Bola.com, Jakarta - Pepatah merupakan peribahasa yang mengandung nasihat, ajaran kebaikan, dan prinsip hidup yang bisa dipraktikkan.
Pepatah tak hanya dapat disajikan menggunakan bahasa Indonesia saja, tetapi juga bisa dibuat dengan bahasa daerah, seperti bahasa Jawa.
Baca Juga
Advertisement
Sebagai informasi, pepatah bahasa Jawa sudah ada sejak berpuluh tahun lalu dan masih digunakan hingga saat ini.
Pepatah bahasa Jawa dapat dijadikan sebagai pegangan dalam menjalani sebuah kehidupan sehingga cocok dijadikan sebagai penuntun dalam bersikap.
Nah, supaya kamu mengetahui wujud, bentuk, dan makna dari pepatah bahasa Jawa, mari mencermati contoh-contohnya pada artikel ini.
Berikut ini beberapa contoh pepatah bahasa Jawa yang bisa dijadikan sebagai nasihat menjalani hidup, disadur dariĀ Brilio, Selasa (22/11/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Pepatah Basawa Jawa dan Artinya
1. "Adhang-adhang tetese embun."
(Berharap sesuatu dengan hasil apa adanya. Seperti berharap pada tetes embun)
2. "Adigang, adigung, adiguna."
(Mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kepintarannya)
3. "Ana dina, ana upa."
(Setiap perjuangan selalu ada hasil yang nyata)
4. "Becik ketitik, ala ketara."
(Perbuatan baik akan selalu dikenali, dan perbuatan buruk nantinya juga akan diketahui juga.)
5. "Gliyak-gliyak tumindak, sareh pakoleh."
(Upaya yang dilakukan perlahan, tapi akhirnya tujuannya akan tercapai)
6. "Aja kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka."
(Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka)
7. "Mangan ora mangan sing penting ngumpul."
(Makan tidak makan yang terpenting adalah bisa berkumpul)
8. "Anak polah bapa kepradah."
(Tingkah laku anak mempunyai imbas bagi orang tua, tingkah laku anak yang buruk orang tua ikut terdampak buruk, begitu pula sebaliknya, jika perilaku anak baik, orang tua pun akan ikut terdampak baik)
9. "Busuk ketekuk, pinter keblinger."
(Orang bodoh atau pandai suatu saat sama-sama akan mengalami kesulitan)
10. "Diobong ora kobong, disiram ora teles."
(Menjadi pribadi yang ulet, tekun, tangguh menghadapi segala ujian dan rintangan hingga berhasil merengkuh kemuliaan serta kejayaan)
Advertisement
Contoh Pepatah Basawa Jawa dan Artinya
11. "Kendel ngringkel, dhadang ora godak."
(Mengaku berani dan pintar, kenyataannya penakut dan bodoh)
12. "Kumenthus ora pecus."
(Menggambarkan orang yang banyak membual tanpa bukti dan perbuatan yang cakap)
13. "Lambe satumang kari samerang."
(Orang yang sudah berkali-kali dinasihati, tetapi tak juga didengarkan)
14. "Menthung koja kena sembagine."
(Menggambarkan seseorang yang merasa telah memperdayai, tetapi sebenarnya dia sediri yang telah teperdaya)
15. "Milih-milih tebu oleh boleng."
(Terlalu banyak memilih, tetapi pada akhirnya malah mendapatkan yang tidak baik)
16. "Kena iwake aja nganti buthek banyune."
(Berusahalah mencapai tujuan tanpa menimbulkan kerusakan)
17. "Ngundhuh wohing pakerti."
(Apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan)
18. "Sabar sareh mesthi bakal pikoleh."
(Pekerjaan apa pun jangan dilakukan dengan tergesa-gesa agar berhasil)
19. "Sepi ing pamrih, rame ing gawe."
(Melakukan pekerjaan tanpa pamrih.)
20. "Sluman slumun slamet."
(Biarpun kurang hati-hati, tetapi masih diberi keselamatan)
Contoh Pepatah Basawa Jawa dan Artinya
21. "Urip iku urup."
(Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita. Sekecil apa pun manfaat yang kita berikan, jangan sampai menjadi orang yang meresahkan masyarakat)
22. "Ngono ya ngono ning aja ngono."
(Boleh saja engkau berperilaku sekehendakmu, tetapi jangan sampai melanggar nilai atau norma sehingga merugikan orang lain)
23. "Sapa sira sapa ingsun."
(Janganlah menggurui, memerintah, serta mencampuri urusan orang lain tanpa izin apalagi memaksakan kehendak, biarlah masing-masing memiliki prinsip, pandangan, keyakinan serta pemikiran)
24. "Surga manut neroko katut."
(Kehidupan seorang istri ditentukan dari baik-buruknya agama suami)
25. "Aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman."
(Jangan mudah terheran-heran, jangan mudah menyesal, jangan mudah terkejut-kejut, jangan manja)
26. "Gupak pulute ora mangan nangkane."
(Sudah ikut berjuang susah payah, tetapi tidak ikut menikmati hasilnya)
27. "Jagakake endhoge si blorok."
(Berharap pada sesuatu yang belum pasti)
28. "Jalma angkara mati murka."
(Mendapat kesulitan karena kemarahannya sendiri)
29. "Kakehan gludug kurang udan."
(Terlalu banyak bicara, tetapi tidak pernah memberi bukti)
30. "Kebat kliwat, gancang pincang."
(Tindakan yang tergesa-gesa pasti tidak sempurna)
Ā
Disadur dari: Brilio.net (Penulis: Shofia Nida/Deta Jauda Najmah. Published: 23/8/2021)
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement