Bola.com, Jakarta - Sedot lemak adalah prosedur bedah dengan teknik penyedotan untuk membuang lemak dari berbagai area tubuh, satu di antaranya perut.
Tubuh yang ideal menjadi hal penting bagi sebagian orang. Mereka yang tidak ingin terlihat gemuk, rela melakukan berbagai cara agar terlihat lebih langsing.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Beberapa orang melakukan sedot lemak untuk memperbaiki penampilan tubuh. Tidak mengherankan karena sedot lemak bisa membuat jaringan lemak menipis dalam waktu singkat.
Meski prosedur sedot lemak dinilai aman, tetap terdapat risiko efek samping yang dapat muncul dari prosesnya.
Lantas, apa saja risiko di balik sedot lemak yang perlu diperhatikan lebih lanjut?
Berikut macam-macam risiko di balik sedot lemak yang perlu diketahu, seperti disadur dari Klikdokter, Selasa (6/12/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Macam-Macam Risiko di Balik Sedot Lemak
1. Lebam
Dalam prosedur sedot lemak, akan dibuat sedikit sayatan di bagian kulit untuk memasukkan alat liposuction. Alat tersebut akan menyedot jaringan lemak di bawah kulit.
Tindakan ini dapat memicu perlukaan di bawah kulit, yang pada akhirnya menyebabkan lebam kebiruan.
2. Nyeri
Penyayatan area kulit untuk sedot lemak dapat menimbulkan luka yang membekas. Luka ini dapat menyebabkan rasa nyeri yang cukup mengganggu kenyamanan untuk beraktivitas.
3. Pendarahan
Jaringan lemak berada di lapisan kulit yang cukup dalam. Untuk itu, prosedur ini melewati lapisan kulit yang memiliki banyak pembuluh darah. Maka, akan ada risiko kehilangan darah yang cukup banyak ketika prosedur sedot lemak dilakukan.
4. Alergi
Penggunaan obat-obatan selama prosedur bisa menimbulkan risiko alergi. Efek samping sedot lemak yang satu ini tidak dapat diprediksi. Namun, kewaspadaan dan kecekatan tenaga kesehatan akan memperkecil bahaya dari kondisi tersebut.
Advertisement
Macam-Macam Risiko di Balik Sedot Lemak
5. Kontur Tubuh Tidak Beraturan
Setelah jaringan lemak disedot, kulit di bagian atasnya bisa mengalami perubahan kontur sesuai kadar elastisitas dan ketebalan kulit.
Bila elastisitas kulit baik, kulit di atasnya akan menempel dengan rata dan halus seperti kondisi awalnya. Namun, jika kulit Anda tipis dan elastisitasnya kurang baik, kulit di area yang disedot lemak bisa tampak longgar dan bergelambir.
Kondisi ini juga bisa terjadi ketika jumlah lemak yang disedot cukup banyak.
Selain itu, proses penyembuhan yang kurang baik bisa menyebabkan gangguan kontur kulit setelah tindakan, misalnya kulit menjadi tampak bergelombang.
6. Mati Rasa
Ada kemungkinan Anda akan merasakan sedikit rasa kebas atau mati rasa di area tubuh yang menjadi sasaran prosedur sedot lemak.
Gangguan saraf ini umumnya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.
7. Infeksi
Meski jarang, infeksi pada area kulit yang mengalami sedot lemak bisa saja terjadi. Infeksi kulit bisa memperlambat, bahkan mengganggu penyembuhan.
Satu di antara penyebab infeksi kulit adalah karena masuknya kuman pada luka sayatan.
8. Terbentuknya Kantong Berisi Air
Bahaya sedot lemak yang berikutnya, yaitu terbentuknya kantong berisi cairan (serum) pada area dimasukkannya alat liposuction.
Cairan tersebut harus dikeluarkan dengan tindakan medis lain, seperti penusukan dengan jarum.
Macam-Macam Risiko di Balik Sedot Lemak
9. Emboli Lemak
Sedikit bagian lemak bisa terlepas dan masuk ke pembuluh darah. Ketika ikut mengalir bersama darah, lemak bisa terperangkap di pembuluh yang ukurannya lebih kecil (umumnya di otak atau paru-paru).
Hal tersebut dapat menghentikan aliran darah sehingga mematikan jaringan di sekitarnya. Kondisi ini membutuhkan tindakan gawat darurat.
10. Luka Cedera pada Organ Sekitar
Ketika alat penyedot dimasukkan ke bawah kulit, ada risiko cedera (tertusuk atau terbentur) pada organ sekitarnya. Hal ini utamanya terjadi apabila petugas yang menangani Anda belum berpengalaman melakukan tindakan sedot lemak.
11. Luka Bakar
Meski minimal, tetap ada kemungkinan munculnya risiko luka bakar akibat probe ultrasound yang digunakan untuk sedot lemak.
Efek samping sedot lemak pada kulit umumnya menyebabkan luka bakar derajat 1 atau 2 ringan.
12. Terbentuknya Jaringan Parut
Pada orang-orang yang sensitif, bekas luka operasi penyedotan lemak mungkin saja tidak akan sembuh seperti semula.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut (penebalan area kulit bekas luka) atau jaringan hipertrofik (penebalan yang berwarna merah keunguan).
Sumber: Klikdokter.com (Published: 7/4/2022)
Yuk, baca artikel macam-macam lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement