Bola.com, Jakarta - Salat merupakan satu di antara ibadah yang harus dijalankan oleh umat muslim jika ingin mendapat limpahan rahmat sehingga bisa masuk surga Allah Swt.
BACA JUGA: Bacaan Sholat Hajat Jodoh Dan Rezeki Lengkap Dengan Tata Caranya
Baca Juga
Waduh... Wasit Duel Timnas Indonesia Vs Jepang Ternyata Punya Catatan Kontroversial di Liga 1
Reaksi Media Vietnam terhadap Lancarnya Proses Naturalisasi Kevin Diks: Pemain Berkualitas Nih, Bek tapi Cukup Tajam
Pakai Pemain Muda di Piala AFF 2024, PSSI Masih Tunggu Daftar Nama Pemain dari Shin Tae-yong
Advertisement
Tidak hanya salat wajib lima waktu saja, ada pula berbagai salat sunah yang bisa didirikan. Satu di antaranya salat sunah mutlak.
Salat sunah mutlak bisa menjadi satu di antara amalan untuk mendapat tambahan pahala yang dapat dikerjakan oleh umat muslim.
Salat sunah mutlak adalah salat sunah yang dilakukan tanpa terikat oleh waktu. Salat sunah mutlak juga dilaksanakan tanpa ada sebab tertentu. Kemudian untuk jumlah rakaatnya juga bebas.
Salat sunah mutlak bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja dengan catatan tidak dilaksanakan pada waktu-waktu yang dilarang.
Untuk memahami lebih lanjut, berikut tata cara salat sunah mutlak beserta bacaan niatnya, disadur dari Dream, Selasa (8/11/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hukum Salat Sunnah Mutlak
Hukum salat sunah mutlak adalah dianjurkan untuk banyak dilakukan setiap waktu, siang maupun malam, selain waktu larangan untuk salat. Waktu terlarang tersebut adalah:
- Setelah subuh sampai matahari terbit.
- Ketika matahari tepat berada di atas kepala, hingga condong sedikit ke barat.
- Ketika matahari sudah menguning setelah asar, hingga matahari terbenam.
- Sesudah asar sampai matahari terbenam.
- Ketika matahari terbenam hingga sempurna terbenamnya
Allah Swt. berfirman, "Punggung-punggung mereka jauh dari tempat tidur, karena beribadah kepada Allah, dengan penuh rasa takut dan rasa harap. Mereka juga menginfakkan sebagian dari rezeki yang Aku berikan kepada mereka." (QS. As-Sajdah: 16)
Advertisement
Waktu Pelaksanaan Salat Sunah Mutlak
Dari Rabi'ah bin Ka’b al-Aslami ra, beliau menceritakan, "Aku pernah tidur bersama Nabi saw., aku layani beliau dengan menyiapkan air wudu beliau dan kebutuhan beliau".
Setelah usai, beliau bersabda: "Mintalah sesuatu". Aku menjawab: 'Aku ingin bisa bersamamu di surga'. Beliau bersabda: "Yang selain itu?" 'Hanya itu'. Kataku.
Kemudian beliau bersabda, "Jika demikian, bantulah aku untuk mewujudkan harapanmu dengan memperbanyak sujud." (HR. Muslim)
Salat sunah mutlak yang dilakukan di malam hari, lebih utama dibandingkan salat sunah mutlak yang dilakukan di siang hari.
Dari Abu Hurairah r.a. Nabi saw. bersabda, "Salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat sunah yang dikerjakan di malam hari." (HR. Muslim)
Salat sunah yang dilakukan di rumah, lebih utama dibandingkan salat sunah yang dikerjakan di masjid.
"Sesungguhnya salat yang paling utama adalah salat yang dilakukan seseorang di rumahnya, kecuali salat wajib." (HR. Bukhari dan Muslim)
Niat dan Tata Cara Salat Sunah Mutlak
Niat Salat Sunnah Mutlak
Adapun niat salat sunah mutlak, sebagai berikut:
Usholli sunnatan rok'ataini lillahi ta'ala
Artinya: "Aku niat salat sunah dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Salat Sunah Mutlak
Adapun tata cara salat sunah mutlak sama halnya seperti salat biasa. Tak ada bacaan khusus. Perbedaannya hanya terletak pada niat yang diucapkan.
Untuk bilangan rakaatnya, bisa dikerjakan dua rakaat salam–dua rakaat salam. Bisa diulang-ulang dengan jumlah yang tidak terbatas.
Dari Ibnu Umar r.a., bahwa ada seseorang yang mendatangi Nabi saw. dan bertanya, "Bagaimana cara salat di malam hari?" Beliau menjawab:
"Dua rakaat-dua rakaat, dan jika khawatir mendekati Subuh, kerjakanlah witir satu rakaat, sebagai pengganjil untuk semua salat yang telah dikerjakan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Untuk salat sunah mutlak yang dikerjakan siang hari, bisa juga dikerjakan empat rakaat dengan salam sekali, tanpa duduk tasyahud awal.
Disadur dari: Dream.co.id (Penulis: Ulyaeni Maulida. Publsihed: 30/12/2020)
Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement