Bola.com, Jakarta - Tidak bisa dipungkiri, guru adalah sosok yang sangat berjasa dalam kehidupan. Tanpa adanya guru, kita mungkin tidak bisa menjadi apa-apa.
Guru tidak hanya sebatas memberikan ilmu, tetapi juga membimbing, memberikan perhatian, serta kasih sayang kepada murid-muridnya.
Advertisement
Mengingat besarnya jasa dari guru tersebut maka setiap 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
Peringatan Hari Guru Nasional adalah satu di antara bentuk memberikan apresiasi atas jasa para guru yang telah berdedikasi dalam memberikan pendidikan kepada murid-muridnya.
Di tahun 2022, Hari Guru Nasional mengusung tema "Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar".
Banyak cara untuk memperingati Hari Guru Nasional 2022, satu di antaranya dengan membacakan atau membuat puisi bertemakan guru.
Berikut ini beberapa contoh puisi untuk memperingati Hari Guru Nasional 2022, dikutip dari laman Saintif dan Theinsidemag, Selasa (22/11/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Untukmu, Guruku
Karya: Sakti Ramadhan
Kau sambut mentari dalam senandung
Berjalan menyusup lorong
Membelah kesunyian sekat kelas
Mewarnai kosongnya ruang murid
Tetes keringat kau cucurkan
Memberi arti ketulusan
Ketulusan serta kasih sayang
Yang indah dalam sebuah pelukan
Untukmu, guruku
Kutuliskan kata-kata indah
Kususun bait-bait makna
Untuk kasih mu yang tiada tara
Tanpamu, aku tak mengerti tulisan ini
Tanpamu, aku tak paham arti kata
Tanpamu, aku tak bisa membaca
Atau mungkin, aku tak bisa berkarya menyusun kata
Namun, di antara kebutaan-kebutaan senja
Kau hadir membimbing cerita
Kau ajarkan ku meraih masa depan
Yang gemilang, indah, dan gembira
Terima kasih Pak, Bu!
Kuhadiahkan untukmu...
Advertisement
Pahlawan Pendidikan
Yang dulunya ku tak mengerti akan angka dan huruf
Yang dulunya ku tak mengerti akan warna dunia
Dan kini setelah ku mengenalmu, kau mengajarkan akan semua itu
Kau memberi makna mana yang ku garis secara lurus
Kau memberikan warna cerah di dalam kehidupanku
Sehingga ku mengerti makna sebenarnya dari pendidikan
Wahai guru
Dari niat ku berdoa
Tuhan, maafkan akan semua perbuatan yang telah ku lakukan kepadanya
Yang dulunya mengajariku apa itu angka, huruf
Yang dulunya ia juga mengajariku akan adanya engkau
Tuhan,
Maafkan akan semua dosa-dosanya
Hapuskan air piluh di mukanya
Berikan keteguhan kepadanya
Agar aku selalu bisa mencium punggung tangannya
Sembari mengingat tentang masa lalu yang ada
Seperti ibarat bait puisi guru yang ada di dalamnya
Guruku Pelitaku
Yang kami tau
Anak-anakmu itu bukanlah anakmu
Mereka terlahir melaluimu
Namun, persis bukan darimu
Mereka adalah anak bangsa yang rindu akan diri sendiri
Mereka selalu bersamamu
Di tempat pengabdian, sekolah
Namun, mereka bukan milikmu
Kau menyalurkan ilmu dan pengetahuan kepadanya
kau sampaikan dari hati dan pikiran
Dengan kata dan lakumu
Pun dengan penuh cinta dan kesabaran
Kau dipanggilanya bapak ataupun ibu
Lalu dengan embel-embel guru
Begitupun kau bukan bapak ataupun ibu sesungguhnya
Tetap saja itu sangat mulia
Mereka menganggapmu orang tua kedua
Di tempat pengabdian, sekolah
Jadi, mereka adalah anak-anakmu
Kadang merajuk, menangis dan ceria bersamamu
Tanpa mereka
Engkau bukan siap-siapa
Begitupun mereka
Tanpa engkau, tak banyak tau apa-apa
Advertisement
Perjuangan Seorang Guru
Setiap hari kau harus bangun pagi untuk ke sekolah
Kau gunakan sepeda motor tuamu dengan semangat
Dinginnya pagi bukan menjadi masalah untukmu terus ke sekolah
Terkadang saat kau merasa lelah dan letih kau tidak peduli
Kau selalu memberikan yang terbaik yang engkau miliki untuk kami
Waktu yang kau berikan untuk kami sangat banyak
Saat kami bertingkah nakal kau tidak pernah marah
Luasnya kesabaran yang engkau miliki sungguh luar biasa
Setiap pagi kau berikan senyum hangat untuk kami
Kau ajarkan kami sedikit demi sedikit hingga kami mengerti
Guruku, begitu besar perjuanganmu untuk kami
Kami tidak tahu bagaimana membalas segala perjuanganmu
Kami telah mendapatkan ilmu yang berguna darimu
Kelak akan kami jadikan pedoman hidup
Guruku, teruslah menjadi pejuang ilmu yang tangguh
Kami akan selalu berdoa untukmu
Meskipun perpisahan pasti ada, namun hati kami tetap satu
Semangatlah guruku tercinta
Kau berikan hampir separuh waktumu untuk kami
Lelah tidak pernah engkau rasakan saat mengajar kami
Sungguh sangat besar jasamu
Wahai Guruku, jangan berhenti berjuang
Berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa
Di tanganmu pula nasib bangsa ini
Guruku, kini perjuanganmu akan segera berbuah manis
Kami akan selalu menerapkan yang telah engkau ajarkan kepada kami
Terima kasih guruku tersayang
Pesan untuk Guruku
Karya: Lisa Ardhian Widhia Sari
Dalam lirih keluh di bibirku
Aku benar tak maksud membencimu, wahai guruku
Ego kami masih bangkitkan ragu
Kesal dan bosan terus menipu, hati ini larut membisu
Di relung terdalam, aku juga pernah sadar
Kelabunya di mataku, kau tetaplah pengajar
Mengalirkan bakti tanpa ingkar
Demi negeri agar tidak buyar
Guruku
Maksudku sampaikan rasa bukanlah untuk ungkap luka
Engkau adalah pelita terang, saat kau mampu berkelana
Merangkul seluruh siswa tanpa pilah cinta
Bercengkerama bak sohib dan tetap beretika
Terima kasih kuucapkan
Untuk seluruh pembangun insan cendekiawan
Si petutur ilmu dari guratan awan
Penuh kasih nan tulus selalu kau berikan
Guruku
Kau adalah jingga, sosok inspiratif dalam senja
Kau selayaknya surya, penerang untuk generasi bangsa
Dan kau ibarat gerimis kiranya
Yang nanti menangis melihat kami sukses dengan bangga
Sumber: Saintif, Theinsidemag
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement