Sukses


Contoh Cerita Fabel yang Cocok untuk Dongeng sebelum Tidur

Bola.com, Jakarta - Fabel adalah jenis cerita yang mengkisahkan kehidupan hewan, tapi berperilaku menyerupai manusia. Fabel yang masuk kategori cerita fiksi atau khayalan ini seringkali memuat pesan moral bagi para pembacanya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti).

Tokoh utama dari fabel ini tentu saja hewan yang memiliki nama, tingkah laku, pikiran, dan cara bicara layaknya manusia. Cerita fabel banyak disukai anak-anak karena memiliki gaya penyampaian yang sederhana dan mudah dipahami.

Dalam cerita fabel biasanya membawa pesan-pesan moral bagi manusia. Pesan-pesan moral tersebut, antara lain tanggung jawab, kejujuran, disiplin, amanah, dan lain sebagainya.

Berikut ini beberapa contoh cerita fabel yang bisa dijadikan dongeng sebelum tidur, disadur dari Brilio, Senin (21/11/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

1. Cerita Burung Gagak dengan Siput

Pada suatu hari burung gagak pergi berjalan-jajln. Dia kemudian tiba pada suatu tempat yang berair di mana siput sedang mencari makanan. Burung gagak ini lalu menyapa siput dan berkata, "Hai Siput, maukah engkau berlomba lari dengan saya?" Siput menjawab, "Saya tidak mempunyai kaki dan sayap, tidak berdaya untuk lari, berbeda dengan engkau dapat berjalan dan terbang di angkasa bebas."

Mendengar jawaban siput ini burung gagak kemudian mengejek dan mencelanya, "Kalau demikian, engkau bukan laki-laki karena dari perlombaan inilah membuktikan kemampuan kita." Siput ketika mendengar ejekan burung gagak itu menjadi tersinggung dan sakit hati.

Siput berkata kepada burung gagak, "Sebenarnya aku tak menyanggupinya permintaanmu, tetapi akan aku usahakan dan memenuhi permintaanmu, kapan akan kita laksanakan?" Burung gagak dan siput pada saat itu menentukan waktu pelaksanaan. Keduanya sepakat bahwa perlombaan lari akan dilaksanakan tiga hari yang akan datang. Siput tidak henti-hentinya berpikir mencari jalan untuk menundukkan burung gagak tadi.

Dia bekerja sama dengan teman-temannya dan menyuruh temannya yang lain menunggu di tempat-tempat tertentu mulai dari garis awal lomba sampai dengan tempat di mana garis akhir. Segala persiapan sudah siput siapkan dan waktu perlombaan pun telah ditetapkan.

Di tempat itu burung gagak menyapa kepada siput, "Apakah engkau sudah siap?" Siput lalu menjawab, "Dari tadi saya sudah siap." Setelah aba-aba dimulai, burung gagak terbang ke tempat yang sudah ditentukan, tetapi ternyata siput sudah lama lebih dahulu menunggu di sana.

Burung gagak ketika tiba di tempat itu berteriak, "Hai Siput, di manakah engkau?" Siput yang sudah lama menunggu di tempat itu menjawab, "Halla, aku sudah capek menunggu dari tadi." Burung gagak berkata kepada siput, "Aku kalah dan mengakui bahwa engkaulah laki-laki." Burung gagak kemudian mengajak siput berbincang-bincang lebih dahulu.

Dalam percakapan ini burung gagak mohon supaya si siput membersihkan badannya lebih dahulu dari lendirnya. Siput mengeluarkan badan dari rumah siput itu dan langsung dimakan oleh burung gagak. Jadi, siput ini ditipu oleh burung gagak. Dengan demikian, tamatlah cerita ini.

3 dari 5 halaman

2. Raja Ular dan Kerbau

Pada suatu hari ada seekor kerbau sedang makan rumput di dekat pinggir hutan. Datanglah seekor ular besar dan dia adalah raja ular. Ular ini berkata kepada kerbau, "Hai kerbau, sebenarnya badan kamu cukup besar lagi bertanduk. Tidak ada yang bisa melawanmu, tetapi mengapa kamu membiarkan hidungmu dicolok dan ditarik oleh manusia?"

Kerbau menjawab lalu katanya, "Sebenarnya manusia itu pintar dan berakal, pemikirannya tidak terjangkau dan tidak ada yang dapat menyamainya". Ular menyambung lagi dan berkata, "Cobalah panggil manusia itu supaya dapat saya melihat dan menyaksikan kemampuan dan kebolehannya".

Kerbau pergi memanggil manusia dan membawanya untuk datang. Dalam pertemuan ini ular menyapa kepada manusia, "Cobalah perlihatkan kepadaku kebolehan dan kemampuanmu, sesudah itu akan kuperlihatkan pula kepadamu kejagoanku".

Dalam pertemuan ini sebenarnya ular bermaksud memanggil manusia dan kemudian akan ditelannya kalau sudah datang. Dalam adu pikiran dan kejagoan ini manusia lebih dahulu meminta kepada ular supaya memperlihatkan bagaimana seharusnya ia berdempet dengan batang kayu yang terlentang di depannya.

Kemudian ular memperagakan permintaan manusia dengan berimpit bersama batang kayu yang terlentang di depannya. Pada saat ular melakukan peragaan, setelah itu manusia langsung mengikat ular dengan rotan sebanyak 12 ikatan sehingga ular tidak dapat lepas, bahkan bergerak pun sukar sekali. Jadi, dalam adu ketangkasan dan pikiran ini ular sudah dikalahkan oleh kelicikan manusia.

Melihat peristiwa ini, datanglah kerbau menertawakan ular yang sudah terikat erat dengan rotan seraya ia berkata, "Sekarang sudah kamu rasakan dan alami akan kebolehan dan ketangkasan manusia itu." Kerbau tertawa terus sambil melihat ular yang angkuh kepadanya sehingga ia tidak dapat merasakan bahwa air ludahnya mengalir keluar terus-menerus yang mengakibatkan giginya pada rahang atas terjatuh semua.

Itulah sebabnya sampai sekarang kerbau tidak mempunyai gigi pada rahang atasnya. Kemudian ular tidak menggerakkan badannya di batang pohon kayu dan akhirnya ia pun mati.

4 dari 5 halaman

Kerbau dan Lintah

Pada suatu hari lintah mengajak kerbau berlomba lari. Ajakan lintah ini diterima dengan senang hati oleh kerbau. Mereka bermufakat menentukan waktu dan tempat berlangsungnya perlombaan itu. Setelah beberapa hari berselang, tibalah saat yang mereka nanti-nantikan.

Perlombaan pun segera dimulai. Dalam perlombaan ini, lintah sudah menyusun rencana yang mantap. Pada saat start, lintah langsung melekat di kaki kerbau.

Setiap kali kerbau tiba pada garis finis dalam perlombaan lari bolak balik, ia selalu berseru memanggil lintah seraya berkata, "Hai lintah, di mana engkau?". "Dari tadi saya menunggu di sini!" jawab lintah. Demikian kerbau itu lari pulang balik berulang-ulang sehingga ia menjadi sangat lelah.

Pada saat-saat terakhir, kerbau ini memaksakan dirinya lari sampai tidak berdaya lagi karena darahnya diisap terus oleh lintah yang melekat di kakinya. Akhirnya kerbau ini kepayahan lalu ia pun mati. Jadi, dalam perlombaan ini keluarlah lintah sebagai pemenang di samping kenyang mengisap darah kerbau itu.

Cerita ini baik dijadikan ibarat bahwa apabila ada orang yang mengajak kita melakukan sesuatu janganlah cepat diterima sebelum diketahui apa tujuannya. Demikianlah cerita ini.

5 dari 5 halaman

Si Kancil

Diceritakan seekor hewan kancil yang licik dan suka mencuri timun dari kebun sayur Pak Tani. Suatu hari ia terjebak masuk ke dalam lubang yang sudah disiapkan oleh Pak Tani untuknya karena sudah merusak kebun sayurannya.

Saat ia kebingungan karena tidak bisa keluar dari lubang perangkap tersebut, ia membohongi beberapa hewan yang menanyakan alasannya berada di dalam lubang tersebut.

Ia berbohong bahwa ia berada di sana karena berlindung dari hari kiamat yang akan tiba keesokan hari. Karena takut akan hari kiamat, para hewan pun ikut masuk ke dalam lubang bersamanya.

Tanpa mereka tahu bahwa itu adalah idenya untuk bisa keluar dari lubang tersebut. Pesan moral yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah jangan pantang menyerah saat menghadapi sebuah masalah.

 

Disadur dari: Brilio.net (Penulis: Tita Meydhalifah. Published: 31/12/2021)

Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer