Bola.com, Jakarta - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Puisi juga dapat diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat.
Advertisement
Terlepas dari itu, puisi merupakan satu di antara jenis karya sastra yang banyak digemari oleh masyarakat luas karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya imajinatif.
Apalagi puisi bisa mengusung berbagai tema tertentu, dari cinta, puisi perjuangan, religius, dan lain-lain.
Puisi juga bisa melahirkan karya sastra yang lucu serta jenaka. Puisi lucu biasanya dibuat memang dengan tujuan menghibur orang banyak.
Berikut ini beberapa contoh puisi lucu, bikin ketawa terpingkal-pingkal, dikutip dari laman Lezgetreal dan Kozio, Kamis (8/12/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Aku
Akulah karyawan terajin sedunia
Berani berkorban tidak nonton Piala Dunia
Meski hati merana dedikasi tetap tinggi
Meski hari Sabtu pun tetap berdasi
Akulah karyawan yang layak dapat promosi
Yang terdahulu mengisi daftar absensi
Di antara semuanya akulah yang terajin
Bahkan teman tak masuk pun ku absenin
Sebelum jam delapan sudah masuk kantor
Tanpa lupa membeli koran di depan
Berita koran penuh dengan koruptor
Kenapa aku tak dapat jatah bagian?
Zaman sekarang, hidup benar-benar tidak aman
Pake ponsel di mobil langsung ditodong kapak merah
Itulah kenapa aku tak membeli mobil atau ponsel
Akulah karyawan yang penuh setia
Sedari peletakan batu pertama, aku pula yang jadi kulinya
Jaringan komputer kantor, aku juga yang jadi bagian IT-nya
Bahkan sampai kantor diledakkan, akulah dalangnya!
Advertisement
Jerawat
Oh, jerawat…
Kau tumbuh sampai menutupi jidat
Kau buat wajahku serasa pekat
Kalau kupijat wajahku kan terlihat pucat
Oh, jerawat…
Karenamu hari-hariku kian berat
Karenamu wajahku bagai tak terawat
Kalau berkaca ingin rasanya cermin itu ku sikat
Oh, jerawat…
Kau terus saja bertambah sampai menjerat
Kau jadi alasan aku berani berbuat nekat
Kalau kubiarkan wajahku bisa sekarat
Oh, jerawat…
Kini tampangku kian berkarat
Kupencet satu maka kan muncul empat
Kupencet di jidat langsung muncul di pantat
Dasar jerawat!
Takut
Sewaktu duduk berdua denganmu
Aku merasa gelisah
Tak tahu apa yang kurasakan saat itu
Hanya saja aku tahu, ada yang aneh
Hidungku menangkap bau yang tak enak
Menyengat hingga ujung rambuku pun merasa
Baunya begitu busuk sampai menusuk
Tapi tak berani aku menatapnya
Ingin sekali aku melirikmu
Tapi rasanya aku malu dan takut
Jujur, ingin kutanyakan sesuatu
Apa barusan kau yang kentut?
Advertisement
Bangku
Bangku…
Engkau aku dudukin…
Engkau aku pantatin…
Engkau aku kentutin…
Bangku... oh bangku…
Kau diam saat diinjak-injak...
Kau sabar saat dibanting-banting…
Kau menjadi sandaran saat aku letih...
Kau juga menjadi pijakan saat aku mau benerin lampu…
Bangku…
Sungguh banyak jasamu padaku…
Sungguh takkan kulupakan itu…
Anak Akunting
Wahai Kekasihku…
Debetlah cintaku di neraca hatimu
Kan ku jurnal setiap transaksi rindumu
Hingga setebal Laporan Keuanganku
Wahai kekasih hatiku…
Jadikan aku manager investasi cintamu
Kan ku hedging kasih dan sayangmu
Di setiap lembaran portofolio hatiku
Bila masa jatuh tempo telah tiba
Jangan kau retur kenangan indah kita
Biarlah ia bersemayam di Reksadana asmara
Berkelana di antara Aktiva dan Passiva
Wahai mutiara kalbu ku…
Hanya kau lah Master Budget hatiku
Inventory cintaku yang syahdu
General Ledger ku yang tak lekang ditelan waktu
Wahai bidadariku…
Rekonsiliasikanlah hatiku dan hatimu
Seimbangkanlah neraca saldo kita
Yang membalut laporan laba rugi kita
Dan cerahkanlah laporan arus kas kita selamanya
Jika di hari closing nanti, Tidak ada kecocokkan saldo
mungkin cinta kita harus dijurnal balik…
Sumber: Lezgetreal, Kozio
Silakan klik tautan ini untuk artikel contoh dari berbagai tema lain.
Advertisement