Bola.com, Jakarta - Golden age adalah masa keemasan manusia. Hal tersebut merupakan periode yang amat penting bagi seorang anak.
Pendidikan pada rentang usia tersebut sangat menentukan tahap perkembangan anak selanjutnya. Masa-masa emas berada dalam rentang antara usia 0 sampai 6 tahun.
Baca Juga
Advertisement
Walaupun ada yang mengatakan sampai usia 5 tahun. Saking berharganya masa-masa tersebut sehingga dinamakan usia emas.
Dari berbagai hasil penelitian dibuktikan betapa pentingnya menanamkan nilai-nilai yang baik pada seorang anak dalam periode usia keemasan itu.
Menurut penelitian, kecerdasan seorang anak mencapai 50 persen pada usia 0 sampai 4 tahun. Kemudian hingga usia 8 tahun kecerdasannya meningkat sampai 80 persen, dan puncaknya yaitu 100 persen di usia 18 tahun.
Jika berbagai kebutuhan anak diabaikan pada masa golden age, anak dikhawatirkan mengalami tumbuh kembang yang kurang optimal.
Maka itu, penting bagi orang tua untuk mengenal tiap tahapan golden age anak serta memberikan perlakuan dan stimulasi yang sesuai.
Berikut tahap golden age yang perlu dipahami orang tua muda, dinukil dari dinsos.kulonprogokab.go.id dan siloamhospitals.com, Minggu (4/12/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tahapan Golden Age Anak
1. Tahap pertumbuhan
Anak akan mengalami pertumbuhan fisik, mulai dari peningkatan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.
Dalam tahap ini, orang tua perlu untuk melakukan pemantauan, terutama mengenai status gizi anak untuk mendukung pertumbuhan fisiknya secara optimal.
2. Tahap perkembangan anak
Dalam tahap ini, anak mengalami lima jenis perkembangan antara lain:
- Motorik kasar, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan gerakan tubuh dalam menggunakan otot besar, baik sebagian besar maupun seluruh anggota tubuh.
- Motorik halus, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan fisik yang melibatkan koordinasi mata, tangan, dan otot-otot kecil. Contohnya menggunakan pensil, mengancing baju, menggunakan sendok dan garpu, melipat kertas, dan lain-lain.
- Kognitif, yaitu kemampuan anak dalam mengolah dan mengelompokkan sesuatu yang tampak oleh indranya. Contohnya, anak usia dua bulan mulai tertarik dengan wajah ibu, usia enam bulan mulai mencari benda yang jatuh, usia dua tahun mulai mengelompokkan benda berdasarkan kesamaan (hewan, kendaraan, dan sejenisnya). Untuk jenis perkembangan ini, peran orang tua sangat diperlukan untuk melatih dan menstimulus kognitif anak sejak dini.
- Bicara, yaitu perkembangan bicara seorang anak yang meliputi berceloteh (cooing) saat usia 2-3 bulan, mengoceh (babbling) saat usia 6-9 bulan, dan telah memahami kosa kata dan perintah hingga kalimat seiring pertumbuhan usia.
- Interaksi sosial, yaitu perkembangan anak dalam melakukan interaksi terhadap orang dan lingkungan sekitarnya. Contohnya saat anak berusia tiga bulan mulai tersenyum, usia enam bulan mulai tertawa, dan usia sembilan bulan mengucapkan kata sederhana seperti ‘bye-bye’ sebagai respons terhadap sekitarnya. Biasanya saat mencapai usia 1-2 tahun anak juga sudah mulai bermain dengan teman atau anak lain.
Advertisement
Cara yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Mendorong Tumbuh Kembang Anak Secara Optimal
- Bersikap penuh kasih sayang, hangat, dan responsif.
- Memahami bahwa anak itu unik.
- Membuat rutinitas menyenangkan dan bermanfaat bersama anak.
- Memberikan stimulasi (mengajak bicara, membaca, menyanyi, bermain, dan sejenisnya).
- Memilih tontonan yang baik sesuai usia anak.
- Memberikan pengawasan yang baik pada anak untuk keamanan dan keselamatannya.
Sumber: dinsos.kulonprogokab.go.id, siloamhospitals.com
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.