Bola.com, Jakarta - Angkutan umum adalah sarana transportasi publik yang bisa digunakan untuk mengurangi kemacetan. Dengan adanya angkutan umum, kamu dapat lebih mudah saat bepergian.
Namun, pernahkah kamu bersin-bersin atau batuk-batuk di angkutan secara tiba-tiba? Jika iya, itu merupakan tanda bahwa terdepat kuman penyebab di angkutan umum.
Baca Juga
Advertisement
Meski bisa menjadi solusi untuk transportasi publik, angkutan umum tidak sepenuhnya "ramah" karena bisa menjadi tempat penyebaran kuman penyebab penyakit.
Jenis kuman yang paling dominan ditemukan adalah bakteri pathogen, seperti E. coli, Salmonella typhi, dan shigela, serta bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA).
Namun, tak perlu khawatir. Kamu bisa tetap sehat, meski sering naik angkutan umum. Kamu hanya perlu menerapkan beberapa cara yang cukup mudah.
Berikut cara tetap sehat, meski sering naik angkutan umum, disadur dari Klikdokter, Jumat (23/12/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara agar Tetap Sehat meski Sering Naik Angkutan Umum
1. Pola makan sehat
Sistem kekebalan tubuh yang sehat berawal dari makanan yang bergizi. Dikutip dari Care, ketika bepergian dengan menggunakan transportasi umum, penting untuk memenuhi asupan vitamin D dan C, yang membantu meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Dengan kekebalan tubuh yang optimal, tubuhmu tidak mudah terserang penyakit.
2. Miliki sikap positif saat bepergian
Menurut penelitian oleh Carnegie Mellon University, memiliki aura positif sebelum pergi ke luar rumah bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan risiko terjadinya penyakit infeksi.
Meski belum ada penelitian lebih lanjut akan hal ini, tidak ada salahnya membawa aura positif di mana pun kamu berada.
3. Gunakan masker
Penggunaan masker saat bepergian dengan angkutan umum juga bisa mencegah kuman penyebab penyakit untuk masuk ke tubuh dan menyebabkan penyakit. Pakai masker yang melindungi mulut dan hidung agar tidak terkena paparan debu, asap, dan polusi udara.
Meski masker yang dijual di pasaran tidak semuanya efektif mencegah paparan polusi, setidaknya bisa mengurangi zat berbahaya untuk masuk ke kerongkongan dan saluran pernapasan.
4. Tabir Surya
Kulit yang sering terpapar matahari akan lebih mudah kering, kasar, dan mengalami iritasi atau infeksi. Agar tidak mengalami hal itu, gunakan tabir surya dengan SPF tinggi supaya kulit juga tetap terjaga kelembapan dan kesehatannya.
Advertisement
Cara agar Tetap Sehat meski Sering Naik Angkutan Umum
5. Cuci tangan setelah bepergian
Centre for Disease Control (CDC) mengatakan, satu di antara cara yang baik untuk mencegah penyakit menular adalah dengan rajin mencuci tangan sehabis bepergian.
Mencuci tangan baiknya dilakukan menggunakan sabun dan air mengalir dengan durasi selama 20 detik. Jika tidak ada air atau sabun untuk mencuci tangan, kamu bisa menggunakan hand sanitizer.
6. Potong kuku
Kuku panjang memudahkan masuknya partikel kotoran yang mengandung kuman. Kotoran ini dapat masuk ke tubuh saat kamu menyentuh mulut, hidung, atau mata.
Bila sudah berhasil masuk, bukan tak mungkin kesehatan saluran cerna akan mengalami gangguan dan memberikan gejala berupa diare, konstipasi, dan lain-lain.
7. Pastikan tubuh terhidrasi
Jaga kecukupan cairan tubuh agar kamu tidak mengalami dehidrasi. Sebab, dehidrasi bisa membuat tubuh menjadi lemas, tidak fokus saat menjalani hari, dan kekebalan tubuh menurun.
Maka itu, selalu bawa botol minum di dalam tas. Saat kamu terkena sinar matahari dan aktif bergerak, cairan tubuh akan banyak yang hilang. Untuk menggantinya, pastikan untuk meminum air putih yang cukup setiap saat.
8. Tidur yang cukup
Kurang tidur membuat sistem kekebalan tubuh melemah. Alhasil, kuman jahat lebih mudah hinggap di tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit. Maka itu, jika ingin memiliki sistem kekebalan tubuh yang optimal agar tidak mudah sakit, kamu wajib tidur selama 6-8 jam setiap malam.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 25/7/2019)
Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengikuti tautan ini.