Bola.com, Jakarta - Teks berita adalah teks yang melaporkan kejadian, peristiwa, atau informasi mengenai sesuatu yang telah atau sedang terjadi. Penyampaian informasi dapat dilakukan melalui berbagai media.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berita mempunyai arti cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwan yang hangat. Jadi, bisa disimpulkan, berita merupakan teks berisi informasi yang baru atau sedang terjadi.
Baca Juga
Advertisement
Dalam menyusun teks berita diperlukan keterampilan serta penguasaan dasar penulisan agar pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti serta tersampaikan dengan baik pada masyarakat.
Selain itu, dalam membuat teks berita harus memperhatikan strukturnya. Itulah mengapa, penting mengetahui dan memahami struktur teks berita tersebut.
Di dalam teks berita, kata-kata dan kalimat-kalimat yang disusun memiliki kaidah atau aturan tersendiri. Kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Berikut ini struktur teks berita dan kaidah kebahasaannya yang perlu diketahui, dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Senin (5/12/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Struktur Teks Berita
Kepala Berita
Kepala berita (lead) adalah bagian awal pemberitaan yang memuat keenam unsur berita. Kepala berita berisikan informasi penting yang susunan unsurnya dapat bervariatif. Dapat dimulai dengan kata "apa" atau dengan kata "kapan".
Badan Berita
Badan atau tubuh berita adalah struktur yang memuat informasi penting yang berupa penjelasan dari kata "mengapa".
Ekor Berita
Ekor berita adalah struktur yang memuat informasi tidak penting yang tidak memiliki kaitan langsung dengan judul beritanya.
Advertisement
Kaidah Kebahasaan Teks Berita
a. Penggunaan bahasa bersifat standar (baku).
Hal ini untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan. Bahasa standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang bersifat populer ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.
b. Penggunaan kalimat langsung sebagai variasi dari kalimat tidak langsungnya.
Kalimat langsung ditandai oleh dua tanda petik ganda ("…") dan disertai keterangan penyertanya. Penggunaan kalimat langsung terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita.
Contoh :
- "Perjuangan para pemain sepak takraw kita memang luar biasa", kata pelatih sepak takraw Indonesia.
- "Prestasi ini menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia tidak hanya mampu menampilkan karya asal Indonesia saja, tetapi juga mampu menginterpretasikan karya-karya komposer dunia", kata Avip Priatna.
- "Rasa buahnya yang enak mendorong mereka untuk menanam sendiri daripada harus beli nantinya," katanya.
c. Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya.
Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung
Contoh:
- Dalam awal sambutannya, Wali Kota Surabaya mengatakan bahwa tidak ada hal yang tidak bisa, kalau kita mau mempersiapkannya dari sekarang.
- Mendikbud mengatakan bahwa ada 2.736 sekolah yang rusak akibat gempa di Palu.
Kaidah Kebahasaan Teks Berita
d. Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran.
Kata-kata yang dimaksud tersebut antara lain: memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga, berkesimpulan, dan beranalogi.
Contoh
- Keadaan para pengungsi korban gempa di Palu sangat memilukan.
- Pelatih sepak takraw Indonesia tidak menyangka Indonesia akan banyak merebut medali di kejuaraan ini.
e. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat yang mencakup unsur kapan dan di mana.
Contoh:
- Kemenangan ini menjadi medali emas ke- 31 sekaligus sebagai emas terakhir untuk Indonesia di Asean Games ke-18 ini.
- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, memberikan motivasi kepada ribuan peserta anak didik kesetaraan dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam acara Penguatan Pendidikan Karakter di Graha Sawunggaling, Surabaya, Minggu (4/3).
f. Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan.
Konjungsi temporal dan penjumlah yang dipakai ialah: kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis (urutan waktu).
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar teks berita lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement