Bola.com, Bangkok - Indonesia meloloskan dua wakil ke final BWF World Tour Finals 2022. Tiga wakil Indonesia lainnya terpaksa angkat koper dari turnamen penutup tahun tersebut.
Ada lima wakil Indonesia pada semifinal BWF World Tour Finals 2022 di Nimibutr Arena, Bangkok, Sabtu (10/12/2022). Kelimanya adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting.
Advertisement
Setelah melalui pertarungan yang melelahkan, hanya dua wakil Indonesia yang menembus partai final. Mereka adalah Anthony Ginting dan Ahsan/Hendra.
Sementara itu, tiga wakil lainnya takluk dari lawan masing-masing. Pupus sudah harapan merengkuh gelar juara di turnamen bergengsi.
Partai final BWF World Tour Finals 2022 akan digelar di tempat yang sama, Minggu (11/12/2022). Sebelum ke final, mari intip terlebih dulu hasil lengkap pertandingan semifinal hari ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ahsan / Hendra Menang Dramatis
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan membuktikan umur sekadar angka. Ganda senior Indonesia tersebut berhasil merebut tiket ke final setelah memenangi duel dramatis kontra pasangan Malaysia, Ong yew Sin/Teo Ee Yi.
Pertarungan berlangsung ketat dalam tiga gim. Pasangan Indonesia yang berjulukan The Daddies tersebut menang dengan skor 17-21, 21-13, 21-19.
"Kami senang bisa masuk final lagi. Di gim pertama kami kalah permainan di depan net melawan mereka. Kemudian pada gim kedua dan ketiga kami balik ke pola kami dengan menguasai permainan depan net. Mereka defensenya kuat jadi harus lebih sabar saja," kata Hendra setelah pertandingan seperti dikutip dari rilis PBSI.
"Di final sudah main saja maksimal. Pastinya mau juara di turnamen penutup ini, tahun ini kami belum juara padahal sudah ke final empat kali sebelum ini," imbuh Hendra.
Advertisement
Anthony Ginting Taklukkan Jonatan Christie
Tiket final lain berhasil disegel tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting. Kali ini, dia melaju ke partai puncak setelah mengalahkan rekan sesama penghuni Pelatnas Cipayung, Jonatan Christie.
Duel sesama tunggal putra Indonesia ini juga berlangsung ketat. Anthony Ginting harus berjuang tiga gim sebelum memetik kemenangan 21-15, 11-21, 21-18.
"Dibanding pertemuan pertama dengan Jojo (di fase grup), rasanya lebih berbeda. Tekanan lebih tinggi, tegangnya lebih ada karena ini sudah semifinal. Pasti ekspektasi kami mau ke final," kata Ginting.
"Ini final kedua saya di World Tour Finals setelah 2019. Pastinya mau lebih, belum puas. Masih ada tugas besok yang harus diselesaikan," imbuh pebulutangkis asal Cimahi itu soal targetnya di final.
Fajar / Rian Kandas
Langkah Fajar/Rian di BWF World Tour Finals terhenti pada semifinal. Mereka membuang kesempatan menciptakan All Indonesian final di sektor ganda putra.
Fajar/Muhammad harus angkat koper lebih dulu dari BWF World Tour Finals 2022 setelah kalah dari wakil China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi. Mereka kalah gim pertama 20-22, bangkit memenangi gim kedua 21-11, dan kalah 19-21 pada gim penentuan.
"Liu/Ou makin hari mengalami peningkatan yang semakin baik. Mereka juga baru juara di Australian Open. Secara percaya diri mungkin sedang meningkat dan individunya memang bagus-bagus." ujar Fajar.
"Kami kurang puas dengan hasil di World Tour Finals ini. Namun, ini sudah yang terbaik apalagi kami pertama main di sini. Tahun depan kami mau lebih konsisten dan menjaga kualitas permainan. Menang kalah itu biasa tapi bagaimana untuk terus konsisten," sambung Rian.
Advertisement
Rinov / Phita Kalah Dramatis
Kegagalan lolos ke final juga dialami ganda campuran Indonesia, Rinov/Phita. Mereka kandas di semifinal dari wakil tuan rumah Thailand.
Rinov/Phita campuran Indonesia itu disingkirkan ganda Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, dengan skor 22-24, 21-16, 14-21.
Setelah kalah pada gim pertama, Rinov/Phita sempat membuka harapan setelah memenangi gim kedua. Namun, pada gim penentuan mereka terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga impian ke final pupus sudah.