Bola.com, Jakarta - Sistem hormon (endokrin) adalah kumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi hormon. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, hormon adalah zat yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu (misalnya kelenjar gondok) dalam jumlah kecil dan dibawa ke jaringan tubuh lain serta mempunyai pengaruh khas (merangsang dan menggiatkan kerja alat-alat tubuh).
Baca Juga
Advertisement
Sistem hormon bekerja secara lambat, tetapi lebih bisa teratur dan berurutan dalam jangka waktu yang lama. Pengangkutan hormon dilakukan melalui pembuluh darah.
Hormon memengaruhi banyak aktivitas fisiologis termasuk pertumbuhan, metabolisme, nafsu makan, pubertas, dan kesuburan. Ada banyak jumlah hormon yang ada di dalam tubuh manusia.
Untuk memahami lebih jauh mengenai sistem hormon, ketahui struktur, jenis, dan gangguannya. Pengaruh pola hidup menjadi satu di antara penyebab kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem hormon pada manusia.
Berikut ini struktur sistem hormon, jenis, dan gangguannya, dilansir dari Modul Pembelajaran SMA Biologi, Senin (5/12/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Struktur Sistem Hormon
Sistem hormon (endokrin) adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi hormon, yaitu senyawa organik pembawa pesan kimiawi di dalam aliran darah menuju sel atau jaringan tubuh.
Sistem endokrin berinteraksi dengan sistem saraf berfungsi mengatur aktivitas tubuh seperti metabolisme, homeostasis, pertumbuhan, perkembangan seksual dan siklus reproduksi, siklus tidur, serta siklus nutrisi.
Karakteristik Kelenjar Endokrin:
1. Tidak memiliki saluran dan menyekresikan hormon langsung ke dalam cairan di sekitar sel.
2. Menyekresi lebih dari satu jenis hormon, kecuali kelenjar paratiroid.
3. Memiliki sejumlah sel sekretori yang dikelilingi banyak pembuluh darah dan ditopang oleh jaringan ikat.
4. Masa aktif kelenjar endokrin dalam menghasilkan hormon berbeda-beda.
5. Sekresi hormon dapat distimulasi atau dihambat oleh kadar hormon lainnya dan senyawa nonhormon dalam darah, serta impuls saraf.
Advertisement
2. Jenis Sistem Hormon
Hormon dihasilkan oleh kelenjar. Kelenjar endokrin (kelenjar buntu) adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus yang menghasilkan hormon.
Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar buntu dibedakan menjadi:
1. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misal hormon yang memegang peranan dalam metabolisme.
2. Kelenjar yang bekerja mulai masa tertentu, misal hormon kelamin.
3. Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu saja, misal hormon pertumbuhan, hormon timus.
Berdasarkan aspek macam dan letaknya, kelenjar buntu dibedakan menjadi:
1. Kelenjar hipofisis, terletak di dasar otak besar.
2. Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok, terletak di daerah leher.
3. Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok, terletak di dekat kelenjar gondok.
4. Kelenjar epifise.
5. Kelenjar timus atau kelenjar kacangan.
6. Kelenjar adrenal atau suprarenalis, terletak di atas ginjal.
7. Kelenjar pankreas atau pulau-pulau Langerhans, terletak di sebelah bawah lambung (ventrikulus).
8. Kelenjar usus dan lambung.
9. Kelenjar kelamin atau kelenjar gonad, pada wanita terletak di daerah rongga perut, pada pria di dalam buah zakar dalam kantong skrotum.
3. Gangguan pada Sistem Hormon
Sistem hormon dapat mengakibatkan terjadinya gangguan atau kelainan. Pengaruh pola hidup dapat menyebabkan kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem hormon pada manusia.
Berikut beberapa gangguan akibat kelebihan maupun kekurangan produksi hormon pada tubuh:
1. Gigantisme adalah pertumbuhan raksas akibat kelebihan hormon somatotrof.
2. Akromegali adalah pertumbuhan pada ujung-ujung tulang pipa akibat kelebihan hormon somatotrof.
3. Kretinisme adalah kekerdilan diakibatkan kekurangan hormon somatotrof.
4. Morbus basedow adalah meningkatnya denyut jantung, gugup, emosional, peulupuk mata terbuka lebar, dan bola mata melotot (eksoftalmus) diakbatkan karena kelebihan hormon tiroksin.
5. Mixoedem adalah kegemukan yang luar biasa serta kecerdasan menurun diakibatkan kelebihan hormon tiroksin.
6. Tetanus adalah kekurangan hormon parathohormon.
7. Akromegali adalah kelebihan hormon somatotrof.
8. Diabetes mellitus adalah kekurangan hormon insulin.
Â
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement