Bola.com, Jakarta - Insomnia adalah suatu gangguan tidur yang menyebabkan pengidapnya sulit untuk tidur, atau tidak cukup tidur, meski terdapat cukup waktu untuk melakukannya.
Padahal, kuantitas dan kualitas tidur memengaruhi kualitas hidup seseorang. Tidur yang cukup umumnya membutuhkan tujuh hingga delapan jam tidur dalam sehari, hal ini berguna untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit.
Baca Juga
Advertisement
Insomnia menyebabkan pengidapnya menjadi tidak prima untuk melakukan segala aktivitas keesokan paginya. Selain itu, kesehatan seseorang dipengaruhi dengan kualitas tidur yang sehat ini.
Kalau kamu mendapati tidur yang tidak cukup, akan menimbulkan gangguan fisik dan mental.
Gejala insomnia dimulai dengan sulit untuk memulai tidur, sering terbangun pada malam hari dan sulit untuk tidur kembali, bangun terlalu pagi, merasa lelah dan mengantuk keesokan harinya, kesulitan mengingat atau berkonsentrasi.
Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman tentang insomnia, disadur dari Liputan6, Senin (19/12/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Insomnia
Insomnia adalah gangguan tidur yang penyebabnya dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu penyabab insomnia primer dan penyebab insomnia sekunder. Berikut penjelasannya:
1. Insomnia primer
Merupakan gangguan tidur yang tidak disebabkan oleh masalah kesehatan.
2. Insomnia sekunder
Merupakan kesulitan tidur yang disebabkan oleh penyakit lain, misalnya masalah kesehatan seperti asma, depresi, gastroesophageal reflux disease/ GERD, kanker, dan nyeri. Selain itu, bisa disebabkan karena mengonsumsi obat-obatan atau substansi lain, seperti alkohol.
Beberapa hal berikut ini yang merupakan faktor atau penyebab insomnia, yaitu stres yang disebabkan oleh berbagai kondisi, penyakit tertentu, faktor lingkungan, seperti suara yang berisik, cahaya, dan suhu yang ekstrem (dingin atau panas), obat-obatan (misalnya obat depresi, anti-hipertensi, dan asma), jadwal tidur yang terganggu, misalnya karena jet lag dan bekerja dengan sistem shift, nyeri, depresi atau gangguan cemas, kafein, nikotin, dan alkohol.
Advertisement
Kondisi Kesehatan yang Bisa Menimbulkan Insomnia
Kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan insomnia adalah sebagai berikut:
1. Gangguan Pernapasan.
Kalau memiliki kondisi gangguan pada sistem pernapasan, hal ini bisa menganggu tidurmu. Alergi dan asma adalah kondisi yang paling sering mengganggu pernapasan ketika tidur. Gangguan tidur seperti mendengkur juga bisa menjadi satu di antara penyebabnya.
2. Gatal.
Kondisi seperti psoriasis dan eksem dapat membuat kulit terasa amat gatal sehingga akan mengganggu tidurmu. Sebab, saat gatal, kamu hanya akan fokus dengan rasa gatal itu dan makin intens kamu akan menggaruk bagian kulit yang gatal. Kondisi ini membuatmu akan makin sulit untuk tidur.
3. Nyeri Karena Berbagai Penyakit.
Beberapa kondisi nyeri yang bisa membuatmu sulit tidur, seperti radang sendi, masalah punggung kronis, kanker, atau kondisi lain seperti fibromyalgia (gangguan yang memengaruhi otak dalam memproses sinyal rasa sakit).
4. Masalah Mental.
Keadaan mental yang bermasalah juga memainkan peran penting dalam urusan tidur. Orang yang mengalami depresi sangat mungkin mengalami masalah susah tidur, termasuk insomnia. Masalah mental yang biasanya terjadi adalah kecemasan, bipolar, dan gangguan obsesif-kompulsif.
Pencegahan Insomnia
Cara mencegah insomnia adalah sebagai berikut:
- Olahraga teratur. Sebaiknya lakukan minimal empat jam sebelum tidur. Hindari berolahraga mendekati waktu tidur karena dapat mengganggu kualitas tidur.
- Hindari kafein, nikotin, dan alkohol, terutama pada sore dan malam hari.
- Buatlah dirimu terpapar sinar matahari pada sore hari. Hal ini dapat membantu tubuh melepaskan melatonin untuk regulasi ritme sirkadian tubuh. Ini merupakan penentu jam biologis tubuh.
- Latihan teknik melepas stres, seperti yoga, meditasi, atau relaksasi.
Advertisement
Pengobatan Insomnia
Untuk mengatasi sulit tidur/insomnia harus diketahui dulu penyebabnya agar pengobatan tepat sasaran. Secara umum penanganan terhadap insomnia dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
- Perubahan perilaku (behaviour therapy)
Behaviour therapy merupakan terapi lini pertama untuk mengatasi insomnia. Terapi ini terdiri bisa dilakukan dengan membuat kebiasaan tidur yang baik. Misalnya dengan membuat jadwal tidur yang teratur, menghindari aktifitas yang dapat membuat kamu tetap terbangun, dan membuat lingkungan yang nyaman untuk tidur.
- Cognitive behavioural therapy
Terapi ini membantu kamu mengontrol atau mengeliminasi pikiran negatif dan rasa khawatir yang membuat kamu tetap terjaga.
- Teknik relaksasi
Relaksasi otot dan latihan pernapasan dapat mengurangi gangguan cemas.
- Stimulus control therapy
Terapi ini bertujuan untuk membatasi aktivitas di tempat tidur yang membuat kamu tetap terbangun. Selain itu, kamu akan diminta untuk menjadikan tempat tidur hanya untuk tidur dan melakukan aktivitas seksual. Bukan untuk membaca, bekerja, menonton TV, atau makan.
- Pemberian obat-obatan
Obat-obatan diberikan jika insomnia tidak berhasil diatasi dengan terapi. Obat tidur hanya boleh diberikan oleh dokter dan tetap berada dalam pengawasan dokter. Dokter biasanya tidak merekomendasikan penggunaan obat tidur dalam jangka waktu lama.
Disadur dari Liputan6.com (Penulis: Husnul Abdi, Editor: Fadila Adelin. Published: 22/4/2022)
Yuk, baca artikel kesehatan lainnya dengan mengikuti tautan ini.