Bola.com, Jakarta - Saat overthingking, seseorang akan lebih banyak memikirkan hal-hal tidak penting. Satu di antara contohnya lebih banyak memikirkan masalah daripada solusi dari masalah yang sedang dihadapi.
Overthinking bisa merugikan karena mengganggu dan menghalangi kemajuan hidup. Itulah mengapa, kita perlu untuk mengontrol diri agar tak terlalu overthinking.
Baca Juga
Advertisement
Overthinking masuk kategori psychological disorder atau gangguan psikologis karena menimbulkan kecemasan atau anxiety pada pengidapnya.
Ada beberapa penyebab seseorang bisa overthinking. Selain itu, overthinking bisa terjadi pada siapa saja. Apakah kamu memiliki kebiasaan overthinking?
Jika tidak kebiasaan overthinking tidak diubah, dalam jangka panjang dapat memicu dampak buruk untuk kondisi tubuh.
Berikut ini macam-macam dampak buruk dari overthinking yang tidak banyak disadari, dikutip dari laman Healthline dan Thehealthsite, Sabtu (10/12/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Macam-Macam Dampak Buruk dari Overthinking
1. Mengurangi Rasa Percaya Diri
Dampak buruk overthinking yang pertama adalah menurunnya rasa percaya diri. Ketika kamu mulai memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi, lalu berpikir kalau orang-orang tertentu punya niat yang tidak baik denganmu.
Bila pemikiran-pemikiran semacam ini terus ditanamkan dalam pikiran, ini bisa menjadi bumerang yang menyerang balik rasa percaya diri.
Kamu jadi takut memberikan respons spontan, takut bila ide ditolak, atau takut bila ternyata teman atau rekan kerjamu menjelek-jelekkanmu di belakang.
2. Menghambat Aktivitas Sehari-hari
Selain membuang-buang waktu, memikirkan sesuatu secara berulang-ulang membuat energi jadi ikut terkuras dan tubuh terasa lelah.
Tidak jarang overthinking membuat kamu insomnia atau terbangun di malam hari karena anxiety dreams. Nah, rasa lelah dan waktu tidur yang tidak teratur ini tentu bisa menghambat kamu untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Menurunkan Performa Kerja
Tidak hanya menghambat aktivitasmu saja, kebiasaan ini juga dapat menurunkan performa kerjamu. Overthinking akan membuatmu menjadi sulit untuk berkonsentrasi, tidak fokus dalam memecahkan masalah, bahkan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.
Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan kepada para atlet. Dalam penelitian ini, atlet yang memiliki kebiasan overthinking cenderung mengalami penurunan performa saat tampil jika dibandingkan dengan yang tidak overthinking, meski sebenarnya ia lebih terlatih.
Advertisement
Macam-Macam Dampak Buruk dari Overthinking
4. Memengaruhi Sistem Pencernaan
Terlalu banyak berpikir bisa menyebabkan stres, yang pada akhirnya memengaruhi sistem pencernaan.
Paparan stres menyebabkan masalah pencernaan, seperti penyakit radang usus, sindrom iritasi usus besar, perubahan motilitas saluran cerna dan sekresi lambung, peningkatan permeabilitas usus dan perubahan mikrobiota usus.
5. Masalah pada Jantung
Terlalu banyak berpikir dan khawatir dapat membahayakan kesehatan jantungmu. Hal tersebut bisa menyebabkan berbagai masalah jantung seperti nyeri dada dan takikardia.
6. Membuat Sel-Sel Otak Lelah
Overthinking dapat menyebabkan sel-sel otak lelah sehingga membuat kamu sulit untuk fokus sehingga tidak mampu menghasilkan ide kreatif lagi.
Overthinking juga dapat memicu stres. Apabila kortisol sebagai hormon stres dikeluarkan terlalu banyak, ini dapat merusak dan membunuh sel-sel otak di hipokampus.
Terlalu banyak berpikir dapat mengubah fungsi otak lewat perubahan struktur dan konektivitasnya. Inilah yang membuat orang-orang yang overthinking sering kali mengalami masalah gangguan mood.
Macam-Macam Dampak Buruk dari Overthinking
7. Selera Makan Berubah
Dampak buruk berikutnya juga dapat mengubah selera makan seseorang. Sebagian orang saat stres akan merasa pola makannya meningkat, ada pula yang nafsu makannya berkurang karena overthinking.
Orang-orang melakukannya karena dapat mendistraksi stres atau bahkan menenangkan. Pilihan makanan mereka pun cenderung mencari yang paling lezat dan umumnya tidak sehat.
8. Membuat Emosi Jadi Tidak Terkontrol
Alih-alih mendapatkan solusi terbaik, kebiasaan overthinking justru bisa membuatmu kesulitan untuk mengontrol emosi. Kamu akan cenderung tidak mampu mengendalikan amarah, mudah panik, insecure, bahkan memiliki pemikiran dan perilaku yang aneh.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa overthinking dapat menyebabkan tekanan emosi yang berlebihan hingga mendorong seseorang untuk melampiaskan emosi dengan cara yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tidak sehat dan minuman beralkohol.
Di lain kasus, overthinkingbisa menyebabkan seseorang ingin mengurung diri dan mengurangi interaksi sosial dengan orang lain. Jika ini terus terjadi, risiko terjadinya depresi akan meningkat.
Sumber: Healthline, Thehealthsite
Silakan klik tautan ini untuk artikel macam dari berbagai tema lain.
Advertisement