Sukses


Ketahui Dampak Positif dan Negatif Donor Darah

Bola.com, Jakarta - Dampak positif dan negatif donor darah perlu kamu ketahui sehingga kamu makin yakin dalam menyumbangkan darahmu bagi sesama yang membutuhkan.

Donor darah menjadi satu di antara kegiatan mulia yang terus dikampanyekan mengingat kebutuhan akan darah yang selalu ada setiap hari.

Mengacu standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kebutuhan kantong darah setiap hari di suatu negara mencapai dua persen dari total jumlah penduduk negara bersangkutan.

Meski begitu, tak serta merta setiap orang bisa menyumbangkan darahnya. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, seperti tidak memiliki penyakit menular, berat badan minimal 45 kg, dan sebagainya.

Di sisi lain, banyak orang ingin tahu manfaat kesehatan apa yang diperoleh dengan melakukan donor darah. Perlu diketahui, selain dampak positif, ada pula dampak "negatif" dari berdonor darah.

Namun, kamu jangan terlalu khawatir. Donor darah memiliki lebih banyak dampak positif karena pada dasarnya dampak negatif yang mungkin terjadi sangat bisa dicegah dengan melakukan standar dan persyaratan donor darah secara benar. 

Nah, berikut ini dampak positif dan negatif donor darah, yang perlu kamu tahu, disadur dari Klikdokter, Senin (14/11/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Dampak Positif Donor Darah

Berikut dampak positif dari rutin melakukan donor darah:

Meningkatkan Sel Darah Merah

Bagaimana bisa menyumbangkan kurang lebih 500 cc darah dari tubuh, tetapi meningkatkan sel darah merah?

Secara alami, sel darah merah dalam tubuh berusia 120 hari. Hal ini berarti dalam waktu tersebut, setiap harinya akan ada regenerasi sel darah merah, ada yang hancur dan diproduksi baru.

Ketika kamu melakukan donor darah, sel darah merahmu akan berkurang. Akibatnya, tubuh akan melakukan regenerasi lebih cepat untuk menghasilkan sel darah merah yang baru dan lebih muda untuk mencukupi kebutuhan.

Menurunkan Zat Besi Berlebih

Zat besi pada jumlah normal dibutuhkan karena merupakan penyusun sel darah merah. Namun, dalam jumlah yang berlebih, zat besi akan menumpuk di organ seperti liver, pembuluh darah, dan jantung.

Donor darah akan menurunkan kandungan zat besi berlebih, sehingga dapat mencegah penyakit dari organ tersebut. Menurut penelitian dari Journal of the National Cancer Institute, hal tersebut juga dapat mencegah kanker.

 

3 dari 4 halaman

Dampak Positif Donor Darah

Membakar Kalori

Donor darah membakar sekitar 650 kalori dari tubuh atau setara dengan bersepeda dalam kecepatan 22 km per jam selama satu jam.

Bagi kamu yang ingin menurunkan berat badan, donor darah dapat menjadi alternatif lain, meski tetap harus ditunjang dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.

Periksa Kesehatan Gratis

Untuk mencegah terjadinya efek negatif terhadap pendonor maupun resipien (penerima donor), petugas kesehatan akan melakukan skrining dan pemeriksaan terhadap orang yang akan menyumbangkan darahnya.

Pemeriksaan yang dilakukan di antaranya adalah berat badan, tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, jumlah hemoglobin (Hb), dan penyakit seperti HIV, hepatitis B dan C, sifilis, dan lainnya.

Selain bisa mengetahui kondisi terkini kesehatan, keuntungan lainnya adalah semua pemeriksaan tersebut dilakukan secara gratis.

Kesehatan Psikologis

Selain manfaat positif bagi pendonor dari sisi medis, ada juga manfaat non medis melakukan donor darah, yaitu membantu orang yang membutuhkan tambahan darah.

Dengan mengetahui bahwa kamu dapat bermanfaat dan membantu orang lain, akan muncul perasaan senang dan mendapat kepuasan secara psikologis.

4 dari 4 halaman

Dampak Negatif Donor Darah

Selain dampak-dampak positif bagi kesehatan, donor darah juga bisa memberikan dampak negatif, jika proses pengambilan darahnya tidak dilakukan sesuai prosedur yang tepat.

Infeksi

Jika proses pengambilan darah tidak dilakukan secara steril – misalnya jarum tidak baru dan tidak steril atau tempat penyuntikan tidak dibersihkan terlebih dahulu – pendonor akan berisiko terkena infeksi berbagai penyakit.

Maka itu patuhi aturan dan petunjuk yang diberikan sebelum mulai donor darah.

Nyeri dan Memar

Tempat penyuntikan pastinya akan terasa nyeri. Namun, jika proses penyuntikannya tidak dilakukan dengan benar atau kesulitan mendapat akses terhadap pembuluh darah, kondisi memar pun bisa muncul.

Reaksi Donor

Gejala-gejala yang muncul akibat donor darah sering disebut reaksi donor. Ketika tubuh secara mendadak kehilangan sejumlah darah, pastinya akan menyebabkan ketakseimbangan sistem di dalam tubuh.

Gejala yang paling sering dirasakan adalah mual, muntah, pusing, lemas, napas cepat, berkeringat, hingga pingsan.

Pendarahan Tidak Berhenti

Jika pendonor memiliki riwayat penyakit seperti hemofilia, tetapi tidak terdeteksi sebelum melakukan donor darah, ini berbahaya. Kondisi ini bisa saja menyebabkan perdarahan tidak berhenti di tempat penyuntikan.

 

Disadur dari: Klikdokter.com

Silakan klik tautan ini untuk artikel donor darah dari berbagai tema lain.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer