Sukses


Jenis-Jenis Sudut Pandang dalam Cerita, Lengkap beserta Penjelasannya

Bola.com, Jakarta - Sudut pandang adalah strategi yang digunakan oleh penulis untuk menceritakan suatu kejadian atau latar belakang cerita. Ada berbagai macam sudut pandang dalam cerita.

Saat menyusun sebuah cerita fiksi, baik itu cerita pendek (cerpen) maupun novel, ada dua unsur yang perlu diperhatikan, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik merupakan unsur yang harus ada dalam sebuah cerita fiksi. Ada banyak unsur intriksi yang ada dalam cerita fiksi, baik itu novel mapupun cerpen.

Satu di antara unsur intrinsik yang ada dalam sebuah cerita fiksi ialah sudut pandang. Secara sederhana, sudut pandang dalam cerita adalah cara penulis menempatkan dirinya ketika membawakan cerita.

Di dalam sebuah cerita fiksi, ada beberapa jenis sudut pandang. Bagi kamu yang sedang belajar menulis cerita fiksi, perlu mengetahui macam-macam sudut padang tersebut.

Berikut ini jenis-jenis sudut pandang dalam cerita lengkap beserta penjelasannya, disadur dari Liputan6, Senin (5/12/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Sudut Pandang Orang Pertama

Biasanya, sudut pandang orang pertama menggunakan kata ganti: "saya" atau "aku" atau juga "kami".

Sederhananya, saat menggunakan sudut pandang orang pertama, kamu seakan-akan menjadi tokoh dalam cerita tersebut.

Selain itu, penulis yang membuat cerita masuk ke tokoh sentral. Bisa dikatakan, semua yang berkaitan dengan perasaan, pikiran, serta kejadian tokoh "aku" akan digambarkan melalui cerita tersebut.

Jadi dalam sebuah cerita tersebut, ia akan menjadi pusat kesadaran dari sebuah cerita.

3 dari 5 halaman

Sudut Pandang Orang Kedua

Lazimnya, sebuah karya sastra menggunakan sudut pandang persona pertama dan ketiga. Secara faktual, sudut pandang orang kedua hanya sekadar sebagai selingan.

Bisa dikatakan, sudut pandang orang kedua menggunakan gaya "kau" sebagai variasi cara memandang tokoh aku dan dia.

Pemahaman lain dari sudut pandang orang kedua, narator berbicara kepada 'Anda'. Hal ini tidak terlalu umum dalam fiksi, kecuali narator mencoba berbicara dengan pembaca secara pribadi.

Sudut pandang orang kedua sebagian besar terlihat dalam puisi, pidato, penulisan instruksional, dan artikel persuasif.

4 dari 5 halaman

Sudut Pandang Orang Ketiga

Teknik sudut pandang orang ketiga biasanya menggunakan kata ganti "dia", "ia", atau nama tokoh dalam bentuk jamak "mereka".

Perbedaan penggunaan sudut pandangan orang pertama dan ketiga terletak pada kebebasan peran di dalam cerita.

Sudut pandang orang pertama, penulis bisa menjadi sosok dirinya di dalam cerita, tetapi hal ini tidak berlaku untuk sudut pandang orang ketiga.

Jika narator adalah karakter dalam cerita, pembaca akan membaca apa yang dia amati ketika cerita itu terungkap. Narator memiliki tiga kemungkinan perspektif dari macam sudut pandang dalam cerita orang ketiga.

1. Terbatas

Pada sudut pandang orang ketiga terbatas, narator hanya melihat apa yang ada di depannya, penonton peristiwa ketika mereka terbuka dan tidak dapat membaca pikiran karakter lain.

2. Maha Tahu

Seorang narator maha tahu melihat semua, sama seperti dewa yang tahu semua jenis. Dia melihat apa yang dilakukan masing-masing karakter dan dapat melihat ke dalam pikiran masing-masing karakter.

Sudut pandang tersebut biasa terjadi pada karakter eksternal, yang berdiri di atas, menonton aksi di bawah ini (bayangkan seseorang dengan bola kristal, mengintip ke dalam).

3. Maha tahu Terbatas

Sudut pandang orang ketiga yang maha tahu terbatas hanya dapat melihat ke dalam pikiran satu karakter. Dia mungkin melihat peristiwa lain terjadi, tetapi hanya tahu alasan tindakan satu karakter dalam cerita.

5 dari 5 halaman

Sudut Pandang Campuran

Pada sudut pandang campuran, penulis bisa menggabungkan antara sudut pertama dan ketiga.

Satu di antara ciri dari sudut pandang ini adalah penulis bisa masuk ke cerita (bukan sebagai tokoh utama) dan ada saatnya berada di luar cerita menjadi orang biasa.

 

Disadur dari: Liputan6.com (Reporter: Laudia Tysara, Editor: Rizky Mandasari. Published: 9/7/2021)

Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer