Sukses


Macam-Macam Dampak Negatif Media Sosial bagi Kesehatan, Perlu Diwaspadai

Bola.com, Jakarta - Dewasa ini, bagi banyak orang, media sosial menjadi hal tak terpisahkan dalam hidup. Harus diakui, banyak dari kita menghabiskan waktu berjam-jam lamanya untuk bermain media sosial, disadari maupun tidak.

Media sosial memang "penemuan" yang banyak membantu kehidupan kita. Kita bisa "berjumpa" keluarga dan teman serta mengetahui aktivitas mereka, bisa mendapatkan barang-barang incaran juga melalui media sosial karena beberapa platform menyediakan fitur jual beli.

Lalu, kita juga bisa mendapatkan informasi dari berbagai bidang, tak ketinggalan kabar terkini para idola kita -penyanyi, atlet, bintang film kesukaan, dan lain sebagainya- semuanya hanya melalui media sosial.

Akan tetapi, di balik semua dampak positif tersebut, jika kamu tidak bijak dalam bermedia sosial, tentu akan ada dampak merugikan. Satu di antaranya yang akan terdampak adalah kesehatanmu, baik kesehatan fisik maupun mental.

Yap, menggunakan media sosial dalam jangka waktu yang panjang menyimpan sejumlah konsekuensi serius untuk tubuh. Maka itu kamu harus mewaspadainya dan menjadi pengguna media sosial yang bijak.

Batasi waktu untuk menelusuri lini masa media sosial dan gunakan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan orang-orang di sekitarmu.

Berikut macam-macam dampak negatif media sosial bagi kesehatan, jadilah penguna yang bijak, disadur dari Klikdokter, Senin (12/12/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Dampak Negatif Media Sosial bagi Kesehatan

1. Masalah Penglihatan

Terlalu lama memandang layar gawai akan membuat mata menjadi kering. Selain itu, sinar biru yang dipancarkan oleh layar gawai dapat menyebabkan sejumlah masalah pada retina.

Akibatnya, gangguan penglihatan seperti kerusakan saraf mata (age-related macular degeneration) dan lensa keruh (katarak) dapat terjadi lebih cepat.

2. Kanker

Sinar biru dari layar gawai dapat menyebabkan penyakit berbahaya lainnya, seperti kanker payudara dan kanker prostat.

Sebuah penelitian di Spanyol menunjukkan bahwa mereka yang terpapar sinar biru artifisial di malam hari, baik dari lampu maupun layar gawai, 1,5 hingga dua kali lipat lebih berisiko mengalami jenis kanker tersebut.

3. Penuaan Dini

Sinar biru yang kamu dapatkan dari layar gawai saat menggunakan media sosial dalam waktu lama akan menekan produksi melatonin, yaitu hormon yang membuat tubuh rileks dan beregenerasi.

Kadar melatonin yang rendah akan membuat tubuh dipaksa untuk terus bangun, padahal mungkin saja sudah waktunya untuk beristirahat.

Akibatnya, regenerasi sel-sel tubuh pun terganggu, termasuk sel kulit. Hal ini dapat memunculkan tanda-tanda penuaan dini pada kulit, seperti kerutan, kulit kendur, dan bercak kehitaman.

 

3 dari 3 halaman

Dampak Negatif Media Sosial bagi Kesehatan

4. Social Jet Lag

Social jet lag merupakan kondisi saat seseorang memiliki pola tidur yang berbeda di akhir minggu dibandingkan hari biasa.

Saat akhir pekan dan hari libur, seseorang yang social jet lag akan tidur dan bangun lebih lama dibanding hari biasa - bahkan bisa menimbulkan perbedaan jumlah waktu tidur yang cukup jauh.

Hal tersebut menyebabkan tubuh merasa lelah layaknya orang yang menjalani penerbangan panjang dan berbeda zona waktu (jet lag).

Meski jarang terdengar, nyatanya banyak orang mengalami social jet lag. Di awal minggu, mereka akan merasa lemas, lelah, mengantuk berlebihan, dan tidak produktif saat bekerja.

Selain itu, masalah kesehatan seperti obesitas dan penyakit gula juga mengintai mereka.

5. Kesehatan Mental

Selain masalah fisik, kesehatan mentalmu pun dipertaruhkan bila terlalu sering menggunakan media sosial.

Berbagai studi di dunia menunjukkan bahwa pengguna aktif media sosial berpotensi mengalami gangguan kesehatan jiwa seperti kecemasan, depresi, kecanduan alkohol atau obat-obat terlarang, bulimia atau anoreksia, serta gangguan konsentrasi (attention deficit and hyperactivity disorder/ADHD).

 

Disadur dari: Klikdokter.com

Silakan klik tautan ini untuk artikel media sosial dari berbagai tema lain.

Video Populer

Foto Populer