Bola.com, Jakarta - Erosi merupakan proses alam yang terjadi di banyak lokasi, terutama di daerah pantai. Erosi mempunyai dampak yang kebanyakan merugikan karena terjadi kerusakan lingkungan hidup.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, erosi adalah pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan benda-benda, seperti air mengalir, es, angin, dan gelombang atau arus.
Baca Juga
Advertisement
Menurut istilah ilmu geologi, erosi adalah suatu perubahan bentuk batuan, tanah atau lumpur yang disebabkan oleh beberapa hal
Tekstur tanah, tingkat kemiringan, dan tutupan tanah memengaruhi tingkat erosi. Tanah yang gundul tanpa ada tanaman pohon atau rumput juga rawan terhadap erosi.
Penyebab erosi dapat berupa faktor alamiah dan non alami. Faktor alamiah adalah faktor yang sudah ada di alam, sedangkan non alami terjadi karena campur tangan manusia.
Berikut ini beberapa penyebab erosi yang perlu diketahui, disadur dari Merdeka, Senin (21/11/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Faktor Air
Air merupakan faktor penting penyebab erosi. Adapun air yang dimaksud ialah air yang berada di pantai. Erosi pantai disebabkan oleh pergerakan gelombang laut.
Selain itu, erosi pantai disebabkan karena adanya degradasi tebing laut oleh agen atmosfer seperti hujan, embun beku, dan gerusan pasang surut.
Gelombang dengan tenaga besar datang dari laut lalu menabrak pasir pantai. Jika kejadian itu dibiarkan begitu saja, akan menyebabkan erosi pantai.
Erosi gelombang laut dapat dicegah dengan menanam pohon bakau, melestarikan terumbu karang dan mengurangi penambangan pasir.
Advertisement
Faktor Iklim
Faktor penyebab erosi ini terkait dengan intensitas curah hujan. Air hujan memiliki pengaruh yang besar terhadap proses erosi tanah.
Daerah dengan intensitas curah hujan yang tinggi rentan terhadap erosi tanah. Di sisi lain, lahan di daerah dengan intensitas curah hujan rendah mudah mengalami erosi.
Perubahan iklim global ini biasa disebut global warming. Kenaikan suhu bumi menyebabkan lapisan es kutub mencair.
Pencairan es di kutub akan menyebabkan naiknya permukaan air laut, yang akan mengikis dataran rendah seperti pantai. Inilah penyebab terjadinya erosi di wilayah pesisir.
Faktor Angin
Angin termasuk dalam faktor penyebab erosi alam. Faktor ini hanya berlaku di daerah dengan tekstur tanah berpasir, misalnya di pantai atau di gurun.
Meski sering tak disadari, angin laut dapat mengangkat partikel dalam tanah perlahan-lahan menuju tempat lain.
Erosi yang disebabkan faktor angin disebut dengan deflasi. Deflasi dapat terjadi jika kekuatan angin cukup besar untuk memindahkan partikel-partikel tanah.
Advertisement
Faktor Tanah
Penyebab erosi selanjutnya ialah tanah. Kondisi tanah meliputi beberapa hal yaitu tekstur dan struktur tanah, jumlah bahan organik dalam tanah, dan daya serap air oleh tanah.
Tanah bertekstur halus adalah yang paling rentan terhadap erosi. Saat terkena arus air, tanah berpasir tidak mengendap dan mudah rusak.
Tanah yang rendah bahan organik dan kedap air juga rentan terhadap erosi. Sedangkan tanah berpasir tidak sensitif terhadap erosi karena ukuran partikel yang besar, sehingga tidak mudah terbawa air.
Tanah dengan struktur balok atau bundar lebih tahan terhadap erosi karena dapat menyerap lebih banyak air dan mengurangi limpasan.
Tanah yang memiliki daya serap tinggi dan banyak mengandung bahan organik juga lebih tahan terhadap korosi.
Faktor Manusia
Proses pengikisan juga bisa disebabkan oleh manusia. Bahkan manusia berperan dalam mempercepat laju erosi dan jadi penyebab erosi.
Penambangan yang melibatkan tanah menjadi kering dan akan mengubah kontur tanah sehingga menyebabkan tanah lebih cepat terkikis.
Selain penambangan, mengubah fungsi hutan juga dapat mempercepat laju erosi. Manusia seringkali mengubah hutan menjadi lahan pertanian dan membangun infrastruktur tanpa melakukan analisis dampak lingkungan. Inilah yang membuat erosi tanah lebih cepat.
Bagaimanapun, manusia adalah makhluk terpintar di muka bumi dan harus mampu berperan dalam memperbaiki dan melindungi lingkungan hidupnya.
Kegiatan yang dapat menekan laju erosi termasuk penanaman kembali dan penggundulan hutan serta membangun terasering.
Disadur dari: Merdeka.com (Reporter: Fardi Rizal. Published: 31/3/2021).
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement