Bola.com, Jakarta - Tembang pangkur adalah jenis tembang macapat dalam bahasa Jawa yang berasal dari kata "mungkur" dengan arti mundur, menjauhkan diri, atau pergi.
Watak tembang pangkur adalah bernuansa pitutur (nasihat), pertemanan, dan cinta.
Baca Juga
Advertisement
Banyak yang mengartikan tembang macapat pangkur merupakan tembang Jawa yang berbicara tentang seseorang yang telah menginjak usia senja, di mana orang tersebut mulai mungkur atau mengundurkan diri dari hal-hal keduniawian.
Maka itu banyak tembang-tembang macapat pangkur yang berisikan nasihat-nasihat kepada generasi muda.
Tembang pangkur memiliki Guru Gatra: 7 baris setiap bait (Artinya tembang Pangkur ini memiliki 7 larik atau baris kalimat).
Guru wilangan tembang pangkur yak: 8, 11, 8, 7, 12, 8, 8 (Artinya baris pertama terdiri dari 8 suku kata, baris kedua berisi 11 suku kata, dan seterusnya), dan Guru Lagu Tembang Pangkur yaitu: a, i, u, a, u, a, i (Artinya baris pertama berakhir dengan vokal a, baris kedua berakhir vokal i, dan seterusnya).
Berikut contoh tembang pangkur, dilansir dari laman Senibudayaku, Rabu (21/12/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Tembang Pangkur
1) Sekar Pangkur kang Winarna,
Lelabuhan kang kangge wong aurip,
Ala lan becik punika,
Prayoga kawruhana,
Adat waton punika dipun kadulu,
Miwah ingkang tatakrama,
Den kaesthi siyang ratri
Artinya:
Tembang Pangkur yang diceritakan,
Pengabdian yang berguna untuk orang hidup,
Jelek dan baik itu,
Sebaiknya kamu ketahui,
Adat istiadat itu hendaknya dilaksanakan,
Juga yang berupa tata krama,
Dilaksanakan siang dan malam.
2) Mingkar-mingkuring angkara,
Akarana karenan mardi siwi,
Sinawung resmining kidung,
Sinuba sinukarta,
Mrih kertarto, pakartining ngelmu luhung,
Kang tumrap neng tanah Jawi,
Agama-ageming aji.
(KGPA. Mangkunagara IV, Wedhatama)
Artinya:
Disingkur oleh angkara,
Oleh karena puas dengan anak didik,
Dihiasi nyanyian yang resmi,
Disambut diselamatkan,
Agar selamat, budi pekerti ilmu luhur,
Bagi orang tanah Jawa,
Agama adalah pedomannya.
3) Kadiparan karsanira,
Andikane panembahan ing Giri,
Mung yayi kalawan ingsun,
Kang tumaraping nawala,
Kinen milih wadhah lawan isinipun,
Pundhi ta ingkang kinarsan,
Yayi miliha kariyin.
Artinya:
Seperti tempat yang diinginkan,
Perkataan Panembahan Giri,
Hanya adik dengan ingsun,
Yang datang di hutan,
Disuruh memilih wadahnya atau isinya,
Uanglah yang diinginkan,
Adik milihlah dahulu.
Advertisement
Contoh Tembang Pangkur
4) Tan samar pamoring suksma,
Sinukmaya winahya ing asepi,
Sinimpen telenging kalbu,
Pambukaning marana,
Tarten saking liyip-layaping ngaluyup,
Pindha pesating supena,
Sumusuping rahsa jati.
(Mangkunegara IV, Wedhatama)
Artinya:
Tidak ragu pamor dari suksma,
Menerima wahyu di tempat yang sepi,
Disimpan di dalam kalbu,
Pembukaannya dengan kedatangan,
Dari mata setengah terpejam,
Seperti kecepatan mimpi,
Masuknya rasa sejati.
5) Wewolu sariranira,
Yekti nora kena sira ngoncati,
Salah siji sking wolu,
Cacad karatonira,
Yen tinggala salah siji saking wolu,
Kang dhihin Bathara Endra,
Bathara Surya ping kalih.
(Rangga Warsita, Serat Rama Jarwa)
Artinya:
Kedelapan salira dia,
Sesungguhnya tidak boleh dilompati,
Salah satu dari delapan,
Cacat keratonnya,
Kalau meninggalkan salah satu dari delapan,
Yang pertama Bathara Endra,
Yang kedua Bathara Surya.
6) Bayu ingkang kaping tiga,
Kuwera kang sekawanipun nenggih,
Baruna kalimanipun,
Yama Candra lan Brama,
Jangkep wolu den pasthi mangka ing prabu,
Anggenira ngastha brata, sayekti ing narapati.
(Rangga Warsita, Serat Rama Jarwa)
Artinya:
Yang ketiga adalah Bayu,
Yang keempat adalah Kuwera,
Yang kelima adalah Baruna,
Yang keenam Yama ketujuh Candra kedelapan Brama,
Genap delapan itu pasti sang Prabu,
Yang dilakukan tapa brata, benar-benar menjadi seorang raja.
Sumber: Senibudayaku
Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengikuti tautan ini.