Sukses


Macam-Macam Dampak Buruk dari Kebiasaan Memukul Anak yang Penting Diketahui Orang Tua

Bola.com, Jakarta - Tida ada orang tua ingin memukul anak mereka. Namun, tak jarang orang tua hilang kendali dan "kelepasan" memukul anak mereka.

Alasan memukul anak cukup bermacam-macam, dan paling umum, ketika menghadapi anak berperilaku buruk seperti tidak menuruti perkataan orang tua.

Memberikan hukuman fisik seperti memukul bagi sebagian orang tua dianggap merupakan metode tepat untuk mendisiplinkan anak. Para orang tua melakukan tindakan tersebut agar si anak tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Akan tetapi, di balik itu, memukul bisa memberikan dampak buruk kepada anak. Selain menyebabkan luka fisik, juga akan memengaruhi kesehatan mental dan psikologis anak saat besar nanti.

Berikut ini macam-macam dampak buruk dari kebiasaan memukul anak yang penting diketahui orang tua, dilansir dari Healthychildren dan Playfulnotes, Selasa (15/11/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Macam-Macam Dampak Buruk dari Kebiasaan Memukul Anak

1. Trauma

Dampak buruk memukul anak adalah menyebabkan anak mengalami trauma yang mendalam, atau dikenal dengan post-traumatic stress disorder (PTSD).

Anak PTSD biasanya ditandai dengan perilaku yang mudah marah, daya ingat terganggu, konsentrasi menurun, mudah terkejut, sering merasa melamun, susah tidur, hingga selalu merasa curiga dan ketakutan.

2. Sulit Bersosialisasi

Dampak buruk kedua yang dialami oleh anak akibat dipukul adalah ia menjadi sulit berkomunikasi dan bersosialisasi. Hal ini karena ia selalu dilanda ketakutan pada orang lain. Selain itu, ia menjadi tidak percaya diri dan sulit berprestasi dan mengembangkan potensi dirinya.

3 dari 5 halaman

Macam-Macam Dampak Buruk dari Kebiasaan Memukul Anak

3. Anak Berperilaku Kasar

Akibat anak sering dipukul dan dimarahi akan terlihat langsung pada sikap si kecil. Ia akan tumbuh menjadi anak yang kasar dan agresif. Ia akan menganggap memukul itu adalah hal yang biasa, sehingga ia pun melakukan hal yang sama pada orang lain, seperti teman atau saudaranya.

4. Perkembangan Otak Terhambat

Jarang disadari, memukul anak bisa berdampak buruk bagi perkembangan otaknya. Hal ini bahkan sudah dibuktikan dengan berbagai macam penelitian.

Satu di antaranya sebuah penelitian Infant and Child Development membandingkan perkembangan otak anak usia lima tahun yang sering mendapatkan pukulan, dibandingkan dengan yang tidak.

Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa di usia lima tahun anak yang sering dipukul memiliki kecerdasan lebih rendah, dibandingkan dengan yang tidak pernah dipukul.

4 dari 5 halaman

Macam-Macam Dampak Buruk dari Kebiasaan Memukul Anak

5. Berisiko Melukai Dirinya Sendiri

Memukul anak dapat membuatnya meniru kekerasan. Bukan hanya pada orang lain, ia bisa saja akan melampiaskan emosi pada dirinya sendiri.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), akibat anak sering dipukul dapat membuat ia melukai diri, menggunakan narkoba, bahkan melakukan upaya bunuh diri.

6. Berisiko Kabur dari Rumah

Rumah seharusnya menjadi tempat yang nyaman bagi anak. Namun, kebiasaan orang tua yang sering memukul anaknya justru akan menyebabkan si kecil merasa makin jauh dari perasaan nyaman dan aman di rumah.

Jika terus dibiarkan, kondisi ini akan menyebabkan anak ketakutan. Alhasil, berisiko menyebabkan anak kabur dari rumah karena merasa tidak nyaman dan aman di rumahnya sendiri.

5 dari 5 halaman

Macam-Macam Dampak Buruk dari Kebiasaan Memukul Anak

7. Anak Sulit Belajar

Penurunan kinerja otak dapat terjadi akibat memukul anak. Akibatnya, ia menjadi sulit memahami pelajaran. Memukul anak dapat mengurangi gray matter, yaitu jaringan penghubung abu-abu pada otak yang merupakan bagian penting untuk belajar.

Selain itu, anak menjadi sulit mengembangkan diri. Hal ini karena ia takut mencoba hal-hal yang baru dan khawatir berbuat salah.

8. Kehilangan Kepercayaan Diri

Pada dasarnya, memukul bukanlah cara yang efektif untuk memperbaiki perilaku anak. Anak yang sering dipukul memiliki rasa percaya diri yang rendah.

Mental dan perasaan mereka menjadi sangat tertekan. Akibatnya, anak sering menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak bisa bermanfaat.

 

Sumber: Healthychildren, Playfulnotes

Yuk, baca artikel macam lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer