Bola.com, Jakarta - Protein adalah zat makanan berupa asam-asam amino yang berfungsi sebagai pembangun dan pengatur bagi tubuh. Protein mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.
Molekul protein juga mengandung posfor, belerang serta beberapa protein memiliki unsur logam seperti besi dan tembaga.
Baca Juga
Advertisement
Protein ditemukan di seluruh tubuh termasuk tulang, kulit, otot, serta rambut. Bisa dikatakan, sekitar 20 persen tubuh manusia terbentuk dari zat ini.
Protein memiliki peran penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau sub-unit enzim.
Protein terdiri dari bahan pembangun yang disebut asam amino. Asam amino bisa dihasilkan oleh tubuh tanpa perlu asupan makanan.
Hanya, asam amino yang dihasilkan tubuh merupakan jenis yang non-esensial sehingga kamu harus mengambil dari sumber lain untuk mendapatkan asam amino esensial.
Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman tentang protein, disadur dari Liputan6, Kamis (24/11/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fungsi Protein
Protein besar peranannya dalam proses metabolisme tubuh, terutama dalam pembentukan sel-sel baru untuk menggantikan sel yang rusak. Selain itu, fungsi lain dari protein adalah:
1. Sebagai Enzim
Enzim merupakan biokatalis. Bagian utama molekul enzim yang disebut apoenzim merupakan molekul protein.
2. Alat Angkut (Protein Transport)
Hemoglobin merupakan protein yang berperan mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin berperan dalam pengangkutan ion besi di dalam plasma darah yang selanjutnya dibawa ke dalam hati.
3. Pengatur Gerakan (Protein Kontraktil)
Gerakan otot disebabkan oleh dua molekul protein yang saling bergeseran.
4. Penyusun Jaringan (Protein Struktural)
Berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya, misalnya keratin pada kulit dan lipoprotein yang menyusun membran sel.
5. Protein Cadangan
Merupakan protein yang berfungsi sebagai cadangan makanan, misalnya kecambah dan ovalbumin.
6. Antibodi (Protein Antibodi)
Berperan dalam melindungi tubuh dari mikroorganisme patogen.
7. Pengatur Reaksi (Protein Pengatur)
Berfungsi sebagai pengatur reaksi di dalam tubuh, misalnya insulin yang berperan dalam mengubah glukosa menjadi glikogen.
8. Pengendali Pertumbuhan
Bekerja sebagai penerima (reseptor) yang dapat memengaruhi fungsi bagian-bagian DNA.
Advertisement
Manfaat Protein dalam Tubuh
1. Sebagai Sumber Energi
Manfaat protein yang pertama sebagai sumber energi yang dibutuhkan manusia agar dapat terus bergerak dan beraktivitas menjalankan kewajibannya sehari-hari. Manfaat protein adalah sebagai sumber energi, sama seperti karbohidrat dan lemak.
Dalam hal kelebihan asupan, protein adalah mirip dengan karbohidrat. Jika kamu mengonsumsi lebih banyak protein daripada yang dibutuhkan tubuh untuk perawatan jaringan dan fungsi penting lainnya, tubuh akan mengalihkan kelebihan protein itu dalam bentuk lemak dan akan menjadi sumber energi cadangan untuk tubuh.
2. Perbaikan dan Perawatan Jaringan Tubuh
Manfaat protein bagi tubuh yang selanjutnya sebagai fondasi tubuh manusia. Fungsi protein vital dalam pemeliharaan jaringan tubuh, termasuk pengembangan dan perbaikan. Mulai dari rambut, kulit, mata, otot, dan organ semuanya terbuat dari protein.
Inilah sebabnya mengapa anak-anak membutuhkan lebih banyak protein dibandingkan orang dewasa karena pada masa pertumbuhan, kehadiran protein bagi anak-anak yang cukup bagi tubuh akan sangat dibutuhkan agar pertumbuhan berjalan dengan baik.
3. Pembentukan Hormon
Manfaat protein bagi tubuh berikutnya sebagai pembentuk hormon. Zat ini membantu tubuh untuk mengendalikan fungsi-fungsi tubuh yang melibatkan interaksi dari beberapa organ.
Insulin, yang merupakan bentuk lain dari protein adalah contoh hormon yang mengatur gula darah. Dalam prosesnya, insulin akan melibatkan interaksi antara organ pankreas dan hati.
Secretin adalah contoh lain dari hormon yang terbentuk dari protein. Zat ini membantu proses pencernaan dengan merangsang pankreas dan usus untuk menciptakan cairan yang diperlukan selama proses pencernaan berlangsung.
4. Pembentukan Enzim
Manfaat protein bagi tubuh dapat dilihat dalam proses pembentukan enzim. Enzim merupakan protein yang dapat meningkatkan laju reaksi kimia dalam tubuh.
Faktanya, sebagian besar reaksi kimia dalam tubuh tidak akan berjalan lancar tanpa enzim. Misalnya, pada enzim pencernaan. Enzim ini akan memecah makanan yang kita makan, menghasilkan partikel kecil yang dapat diserap melalui lapisan usus halus.
Partikel tadi akan memasuki aliran darah, yang kemudian akan diangkut ke seluruh tubuh dan sel-sel. Sel kemudian akan menggunakan partikel makanan yang dicerna tadi sebagai nutrisi.
Manfaat Protein dalam Tubuh
5. Sebagai Alat Transportasi dan Penyimpanan Molekul Tubuh
Protein bagi tubuh juga memiliki fungsi sebagai elemen utama dalam pengangkutan molekul tertentu. Misalnya, hemoglobin yang merupakan protein pengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru, kemudian saat sel darah merah bergerak mengelilingi tubuh, hemoglobin akan melepaskan oksigen ke sel jaringan tubuh.
Protein bermanfaat untuk menyimpan molekul tertentu, misalnya ferritin. Ferritin merupakan protein yang dikombinasikan dengan zat besi, zat di simpan di hati (liver) yang fungsinya sebagai buffer jika tubuh mengalami kekurangan atau kelebihan zat besi.
6. Sebagai Zat Pembentuk Antibodi
Antibodi dibentuk oleh protein untuk mencegah serangan penyakit dan infeksi pada tubuh. Manfaat protein bagi tubuh satu ini akan mengidentifikasi dan membantu menghancurkan antigen seperti bakteri maupun virus.
Antibodi akan sering kali bekerja sama dengan sel sistem kekebalan yang lainnya. Sebagai contoh, antibodi akan mengidentifikasi dan kemudian mengelilingi antigen agar tetap terkurung sampai dapat dihancurkan oleh sel darah putih.
7. Menyeimbangkan Cairan Tubuh
Protein bermanfaat untuk mengatur tubuh agar selalu menjaga keseimbangan cairan. Misalnya albumin dan globulin selaku protein dalam darah, membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan menarik dan menahan air.
Jika kamu tidak mengonsumsi protein yang cukup, kadar albumin dan globulin dapat menurun. Akibatnya, protein ini tidak dapat lagi menyimpan darah di pembuluh darah, dan cairan akan dipaksa masuk ke rumah di antara sel-sel.
Ketika cairan terus menerus menumpuk di ruang-ruang di antara sel-sel, akan terjadi pembengkakan atau edema, khususnya pada daerah perut.
8. Bantu Seimbangkan PH Tubuh
Protein memainkan peran penting dalam mengatur konsentrasi asam dan basa dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Keseimbangan antara asam dan basa diukur menggunakan skala pH, berkisar dari 0 hingga 14, dengan perincian 0 yang paling asam, 7 netral, dan 14 yang paling basa.
Satu di antara cara tubuh mengatur pH adalah dengan protein. Dalam arti lain, protein bertindak sebagai sistem penyangga, membantu tubuh mempertahankan nilai pH darah yang tepat dan cairan tubuh lainnya.
Advertisement
Jenis-Jenis Protein
1. Protein Hewani
Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, di mana hewan yang memakan tumbuhan mengubah protein nabati menjadi protein hewani. Contoh daging sapi, daging ayam, susu, udang, telur, belut, ikan gabus, dan lain-lain.
2. Protein Nabati
Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh jagung, kacang kedelai, kacang hijau, dan jenis kacang-kacangan lainnya yang mengandung protein tinggi.
Berdasarkan bentuknya, protein dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Protein fibriler (skleroprotein), yaitu protein yang berbentuk serabut. Protein ini tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam basa ataupun alkohol. Contohnya kolagen yang terdapat pada tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada rambut, dan fibrin pada gumpalan darah.
2. Protein globuler atau steroprotein, yaitu protein yang berbentuk bola. Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah berubah di bawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam dan basa dibandingkan protein fibriler.
Protein ini mudah terdenaturasi, yaitu susunan molekulnya berubah diikuti dengan perubahan sifat fisik dan fisiologiknya seperti yang dialami oleh enzim dan hormon.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Ayu Rifka Sitoresmi, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 5/8/2021)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.