Sukses


5 Contoh Puisi untuk Memperingati Hari Guru Nasional 2022

Bola.com, Jakarta - Tidak bisa dipungkiri, guru adalah sosok yang sangat berjasa dalam kehidupan. Tanpa adanya guru, kita mungkin tidak bisa menjadi apa-apa.

Guru tidak hanya sebatas memberikan ilmu, tetapi juga membimbing, memberikan perhatian, serta kasih sayang kepada murid-muridnya.

Mengingat besarnya jasa dari guru tersebut maka setiap 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.

Peringatan Hari Guru Nasional adalah satu di antara bentuk memberikan apresiasi atas jasa para guru yang telah berdedikasi dalam memberikan pendidikan kepada murid-muridnya.

Di tahun 2022, Hari Guru Nasional mengusung tema "Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar".

Banyak cara untuk memperingati Hari Guru Nasional 2022, satu di antaranya dengan membacakan atau membuat puisi bertemakan guru.

Berikut ini beberapa contoh puisi untuk memperingati Hari Guru Nasional 2022, dikutip dari laman Saintif dan Theinsidemag, Selasa (22/11/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Untukmu, Guruku

Karya: Sakti Ramadhan

 

Kau sambut mentari dalam senandung

Berjalan menyusup lorong

Membelah kesunyian sekat kelas

Mewarnai kosongnya ruang murid

 

Tetes keringat kau cucurkan

Memberi arti ketulusan

Ketulusan serta kasih sayang

Yang indah dalam sebuah pelukan

 

Untukmu, guruku

Kutuliskan kata-kata indah

Kususun bait-bait makna

Untuk kasih mu yang tiada tara

 

Tanpamu, aku tak mengerti tulisan ini

Tanpamu, aku tak paham arti kata

Tanpamu, aku tak bisa membaca

Atau mungkin, aku tak bisa berkarya menyusun kata

 

Namun, di antara kebutaan-kebutaan senja

Kau hadir membimbing cerita

Kau ajarkan ku meraih masa depan

Yang gemilang, indah, dan gembira

 

Terima kasih Pak, Bu!

Kuhadiahkan untukmu...

3 dari 6 halaman

Pahlawan Pendidikan

Yang dulunya ku tak mengerti akan angka dan huruf

Yang dulunya ku tak mengerti akan warna dunia

Dan kini setelah ku mengenalmu, kau mengajarkan akan semua itu

Kau memberi makna mana yang ku garis secara lurus

Kau memberikan warna cerah di dalam kehidupanku

Sehingga ku mengerti makna sebenarnya dari pendidikan

 

Wahai guru

Dari niat ku berdoa

Tuhan, maafkan akan semua perbuatan yang telah ku lakukan kepadanya

Yang dulunya mengajariku apa itu angka, huruf

Yang dulunya ia juga mengajariku akan adanya engkau

 

Tuhan,

Maafkan akan semua dosa-dosanya

Hapuskan air piluh di mukanya

Berikan keteguhan kepadanya

Agar aku selalu bisa mencium punggung tangannya

Sembari mengingat tentang masa lalu yang ada

Seperti ibarat bait puisi guru yang ada di dalamnya

4 dari 6 halaman

Guruku Pelitaku

Yang kami tau

Anak-anakmu itu bukanlah anakmu

Mereka terlahir melaluimu

Namun, persis bukan darimu

 

Mereka adalah anak bangsa yang rindu akan diri sendiri

Mereka selalu bersamamu

Di tempat pengabdian, sekolah

Namun, mereka bukan milikmu

 

Kau menyalurkan ilmu dan pengetahuan kepadanya

kau sampaikan dari hati dan pikiran

Dengan kata dan lakumu

Pun dengan penuh cinta dan kesabaran

 

Kau dipanggilanya bapak ataupun ibu

Lalu dengan embel-embel guru

Begitupun kau bukan bapak ataupun ibu sesungguhnya

Tetap saja itu sangat mulia

 

Mereka menganggapmu orang tua kedua

Di tempat pengabdian, sekolah

Jadi, mereka adalah anak-anakmu

Kadang merajuk, menangis dan ceria bersamamu

Tanpa mereka

Engkau bukan siap-siapa

Begitupun mereka

Tanpa engkau, tak banyak tau apa-apa

5 dari 6 halaman

Perjuangan Seorang Guru

Setiap hari kau harus bangun pagi untuk ke sekolah

Kau gunakan sepeda motor tuamu dengan semangat

Dinginnya pagi bukan menjadi masalah untukmu terus ke sekolah

Terkadang saat kau merasa lelah dan letih kau tidak peduli

 

Kau selalu memberikan yang terbaik yang engkau miliki untuk kami

Waktu yang kau berikan untuk kami sangat banyak

Saat kami bertingkah nakal kau tidak pernah marah

Luasnya kesabaran yang engkau miliki sungguh luar biasa

 

Setiap pagi kau berikan senyum hangat untuk kami

Kau ajarkan kami sedikit demi sedikit hingga kami mengerti

 

Guruku, begitu besar perjuanganmu untuk kami

Kami tidak tahu bagaimana membalas segala perjuanganmu

Kami telah mendapatkan ilmu yang berguna darimu

Kelak akan kami jadikan pedoman hidup

 

Guruku, teruslah menjadi pejuang ilmu yang tangguh

Kami akan selalu berdoa untukmu

Meskipun perpisahan pasti ada, namun hati kami tetap satu

Semangatlah guruku tercinta

Kau berikan hampir separuh waktumu untuk kami

Lelah tidak pernah engkau rasakan saat mengajar kami

Sungguh sangat besar jasamu

 

Wahai Guruku, jangan berhenti berjuang

Berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa

Di tanganmu pula nasib bangsa ini

 

Guruku, kini perjuanganmu akan segera berbuah manis

Kami akan selalu menerapkan yang telah engkau ajarkan kepada kami

Terima kasih guruku tersayang

6 dari 6 halaman

Pesan untuk Guruku

Karya: Lisa Ardhian Widhia Sari

 

Dalam lirih keluh di bibirku

Aku benar tak maksud membencimu, wahai guruku

Ego kami masih bangkitkan ragu

Kesal dan bosan terus menipu, hati ini larut membisu

 

Di relung terdalam, aku juga pernah sadar

Kelabunya di mataku, kau tetaplah pengajar

Mengalirkan bakti tanpa ingkar

Demi negeri agar tidak buyar

 

Guruku

Maksudku sampaikan rasa bukanlah untuk ungkap luka

Engkau adalah pelita terang, saat kau mampu berkelana

Merangkul seluruh siswa tanpa pilah cinta

Bercengkerama bak sohib dan tetap beretika

 

Terima kasih kuucapkan

Untuk seluruh pembangun insan cendekiawan

Si petutur ilmu dari guratan awan

Penuh kasih nan tulus selalu kau berikan

 

Guruku

Kau adalah jingga, sosok inspiratif dalam senja

Kau selayaknya surya, penerang untuk generasi bangsa

Dan kau ibarat gerimis kiranya

Yang nanti menangis melihat kami sukses dengan bangga

 

Sumber: Saintif, Theinsidemag

Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer