Bola.com, Jakarta - Saat seseorang sedang sakit, biasanya mereka akan mengonsumsi obat sebagai satu di antara usaha agar segera pulih kembali.
Tentunya obat yang dikonsumsi harus sesuai dengan penyakit yang diderita, lebih baik lagi jika membeli obat dengan resep dokter.
Baca Juga
Pengakuan Pelatih Filipina, Beruntung Bisa Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024 usai Mempermalukan Timnas Indonesia
Anak Baru di Timnas Indonesia Minta Maaf Gagal Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024: Ini Bukan Hasil yang Kami Inginkan
Debut dan Langsung Cetak 2 Gol untuk Vietnam di Piala AFF 2024, Rafaelson: Laga yang Tak Terlupakan
Advertisement
Mengonsumsi obat biasanya dilakukan secara mandiri. Di sisi lain, masih banyak orang yang salah dalam mengonsumsi jenis obat-obatan tersebut.
Perlu diketahui bahwa kesalahan mengonsumsi obat dapat berbahaya bagi kesehatan. Hal ini dapat menimbulkan efek samping yang membuat penggunaan obat menjadi tidak berguna bagi kesembuhan penyakit.
Kesalahan tersebut malah dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya. Maka itu, diharuskan untuk selalu membaca petunjuk penggunaan obat sebelum mengonsumsinya.
Agar tidak salah langkah dalam mengonsumsi obat, kamu bisa memahami apa saja kesahan yang harus dihindari saat mengonsumsi obat.
Berikut macam-macam kesalahan dalam penggunaan obat yang wajib diketahui, seperti disadur dari Klikdokter, Rabu (14/12/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Macam-Macam Kesalahan dalam Penggunaan Obat
1. Membuang Brosur dalam Kemasan Obat
Brosur yang ada dalam kemasan obat berisi informasi yang penting. Jadi, pastikan kamu memahami informasi yang tertera di sana agar terhindar dari penggunaan obat yang salah.
Kebanyakan orang menganggapnya sebagai informasi yang terlalu rumit dan merasa brosur tersebut diperuntukkan bagi tenaga kesehatan saja. Padahal, pemahaman ini tidak tepat.
Sekalipun tidak memiliki latar belakang medis, kamu tetap dapat memahami isi brosur obat secara umum.
Satu di antara informasi di dalamnya yang mungkin perlu kamu ketahui adalah seputar efek samping dan kontraindikasi obat. Dengan membacanya, kamu bisa mengantisipasi efek samping serta mencocokkan kondisimu dengan kontraindikasi obat.
Bila perlu, bacalah brosur tersebut ketika mendapatkan obat dari dokter maupun apoteker. Bila kamu tidak memahami sebagian isinya, kamu bisa langsung menanyakannya.
2. Menggunakan Sendok di Rumah sebagai Takaran Obat
Cara minum obat yang salah berikutnya terkait alat bantu konsumsi obat, seperti penggunaan sendok yang kurang tepat.
Kadang kamu bisa diresepkan obat sirop. Jadi, alat tambahan untuk mengonsumsinya tentu dibutuhkan.
Keterangan seperti "3 kali sehari 1 sendok" tidak menandakan kebebasan untuk memakai jenis sendok apa pun yang kamu temui. Jadi, gunakan sendok yang disertakan dalam kemasan obat.
Dengan begitu, dosis yang sampai di tubuh juga akan lebih tepat dan memberikan respons pengobatan yang diharapkan.
Advertisement
Macam-Macam Kesalahan dalam Penggunaan Obat
3. Mengurangi Dosis yang Disarankan Dokter
Adakalanya seseorang merasa ragu dengan banyaknya jumlah obat yang harus dikonsumsi. Atau, merasa kewalahan dengan lamanya waktu pengobatan yang harus ditempuh.
Kesalahan yang biasa ditemui dalam penggunaan obat, satu di antaranya berupa kesengajaan mengurangi dosis obat yang diminum.
Bila kamu menganggap tindakan ini dapat menghindari efek samping obat pada organ penting seperti ginjal dan hati maka kamu salah. Justru hal tersebut dapat menyebabkan tujuan pengobatanmu bisa tidak tercapai.
Percayalah, dokter meresepkan dosis dan lama penggunaan obat sesuai dengan kondisi penyakitmu.
4. Mengonsumsi Obat Antibiotik untuk Segala Keluhanmu
Banyak orang yang berkeras ingin mengonsumsi antibiotik. Padahal, keluhan mereka mengarah pada infeksi virus. Ingat, antibiotik adalah obat untuk melawan bakteri yang masuk ke tubuh, bukan untuk membasmi virus.
Percayakanlah pemilihan obat pada dokter. Bila tidak diresepkan antibiotik, berarti dokter mempertimbangkan bahwa kondisimu bukan disebabkan oleh infeksi bakteri.
Jangan lupa, pemakaian antibiotik yang terlalu sering dan dosisnya tidak cukup justru 'melatih' bakteri untuk resisten. Bakteri dapat melakukan mutasi untuk dapat melawan efek antibiotik.
Macam-Macam Kesalahan dalam Penggunaan Obat
5. Membuka Kapsul untuk Mengonsumsi Isinya
Apakah kamu termasuk orang yang senang membuka kapsul untuk kemudian mengeluarkan isi obat-obatan di dalamnya? Perlu diketahui, tindakan ini termasuk penggunaan obat yang salah.
Kapsul pembungkus obat terbuat dari macam-macam bahan. Namun, utamanya benda ini berfungsi untuk mengatur pelepasan obat. Ada pula pembungkus yang bertujuan untuk melindungi lambung dari keasaman obat.
Maka itu, membuka kapsul obat berisiko menurunkan efek obat yang akan didapatkan. Ingat bahwa konsumsi obat dalam kapsul sudah dirancang sedemikian rupa demi kepentingan penggunanya.
6. Mengombinasikan Konsumsi Obat dengan Makanan atau Minuman yang Salah
Ada beberapa obat yang diketahui dapat berinteraksi dengan asupan lain. Sebagai contoh, anggur dapat berinteraksi dengan obat kolesterol golongan statin, obat hipertensi, dan obat alergi.
Contoh lainnya, yaitu mengonsumsi makanan tinggi kalsium hampir bersamaan dengan obat penambah zat besi. Padahal, zat besi menghambat penyerapan kalsium. Sebaliknya, ada makanan atau minuman tertentu yang dapat meningkatkan penyerapan obat.
Sebagai contoh, konsumsi suplemen zat besi sebaiknya dibarengi dengan air jeruk karena dapat memaksimalkan penyerapan zat besi.
Ada baiknya kamu menanyakan dengan detail seputar dosis, cara penggunaan, hingga lama penggunaan pada dokter atau apoteker. Dengan begitu, penyerapan obat yang kamu konsumsi bisa lebih maksimal.
Sumber: Klikdokter.com (Published: 19/1/2022)
Yuk, baca artikel macam-macam lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement