Sukses


Tata Cara Akikah Sesuai Sunah yang Perlu Dipahami Umat Muslim

Bola.com, Jakarta - Ada berbagai hal yang perlu dilakukan oleh umat muslim setelah kelahiran seorang bayi, satu di antara yang disunahkan oleh Rasulullah adalah melakukan akikah.

Akikah adalah prosesi penyembelihan hewan ternak, seperti unta, sapi ataupun kambing, setelah tujuh hari kelahiran anak. Dalam acara tersebut juga dilakukan pencukuran rambut dan pemberian nama bagi anak yang lahir.

Akikah menjadi prosesi penting bagi orang tua dan sang bayi. Selain bentuk rasa syukur, dengan akikah diharapkan sang bayi akan memiliki kehidupan yang penuh berkah ke depannya.

Namun, masih banyak orang tua muslim yang belum terlalu memahami tata cara melakukan akikah sesuai sunah dan ajaran Islam.

Dengan itu, sebelum melakukan prosesi suci nan sakral ini, Anda sebagai orang tua harus memahami lebih dalam terlebih dahulu tata cara melakukan akikah.

Berikut tata cara akikah sesuai sunah yang perlu dipahami umat musim, disadur dari Dream, Kamis (17/11/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Tata Cara Akikah Sesuai Sunah

Dalam melakukan acara akikah untuk anak tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Hal ini karena akikah adalah bagian dari ajaran Islam yang juga memiliki landasan hukumnya berupa hadis Nabi.

Maka itu, ada tata cara akikah sesuai sunah yang harus dipatuhi oleh setiap umat Islam yang hendak melangsungkannya.

Berikut adalah tata cara akikah sesuai sunah yang penting untuk diketahui oleh umat muslim:

Waktu Pelaksanaan Akikah

Dalam Islam telah diatur waktu untuk menjalankan akikah. Bahkan hal tersebut juga dijelaskan dalam sebuah hadis, Rasulullah saw bersabda:

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّى

Artinya: "Semua anak bayi tergadaikan dengan akikahnya yang pada hari ketujuh disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya."

Melalui hadis tersebut, para ulama pun bersepakat bahwa pelaksanaan akikah yang paling baik dan dianjurkan adalah pada hari ke-7 setelah kelahiran sang bayi. Namun, jika ada halangan, bisa dilakukan pada hari lainnya, yakni pada hari ke-14 atau hari ke-21.

Menyadari bahwa kondisi ekonomi setiap orang berbeda-beda, di mana ada juga orang yang kondisi ekonominya terbatas, kewajibannya untuk melakukan akikah pun gugur. Jadi, jika memang tidak mampu untuk melaksanakan akikah, tidak apa-apa meninggalkannya.

Syarat dalam Memilih Hewan Akikah

Dalam tata cara akikah sesuai sunah, hal yang juga harus diperhatikan adalah syarat-syarat ketika memilih hewan untuk disembelih. Hewan yang dianjurkan adalah yang serupa dengan hewan kurban, seperti kambing dan domba yang kondisinya sehat.

Sedangkan untuk umurnya tidak boleh kurang dari setengah tahun. Jadi, sebelum proses akikah dilaksanakan, pastikan jika umat muslim sudah memilih hewan yang sesuai aturan tersebut.

Saat melakukan penyembelihan hewan, penting untuk membaca doa ini:

بِسْمِ اَللَّهِ, اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ, وَمِنْ أُمّةِ مُحَمَّدٍ

Bismillah, Allahumma taqobbal min muhammadin, wa aali muhammadin, wa min ummati muhammadin.

Artinya: "Dengan nama Allah, ya Allah terimalah (kurban) dari Muhammad dan keluarga Muhammad serta dari ummat Muhammad." (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud)

3 dari 3 halaman

Tata Cara Akikah Sesuai Sunah

Membagikan Daging Hewan Akikah

Tata cara akikah sesuai sunah yang selanjutnya adalah dengan membagi-bagikan daging hewan akikah tersebut. Saat berkurban, daging dibagikan dalam kondisi masih mentah, tetapi saat akikah ini boleh dibagikan dalam kondisi sudah matang.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bayhaqi berikut ini:

"Sunahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh." (HR. Al-Bayhaqi)

Orang yang memiliki acara akikah tersebut disunahkan untuk mengonsumsi daging hasil akikah itu. Sedangkan bagian sepertiga dagingnya akan diberikan pada tetangga serta fakir miskin.

Dalam acara akikah ini umat muslim juga berkesempatan untuk bisa berbagi kepada orang lain, terutama mereka yang membutuhkan. Sebagaimana firman Allah Swt. melalui surat Al-Insan ayat 8 berikut ini:

Artinya: "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan," (QS. Al-Insan: 8).

Memberikan Nama untuk Anak saat Akikah

Saat akikah, disunahkan untuk mencukur rambut sang bayi serta memberinya nama. Pastikan jika nama yang diberikan memiliki makna yang baik. 

Hal itu karena nama adalah sebuah doa yang di masa depan bisa menunjukkan akhlak sang anak. Baik kepada Allah Swt. maupun kepada lingkungan di sekitarnya.

Mencukur Rambut saat Akikah

Hal yang tak boleh ditinggalkan dalam tata cara akikah sesuai sunah adalah mencukur rambut. Dianjurkan oleh Rasulullah saw. bahwa proses mencukur dilakukan saat bayi lahir pada hari ketujuh.

Namun, sebenarnya tidak ada dalil yang menjelaskan tentang bagaimana mencukur rambut sang anak. Intinya, proses mencukur rambut haruslah secara merata.

Dan berikut ini adalah bacaan doa untuk bayi yang sedang diakikahkan: 

U'iidzuka bi kalimaatillaahit tammaati min kulli syaithooni wa haammah. Wa min kulli 'ainin laammah.

Artinya: "Saya perlindungkan engkau, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang prima, dari tiap-tiap godaan syaitan, serta tiap-tiap pandangan yang penuh kebencian."

 

Disadur dari: Dream.co.id (Penulis: Widya Resti Oktaviana. Published: 17/2/2022)

Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer