Bola.com, Jakarta - Intimidasi adalah istilah yang mungkin sudah populer. Intimidasi adalah bentuk perilaku yang sering dibahas dalam ilmu sosial hingga psikologi.
Perilaku ini sering kali diasosiasikan sebagai sikap yang tidak menyenangkan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, intimidasi adalah tindakan menakut-nakuti (terutama untuk memaksa orang atau pihak lain berbuat sesuatu). Intimidasi kerap juga disamakan dengan gertakan dan ancaman.
Intimidasi dilakukan seseorang atau suatu kelompok untuk mencapai tujuannya. Namun, biasanya perilaku ini merujuk pada kekerasan dan pemaksaan.
Jadi, seseorang atau suatu kelompok mencapai tujuannya dengan cara memaksa orang atau pihak lain. Intimidasi biasanya dilakukan untuk mendapatkan kekuasaan dan legitimasi atas korbannya.
Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman tentang intimidasi, disadur dari Liputan6, Jumat (25/11/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bentuk Intimidasi
Intimidasi Verbal
Bentuk intimidasi pertama yang dapat dilakukan oleh pelaku adalah intimidasi verbal atau berupa verbal kata-kata. Biasanya, bentuk intimidasi yang satu ini merupakan tahap awal dari pelaku untuk meningkatkan rasa takut dan mencapai tujuannya.
Intimidasi verbal tersebut bisa terjadi di mana saja, seperti di lingkungan sekolah, kerja, hingga rumah tangga.
Intimidasi Fisik
Berbeda dengan bentuk intimidasi yang pertama, bentuk intimidasi fisik ini memiliki dampak yang lebih besar. Bahkan, intimidasi fisik yang dilakukan oleh pelaku, secara lebih jauh dapat melibatkan anggota fisik.
Jenis intimidasi yang satu ini biasanya cenderung membuat korban lebih merasa takut dan cemas, bahkan sering kali mempertanyakan dan menyalahkan diri sendiri.
Intimidasi Cyberbullying
Bentuk intimidasi berikutnya adalah intimidasi cyberbullying, yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi para pengguna internet. Bentuk intimidasi yang satu ini kini marak terjadi di banyak platform media sosial.
Biasanya, hal ini akan membuat rasa tertekan korban saat melihat ataupun membaca kata-kata yang dilayangkan oleh pelaku kepada dirinya. Sekarang ini, cyberbullying menjadi satu di antara intimidasi yang sering terjadi.
Advertisement
Ciri-Ciri Korban Intimidasi
Merasa tidak nyaman di lingkungan sendiri
Tanda-tanda intimidasi bisa dilihat dari ciri-ciri yang korban rasakan. Tentunya para korban merasakan ketaknyamanan.
Pada umumnya, korban akan merasa tidak nyaman untuk berada di tempat yang sama dalam jangka waktu yang lama dengan pelaku. Hal tersebut akan membuatnya makin takut hingga memicu stres berkepanjangan.
Selalu merasa tertekan
Ciri-ciri orang yang mengalami intimidasi selanjutnya adalah korban selalu merasa tertekan bila berada dekat dengan pelaku. Tanda-tanda adanya perilaku intimidasi tersebut biasanya juga ditandai bersamaan dengan rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh korban.
Timbul berbagai pertanyaan pada diri sendiri
Tanda intimidasi yang terakhir adalah seringnya korban merasa selalu salah hingga mempertanyakan perilakunya kepada diri sendiri.
Bahkan, tak jarang pula korban selalu menyalahkan diri sendiri atas rasa tidak nyaman yang bukan disebabkan oleh dirinya sendiri, melainkan oleh pelaku intimidasi yang membuatnya takut.
Tanda-Tanda Intimidasi
Dilakukan secara sengaja
Intimidasi adalah suatu hal yang secara sadar dan sengaja dilakukan oleh pelaku. Sebab, perilaku intimidasi tersebut hanya dapat dilakukan oleh orang dewasa yang tentunya telah memiliki akal dan pikiran yang sadar dan sehat.
Rawan terjadi di dalam kesenjangan
Perilaku intimidasi rawan dan kerap kali terjadi pada lingkungan yang memiliki kesenjangan cukup tinggi. Maka itu, perilaku negatif yang satu ini tidak jarang terjadi di tempat kerja. Hal ini biasanya dilakukan oleh atasan kepada bawahan untuk mendapatkan rasa empati hingga melegitimasi kekuasaannya.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Husnul Abdi, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 1/11/2021)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement