Bola.com, Jakarta - Hari Ibu secara nasional diperingati setiap tanggal 22 Desember. Penetapan 22 Desember mengacu pada pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia I yang dihelat pada 22-25 Desember 1928.
Ketika itu, Hari Ibu tidak hanya dimaknai sebagai memperingati peran ibu, tetapi juga merupakan upaya mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan.
Advertisement
Di masa kini, pada momen Hari Ibu, kamu bisa memberi sedikit kebahagiaan kepada ibu tercinta. Satu di antara kamu bisa menuliskan dan membacakan puisi-puisi tentang ibu.
Seperti diketahui, seorang ibu merupakan sosok wanita paling berjasa bagi semua manusia di dunia. Kita akan selalu membutuhkan sosok ibu, sepanjang hayat kita.
Maka itu, para suami maupun anak-anak sebaiknya jangan melewatkan momen spesial Hari Ibu ini.
Bagi yang sedang mencari referensi puisi tentang ibu, bisa mencermati contoh-contohnya di bawah ini.
Berikut ini beberapa contoh puisi yang cocok diberikan di peringatan Hari Ibu, dikutip dari laman Kozio dan Saintif, Jumat (16/12/2022).
Berita highlights pertandingan semifinal antara Prancis melawan Maroko,Kamis (15/11/22). Prancis menang dengan skor 2-0 dan melaju ke final.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Untuk Ibuku Tercinta
Oleh: Agus Suarsono
Ku ingin,
Menghirup hawa yang kau hirup
Melangkah,
Di tempatmu melangkah
Berteduh,
Di tempatmu berteduh
Dan terlelap di atas pangkuanmu
Ibu...
Ku cuma inginkan selalu bersamamu
Sepanjang waktuku...
Advertisement
Maafkan Anakmu, Ibu
Hingga hari ini
Belum bisa membalas jasamu
Engkau yang bersusah payah
Berjuang demi anakmu ini
Engkau rela berletih-letih
Bekerja di setiap hari
Demi melihat diriku tak kekurangan apa pun
Ibu
Maafkan diriku
Yang bisa memberimu
Tangisan Air Mata Bunda
Oleh: Monika Sebentina
Dalam senyummu kau sembunyikan lelahmu
Derita siang dan malam menimpamu
Tak sedetik pun menghentikan caramu
Untuk bisa memberi harapan baru bagiku
Seonggok cacian selalu menghampirimu
Secerah hinaan tak peduli bagimu
Selalu kau teruskan cara untuk masa depanku
Mencari harapan baru kembali bagi anakmu
Bukan setumpuk emas yang kau inginkan dalam kesuksesanku
Bukan gulungan duit yang kau minta di dalam kesuksesanku
Bukan juga sebatang perunggu di dalam kemenanganku
Tapi permohonan hatimu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata terhadapku
Aku menyayangimu saat ini dan pas aku tak kembali bersama denganmu
Aku menyayangimu ibuku bersama dengan ketulusan hatiku
Advertisement
Kehebatanmu Ibu
Karya: Rifka Nurul Aulia
Ketika ku tak bisa berjalan
Ketika ku tidak bisa berbicara
Manusia pertama kali yang menemanimu adalah ibu
Yang selalu tersedia saat kau sedih, senang, dan susah
Ketika anda mulai membesar
Kau bisa sadar hidup
Betapa sulitnya pernah pas ibumu melahirkanmu
Keringat bercucuran mulai jatuh
Dan saat ibumu melahirkanmu, ayahmu selalu menemani ibu
Dan ayahmu berkata "Yang kuat"
Bayangkan dan bayangkan saat ini kau tumbuh menjadi makhluk normal
Masih banyak seorang ibu yang inginkan melahirkan anaknya normal
Tapi tersedia seorang ibu yang perlu mendapat kan ujian anak yang tidak normal
Sebagai manusia sosial kita perlu saling bantu dan tolong menolong
Maka, kita perlu berteri makasih ke ibu sebab sembilan bulan dia mengandung
Tiada lelah yang dirasakannya
Maka saat ini kita perlu balas budi kepada ibu
Ibu i love you
You are my everything
Because you're forever in my heart mother
Thank you Allah and thanks mother
Selamanya kau selau di hatiku
Ibu Yang Tak Terganti
Ketika kupandang lekat pada sudut matamu
Tersimpan derita yang begitu mendalam
Aku tahu di sana banyak tersimpan air mata untuk kami anakmu
Air mata yang telah kami lakukan
Ibu
Engkau selalu berharap kami anakmu yang akan jadi nomor satu
Namun, sering kali kami melawan dan melalaikan perintahmu
Kami selalu membuatmu bersedih
Mulai sekarang aku bertekad untuk menghapus air matamu…
Dan menggantinya dengan canda dan tawa
Terima kasih Ibu
Kau takkan pernah tergantikan di dalam hati kami anakmu
Sumber: Kozio, Saintif
Dapatkan artikel puisi dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement