Bola.com, Jakarta - Gempa adalah sentakan asli yang terjadi pada kerak bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba.
Gempa bumi merupakan satu di antara jenis bencana alam yang tak bisa diprediksi kapan dan di mana akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi secara mendadak dan tiba-tiba.
Baca Juga
Advertisement
Maka itu, penting untuk selalu waspada dan hati-hati. Apalagi Indonesia berada dalam garis Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire yang dinilai rawan bencana alam seperti gempa bumi.
Jika lempeng samudra atau atau gunung berapi tiba-tiba ada dalam masa aktivitasnya, gempa bisa saja terjadi. Itulah mengapa penting untuk selalu waspada dan berhati-hati, terutama masyarakat yang tinggal di wilayah rawan gempa.
Bagi kamu yang tinggal di wilayah rawan gempa, perlu mengetahui cara menyelamatkan diri. Kemudian saat terjadi gempa, kita harus bisa berpikir cepat dan tidak panik agar dapat meminimalkan risiko dan kerusakan.
Berikut ini cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi, disadur dari Liputan6, Selasa (22/11/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Cara Menyelamatkan Diri saat Gempa secara Umum
Saat terjadi gempa, cara terbaik untuk menyelamatkan diri adalah dengan metode drop, cover, hold on. Jadi, saat terjadi gempa kamu harus menurunkan posisi tubuh yang lebih rendah, mencari penutup kepala dan leher, dan tetap berada dan berlindung di tempat tersebut hingga gempa berhenti.
Berikut penjelasannya:
a. Jatuhkan tubuh ke bagian tangan dan lutut sebelum gempa bumi menghantam dirimu. Posisi ini dapat melindungi kamu dari jatuh dan tetap memungkinkan untuk bergerak jika perlu.
b. Cari penutup kepala dan leher (dan seluruh tubuhmu jika memungkinkan), yaitu di bawah meja atau meja yang kukuh. Jika tidak ada tempat berlindung di dekatmu, bergeraklah menuju dinding bagian dalam atau di samping furnitur, kemudian tutupi kepala dan leher dengan lengan serta tangan.
c. Tetap berlindung di tempat sampai guncangan berhenti. Bersiaplah untuk bergerak dari tempat berlindung jika guncangan membuatnya bergeser atau rusak.
Advertisement
2. Cara Menyelamatkan Diri saat Gempa apabila Berada di Dalam Rumah
Ketika berada di rumah dan terjadi gempa, tak perlu panik. Kamu bisa melakukan penyelamatan diri sebagai berikut:
a. Jika memungkinkan, dalam beberapa detik sebelum guncangan makin hebat, segera menjauh dari kaca, benda gantung, rak buku, lemari, atau furnitur besar lainnya yang bisa jatuh. Perhatikan benda yang jatuh, seperti batu bata dari perapian dan cerobong asap, perlengkapan lampu, hiasan dinding, rak tinggi, dan lemari.
b. Jika tersedia, ambil sesuatu untuk melindungi kepala dan wajah dari puing-puing yang berjatuhan dan pecahan kaca.
c. Jika berada di dapur, segera matikan kompor saat terjadi guncangan pertama.
d. Jika berada di tempat tidur, tahan dan tetap di sana, lindungi kepala dengan bantal. Perlu diingat, pecahan kaca di lantai dapat menyebabkan cedera jika berjalan untuk menuju ke luar rumah.
e. Jangan berdiri di depan pintu. Kamu bisa berlindung dengan lebih aman di bawah meja. Di rumah modern, ambang pintu tidak lebih kuat dari bagian rumah lainnya. Selain itu, pintu juga tidak dapat melindungi dari kemungkinan sumber cedera.
3. Cara Menyelamatkan Diri saat Gempa di Dalam Gedung Bertingkat
Selanjutnya, apabila kamu berada di dalam gedung bertingkat dan terjadi gempa, bisa melakukan cara penyelamatan diri sebagai berikut:
a. Menjauh dari jendela dan dinding luar.
b. Tetap di dalam gedung.
c. Jangan gunakan elevator. Listrik bisa padam, dan sistem sprinkler bisa menyala sehingga bisa menimbulkan risiko lain yang berbahaya.
d. Jika terjebak, tetap tenang. Cobalah untuk menarik perhatian seseorang dengan mengetuk bagian struktur yang keras atau logam. Cara ini dapat memudahkanmu mendapatkan pertolongan untuk menuju tempat berlindung yang lebih aman.
Advertisement
4. Cara Menyelamatkan Diri saat Gempa di Tempat Ramai
Berikut ini terdapat beberapa cara menyelamatkan diri saat gempa di tempat ramai seperti supermarket, pasar, dan tempat keramaian lainnya:
a. Jangan terburu-buru menuju pintu keluar. Biasanya orang lain akan berpikiran sama sehingga bisa berebut dan berdesakan di pintu keluar.
b. Jauhi rak pajangan yang berisi benda-benda yang bisa jatuh.
c. Jika memungkinkan dan tersedia, berlindung dan ambil sesuatu untuk melindungi kepala dan wajah dari puing-puing dan kaca yang berjatuhan.
5. Cara Menyelamatkan Diri saat Gempa di Luar Ruangan
Meski sudah berada di luar ruangan, perlu mengetahui cara menyelamatkan diri saat gempa. Sebab, di luar ruangan bisa jadi tidak aman apabila berada di dekat tiang listrik atau gedung bertingkat.
Berikut ini cara menyelamatkan diri saat gempa di luar ruangan, yaitu:
a. Menjauh dari gedung, kabel listrik, lubang pembuangan, dan saluran bahan bakar dan gas. Bahaya terbesar dari puing-puing yang berjatuhan berada tepat di luar pintu masuk dan dekat dengan dinding luar bangunan.
b. Pergilah ke area terbuka jauh dari pepohonan, tiang telepon, dan bangunan. Setelah berada di tempat terbuka, turunkan posisi tubuh lebih rendah dan tetap di sana sampai guncangan berhenti.
c. Area di dekat dinding luar sebuah bangunan adalah tempat yang paling berbahaya. Jendela, fasad, dan detail arsitektur sering kali menjadi bagian pertama dari bangunan yang runtuh. Usahakan untuk jauh dari zona bahaya ini.
Advertisement
6. Cara Menyelamatkan Diri saat Gempa di Dalam Mobil
Gempa memang datang secara tiba-tiba dan tak terduga, termasuk saat berada dalam mobil. Berikut ini beberapa cara menyelamatkan diri saat gempa bumi di dalam mobil, yaitu:
a. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil kamu di kiri bahu jalan dan berhentilah.
b. Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memperhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio atau gawai.
c. Apabila mendengar peringatan dini tsunami, segera lakukan evakuasi menuju ke tempat tinggi, seperti bukit dan bangunan tinggi.
Disadur dari: Liputan6.com (Reporter: Ayu Rifka Sitoresmi. Editor: Nanang Fahrudin. Published: 25/2/2022).
Baca artikel seputar cara lainnya dengan mengeklik tautan ini.