Bola.com, Jakarta - Indonesia terkenal dengan beragam kuliner dengan rasa yang lezat dan khas. Orang Indonesia juga tergolong memiliki kebiasaan makan yang unik.
Sebut saja makan pakai tangan, cuci tangan dengan kobokan, dan lain-lain. Selain kebiasaan tersebut, ada pula kebiasaan makan orang Indonesia yang ternyata tidak baik untuk kesehatan.
Baca Juga
Advertisement
Kamu mungkin abai dengan kebiasaan-kebiasaan tersebut. Padahal, dari kebiasaan tersebut bisa muncul penyakit yang menganggu aktivitas.
Agar dapat menjaga tubuh dengan baik, kamu perlu memperhatikan kebiasaan tersebut atau segera menghentikannya.
Berikut daftar kebiasaan makan orang Indonesia yang tidak baik untuk kesehatan, disadur dari Klikdokter, Rabu (28/12/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Daftar Kebiasaan Makan Orang Indonesia
1. Gemar Makan Gorengan
Siapa yang tak tergoda dengan tahu isi, bakwan, risol bihun, atau cireng yang dimakan dengan cabai rawit atau saus sambal? Ya, selain murah dan gampang dicari, gorengan juga dianggap enak.
Namun, waspadalah karena camilan (atau salah satu penghias lauk-pauk) sejuta umat ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Terlalu sering dan/atau terlalu banyak makan gorengan bisa meningkatkan diri kamu terkena kolesterol tinggi, dan tentu saja obesitas.
Penyebabnya apalagi kalau bukan kalori tinggi dan lemak jenuh dalam gorengan. Sebagai contoh, satu buah pisang goreng mengandung 68 kalori dan 3,58 gram lemak.
2. Makan Mi Instan Pakai Nasi
Satu lagi kebiasaan makan Indonesia yang sepertinya tak dimiliki warga negara lain, yaitu makan mi instan pakai nasi.
Begitu krusialnya peran nasi sebagai sumber karbohidrat sehari-hari, banyak orang yang menganggap kalau belum melahap nasi sama saja belum makan.
Tak jarang juga orang menyantap beberapa makanan seperti kentang dan ayam goreng restoran cepat saji, soto mi, hingga mi instan pun harus pakai nasi (atau sering terlihat di acara pernikahan, makan spageti pakai nasi) Padahal, jenis makanan tersebut sudah mengandung karbohidrat.
Jika dilakukan secara terus-menerus, kebiasaan ini bisa mendatangkan bahaya. Konsumsi karbohidrat secara berlebihan bisa membuat kamu berpotensi terkena obesitas, penyakit diabetes, dan penyakit jantung.
Mulai sekarang, kalau kamu sudah makan karbohidrat seperti kentang, mi, bihun, singkong, atau roti, sebaiknya tak usah makan nasi.
Advertisement
Daftar Kebiasaan Makan Orang Indonesia
3. Senang Makan Jeroan
Meski banyak yang menganggapnya menjijikkan, banyak juga orang Indonesia yang doyan jeroan. Mulai usus, babat, hati, paru, lidah, otak, hingga mata kerap diolah menjadi masakan.
Konsumsi jeroan ternyata bisa membuat kamu berisiko terkena berbagai penyakit. Mulai asam urat, obesitas, kolesterol tinggi, hingga tekanan darah tinggi.
Apalagi jika pengolahannya dengan cara digoreng atau digulai, yang keduanya dapat meningkatkan kandungan lemaknya.
4. Cuci Tangan Dengan Kobokan
Kebiasaan makan unik orang Indonesia lainnya adalah makan tangan, tanpa menggunakan peralatan makan. Menu sesederhana nasi pulen hangat, ayam goreng, lalapan, ikan asin, tempe, atau tahu, makan dengan tangan dipercaya bisa bikin makan lebih lahap.
Biasanya, banyak restoran yang memberikan kobokan untuk tamunya cuci tangan sebelum makan dengan tangan, yang biasanya dicampur dengan irisan jeruk nipis. Nah, ternyata kebiasaan ini juga tak baik untuk kesehatan.
Pasalnya, mencuci tangan dengan air kobokan tidak dianjurkan dan malah justru dapat menambah jumlah kuman di tangan kamu.
Jika kamu mencuci tangan dengan kobokan, kuman yang berasal dari tangan akan terlepas, larut dalam air, kemudian menempel lagi ke tangan kamu.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menganjurkan untuk mencuci tangan dengan air mengalir. Tujuannya jelas, agar kuman-kuman di tangan tersapu bersih.
Disadur dari: Klikdokter.com
Yuk, baca artikel daftar lainnya dengan mengikuti tautan ini.