Sukses


Contoh Cerpen Motivasi yang Menarik untuk Dibaca

Bola.com, Jakarta - Di bangku sekolah, cerpen sering menjadi tugas, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Selain itu, cerpen kerap dijadikan sumber bacaan yang menarik, mulai kalangan anak-anak hingga orang dewasa.

Cerpen adalah jenis karya sastra berbentuk tulisan yang mengisahkan sebuah cerita fiksi yang dikemas secara pendek, jelas, dan ringkas.

Umumnya cerpen disajikan kurang dari 10.000 kata atau batas panjang maksimal 20 halaman. Hal ini agar para pembaca bisa menyelesaikannya dalam waktu yang singkat, yaitu sekitar 30 menit hingga dua jam.

Tidak mengherankan, cerpen dicari dan disukai banyak orang. Apalagi cerpen yang disajikan mengandung beragam tema.

Satu di antara tema cerpen yang sering dibaca orang adalah cerpen motivasi. Jika kamu tertarik membaca cerpen motivasi, bisa langsung memilih satu di antaranya pada artikel ini.

Berikut ini beberapa contoh cerpen motivasi yang menarik untuk dibaca, dikutip dari laman Pelajarindo, Selasa (15/11/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Tidak Semua Seberuntung Kita

Malam minggu sehabis pulang dari rumah teman, ibu mengajakku ke pasar tradisional yang letaknya di perempatan, kira-kira sekitar 500 meter dari rumah.

"Ky, besok pagi temani Ibu ke pasar ya, mumpung besok kamu libur sekolah. Bapak kamu pengen dimasakin sayur buncis dan ikan asin...", ucap ibu.

"Baik bu...," jawabku sembari membaringkan badan di tempat tidur.

Keesokan harinya, sehabis mandi aku memanaskan motor dan mengisi bensin di warung sebelah sebelum menuju pasar, aku pun melihat ibu sudah bersiap-siap untuk berangkat.

Sesampainya di pasar, sungguh tersentuh hatiku melihat seorang peminta-minta di samping tempat parkir, memegang sebuah buku bertuliskan "Belajar Menulis dan Membaca".

Sontak saja air mataku mengalir perlahan menyaksikan kenyataan tersebut. Aku mulai menyadari betapa banyaknya orang-orang di luar sana yang tidak punya kesempatan bersekolah secara formal.

Karena merasa iba dan kasihan, aku berinisiatif untuk memberikannya makanan serta beberapa buku pembelajaran, tanpa sepengetahuan ibu.

Sembari menunggu ibu selesai belanja, aku bergegas membeli beberapa jenis makanan serta buku bahan bacaan untuk si peminta-minta tersebut.

Di tengah obrolan dengan anak itu, aku melihat ibu sudah sampai di parkiran. Aku pun pamit dari anak tersebut dan dia benar-benar berterima kasih kepadaku.

"Bu, udah lama...?" Tanyaku.

"Belum. Kamu dari mana aja tadi...?" Tanya ibu penasaran.

"Dari situ, Bu...." ucapku sambil menunjuk ke arah anak tersebut.

"Aku membelikannya makanan dan buku. Aku sangat kasihan dengannya yang kurang beruntung baik dari segi ekonomi maupun pendidikan," sambungku.

"Bagus, akhirnya kamu menyadari bagaimana dunia ini menciptakan perbedaan, dan itulah yang harus selalu disyukuri setiap manusia. Jadikan kenyataan pagi ini sebagai motivasi dan inspirasi bagi kamu, untuk tidak bermalas-malasan dalam menuntut ilmu..." tuntas ibu.

"Baik bu, aku tidak akan menyia-nyiakan setiap kesempatan yang ada.." tutupku.

Kemudian aku dan ibu langsung pulang menuju rumah.

3 dari 4 halaman

Motivasi dari Manager

Senin pagi, cuaca cukup cerah, sang surya memberikan sinaran terbaiknya untuk menghangatkan manusia di muka bumi. Aku terbangun dan langsung mempersiapkan diri.

Tepat pukul 06.30, aku berangkat kerja dengan meminta izin dan doa kepada ibu dan bapak, untuk selalu diberi kesehatan serta keselamatan dalam bekerja, serta pulang ke rumah dengan segenap ilmu yang didapat.

"Bu, Pak, aku berangkat kerja dulu ya, Assalamualaikum..." izinku.

".Iya nak, hati-hati ya.. Wassalamualaikum..." jawab Ibu dan Bapak, sembari kucium kedua tangan mereka.

Senin pagi selalu rutin dilakukan briefing dengan seluruh lapisan atasan, untuk mendengar seluruh pencapaian yang terjadi dalam seminggu terakhir. Kami semua dikumpulkan di titik berkumpul di halaman kantor.

Dalam kegiatan rutin itu, umumnya manager dan asistennya akan memberikan suntikan semangat serta motivasi kepada seluruh karyawan agar bisa bekerja dengan hati, cinta, dan penuh semangat.

"Selamat pagi rekan-rekan semua..." ucap Pak Manager.

"Selamat pagi, Pak…" balas kami.

"Rekan-rekan semua, di pagi yang cerah ini, seperti biasa, saya akan memberi sedikit amanat mengenai prosedur kerja seluruh divisi di perusahaan ini," buka Manager.

"Saya sangat berharap, kita semua di sini bisa bekerja dengan hati, penuh kesungguhan dan semangat. Jangan lupa juga, tetap utamakan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja."

"Kita semua harus menyadari, betapa banyaknya di luar sana orang-orang yang tidak seberuntung kita, susah payah dalam mencari kerja, tapi hasilnya nihil."

"Untuk itu, tetap utamakan kualitas diri dalam mengabdi dan jujur serta amanah dalam menjalani tugas yang diemban di perusahaan ini."

"Tetaplah bekerja dengan team (teamwork), singkirkan ego dan keegoisan, jangan hanya mementingkan kehendak sendiri dan junjung tinggi kerja sama antarkaryawan," ucap Manager.

Sebelum briefing selesai, kami semua berdoa meminta perlindungan dan pertolongan kepada Allah Swt. agar senantiasa diberi kesehatan dan keselamatan dalam melakukan aktivitas pekerjaan.

4 dari 4 halaman

Merawat Ibu Sejak Usia 3 Tahun

Di daerah Ruzhou, Provinsi Henan, China, ada seorang anak perempuan berusia 3 tahunan, bernama Qianqian. Dia harus merelakan masa kanak-kanaknya dikorbankan demi merawat ibunya yang lumpuh, akibat tabrak lari.

Di saat anak-anak seusia dia menghabiskan banyak waktu untuk bermain, tapi dia tidak. Ibunya yang bernama Wang Huixian sudah tak bisa lagi berjalan.

Lalu ke mana ayahnya? Pasti dalam benakmu terbesit pertanyaan seperti itu. Ya, ayahnya telah bercerai dan berada entah di mana, sedangkan kakek dan neneknya sudah tiada.

Dia mengambil makanan dan minuman, bahkan membuang kotoran ibunya, selayaknya orang dewasa yang sedang merawat orang sakit. Melihat hal seperti ini, Wang Huixian selaku ibunya kerap kali menangis melihat putrinya.

Di tengah kesusahan dan penderitaan anak dan ibu tersebut, beruntung sekali ada seseorang yang merekam, dan kemudian memostingnya ke media sosial. Sontak langsung mendapat banyak respons positif dari warganet.

Kemudian banyak yang menggalang dana dan mengumpulkan donasi. Dana yang dihasilkan akhirnya dijadikan sebagai biaya operasi kelumpuhan ibu dari Qianqian.

Sekarang mari bertanya ke diri sendiri, apa yang bisa kita lakukan ketika berumur 3 tahunan dulu? Tentunya merengek dan menangis saja. Betapa beruntungnya kita yang bisa menikmati masa kecil bersama orang tua yang sehat dan bersatu.

Oleh karenanya, jadikanlah kisah ini sebagai motivasi dan inspirasi bagi kita agar menjalani hidup dengan ikhlas dan bersabar, serta ajarkan anak-anak kita untuk bisa mandiri serta bertanggung jawab sejak dini.

 

Sumber: Pelajarindo

Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer