulan akibat terhalang oleh bumi.
Baca Juga
Advertisement
Gerhana bulan bisa berlangsung cukup lama karena bayangan bumi yang cukup besar.
Gerhana bulan bisa dilihat secara langsung dengan mata telanjang. Namun, jika ingin melihat gerhana bulan secara lebih jelas, dibutuhkan alat bantu seperti binokuler atau teleskop.
Bagi umat Islam, ketika mengetahui akan terjadi gerhana, dianjurkan untuk melaksanakan salat sunah kusuf, baik itu gerhana bulan atau matahari. Fenomena ini adalah murni dari kekuasaan Allah Swt.
Salat kusuf ini hukumnya sunah ma'akkad. Tata cara salat gerhana tidak jauh berbeda dengan salat pada umumnya. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya yang lebih lama.
Bagi kamu yang ingin mengamalkan salat gerhana bulan, perlu mengetahui tata cara dan bacaan niatnya.
Berikut ini tata cara, bacaan niat, dan doa salat gerhana bulan yang perlu diketahui umat muslim, disadur dari Dream, Senin (7/11/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bacaan Niat Salat Gerhana Bulan
Niat Salat Gerhana Bulan Sebagai Imam
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى
Ushalli sunnatal khusuufi rak‘ataini imaman lillahi ta‘la.
Artinya: "Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala."
Niat Salat Gerhana Bulan Sebagai Makmum
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ مَأمُومًا لله تَعَالَى
Ushalli sunnatal khusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa.
Artinya: " Saya niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
Niat Salat Gerhana Bulan Sendiri/Munfarid
Ushalli sunnatal khusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa.
Artinya: "Saya niat salat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Advertisement
Cara Sholat Gerhana Bulan
Salat gerhana bulan dilakukan dalam dua rakaat. Untuk lebih jelasnya, berikut cara salat gerhana bulan yang lengkap sesuai sunah:
- Niat
- Takbiratul Ihram.
- Membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya. Disunahkan surat yang panjang.
- Ruku' disunahkan dengan waktu yang lama seperti saat berdiri.
- Kemudian berdiri lagi lalu membaca Al Fatihah dan surat lainnya. Disunahkan suratnya lebih pendek daripada sebelumnya.
- Ruku' lagi, disunahkan waktunya lebih pendek dari ruku pertama.
- I'tidal
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Berdiri lagi (rakaat kedua), membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya.
- Ruku' disunahkan dengan waktu yang lama seperti saat berdiri.
- Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya.
- Ruku' lagi, disunahkan waktunya lebih pendek dari ruku pertama.
- I'tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Duduk Tahiyah akhir.
- Salam
Setelah mengucapkan salam, disunahkan untuk berdoa. Jika salat gerhana bulan ini dilakukan berjemaah di masjid, dianjurkan untuk para makmum mendengarkan khotbah dari imam. Namun, jika salat sendirian di rumah maka tidak perlu berkhotbah.
Bacaan Doa setelah Salat Gerhana Bulan
Setelah mengetahui cara salat gerhana bulan, kamu dianjurkan memperbanyak berdoa. Sebab waktu setelah salat gerhana bulan sangat mustajab untuk berdoa. Allah Swt. akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya yang memohon dengan tulus dan ikhlas.
Berikut doa setelah salat gerhana bulan yang dikutip dari Al-Qur'an surah Yunus ayat 61.
وَمَا يَعْزُبُ عَن رَّبِّكَ مِن مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِى ٱلسَّمَآءِ وَلَآ أَصْغَرَ مِن ذَٰلِكَ وَلَآ أَكْبَرَ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
Wama ya'zubu 'arrabbika min mitzqoli dzarratin fil ardli wa la fis samaa i wa la ashghara min dzalika wa man akbara illa fi kitaabim mubin.
Artinya:
"Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."
Disadur dari: Dream.co.id (Reporter: Arini Saada. Published: 9/12/2021)
Silakan klik tautan ini untuk artikel Islami dari berbagai tema lain.
Advertisement