Sukses


Cara Tidur Lelap dengan Metode White Noise

Bola.com, Jakarta - Tidur merupakan hal yang wajib dilakukan demi menjaga stabilitas tubuh. Namun, ada saja masalah yang dihadapi membuatmu tidak bisa tidur dengan nyenyak bahkan sampai insomnia.

Jika mengalami hal tersebut, kamu mungkin perlu mencoba metode tidur dengan white noise. Metode ini dinilai ampuh membuat orang dewasa hingga bayi tidur dengan lelap.

Gagasan menambah suara di kamar tidur untuk membantu kamu tidur lebih lelap mungkin terdengar ganjil. Namun, white noise berbeda dengan suara lainnya.

Suara ini justru memudahkan kamu jatuh tertidur dengan menutupi suara lainnya yang tidak memiliki amplitudo yang konstan.

Agar lebih paham lagi berikut penjelasan tentang cara tidur dengan metode white noise, disadur dari Klikdokter, Minggu (1/11/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Apa itu White Noise?

Secara sederhana, white noise adalah jenis sinyal suara yang berfungsi untuk menyamarkan suara yang ada di lingkungan. Secara teknis, white noise dapat diartikan sebagai suara yang memiliki amplitudo yang konstan, dalam batas frekuensi suara yang dapat didengar oleh manusia.

White noise sejatinya dapat diproduksi secara elektronik dan memiliki suara yang serupa dengan fase statik televisi atau radio, yakni suara yang mengiringi tampilan "semut" di televisimu saat siaran televisi habis.

Kini, istilah white noise banyak digunakan untuk mengelompokkan berbagai suara latar yang bersifat konstan dan terus-menerus, di antaranya:

  • Suara alam seperti hujan, ombak, gemericik air, dan bunyi jangkrik.
  • Suara mesin seperti gemuruh penyejuk udara, mesin cuci, dan pengering rambut.
  • Suara khas pada kondisi lingkungan tertentu, seperti kabin pesawat, bunyi api unggun saat berkemah, dan suara keramaian di tempat umum yang riuh rendah.
3 dari 3 halaman

Tidur dengan White Noise

Setelah kamu mengetahui tentang apa itu white noise, bagaimana jenis suara ini dapat membantu kamu untuk tidur lebih lelap?

Lolongan anjing atau suara kendaraan yang lewat, white noise diharapkan akan membaur dengan suara-suara tersebut sehingga otak tidak terlalu memperhatikan suara-suara mengejutkan yang muncul di sekitar kamu.

Pendengaran manusia pun memiliki satu di antara fungsi sebagai alarm untuk menjaga kamu tetap waspada. Manusia akan beradaptasi pada suara yang konstan bahkan tanpa memedulikan volume. Inilah sebabnya, seseorang bahkan bisa mengantuk atau tertidur di keramaian.

Namun, kamu dapat dengan mudah terbangun jika ada sebuah suara yang mengagetkan dikarenakan fungsi pendengaran sebagai alarm tadi.

Adanya white noise untuk menutupi sumber suara lainnya dapat dianalogikan sebagai cahaya senter di sebuah ruangan. Jika menyalakan senter di ruangan yang gelap, kamu dengan mudah dapat mengenali sumber cahaya yang berasal dari senter.

Lain halnya jika kamu menyalakan senter di ruangan yang terang, cahaya senter menjadi tidak menarik perhatian lagi. White noise memiliki fungsi yang serupa dengan lampu kamar yang mengaburkan cahaya senter tersebut.

Dengan kondisi otak lebih relaks karena tak lagi mendapat stimulasi-stimulasi suara yang harus diwaspadai, kamu akan lebih mudah terlelap dan dapat tidur lebih nyenyak. Hal ini berlaku juga pada bayi, di mana kondisi alami di dalam rahim sebenarnya cukup bising akibat suara dari luar rahim.

Inilah mengapa, bayi dapat menjadi lebih tenang jika mendengar orang tua menggumamkan suara seperti "ssshhh" karena menyerupai white noise di dalam rahim.

Yang perlu diperhatikan, belum ada studi jangka panjang yang meneliti bagaimana efek white noise pada manusia, meski dari beberapa studi yang ada hampir seluruhnya memberikan hasil yang positif, bahwa white noise memang dapat membantu memudahkan tidur.

Meski begitu, ada beberapa hal yang sebaiknya tetap kamu perhatikan saat memanfaatkan white noise untuk membantu istirahat, yakni batasi volume suara pada 50 desibel, jangan meletakkan sumber suara terlalu dekat dengan anak saat tidur, dan sebaiknya batasi penggunaan suara hanya saat kamu akan tidur.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 3/9/2019)

Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer