Bola.com, Jakarta - Kita kerap menjumpai proses negosiasi dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya, negosiasi ditemui saat kita melakukan kegiatan tawar menawar, terutama dalam hal jual beli.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya.
Baca Juga
Advertisement
Terlepas dari itu, negosiasi dapat terjadi dalam bentuk percakapan yang dibuat menjadi tulisan atau dikenal sebagai teks negosiasi.
Teks negosiasi ialah teks yang di dalamnya berisi proses untuk mencapai suatu perjanjian atau kesepakatan antara kedua belah pihak, untuk memenuhi kepuasan pihak yang bersangkutan dalam elemen tertentu seperti kerja sama dan kompetisi.
Teks ini dibuat untuk mengatasi perdebatan sehingga dapat memperoleh suatu penyelesaian tanpa adanya paksaan.
Setelah memahami penjelasan singkat materi di atas, kamu bisa mencermati contoh teks negosiasi beserta strukturnya yang bisa dijadikan sebagai bahan referensi saat menyusunnya.
Berikut ini beberapa contoh teks negosiasi, lengkap dengan strukturnya yang bisa dipakai, dikutip dari laman Duniastudents dan Matapendidikan, Senin (2/1/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengajuan Kredit
- Orientasi
Pengusaha: "Selamat siang"
Pihak Bank: "Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?"
Pengusaha: "Ya, saya ingin bertemu dengan kepala bagian kredit."
- Pengajuan
Pengusaha: "Begini Pak. Saya akan mengembangkan usaha saya, jadi saya akan mengajukan kredit."
- Penawaran
Pengusaha: "Saya membutuhkan dana sebesar Rp200 juta. Bisakah saya mendapatkan pinjaman itu?"
Pihak Bank: "Maaf, Pak. Jumlah pinjaman bapak terlalu besar. Bagaimana jika pihak bank memberikan pinjaman kepada Bapak sebesar Rp100 juta?"
Pengusaha: "Apa tidak bisa lebih dari itu Pak? Saya kan sudah lama menjadi nasabah di bank ini."
Pihak Bank: "Baiklah untuk bapak saya berikan Rp130 juta. Bagaimana, Pak?"
Pengusaha: "Usahakan lebih. Saya membutuhkan itu untuk mengembangkan usaha saya."
Pihak Bank: "Baiklah. Bank hanya mampu memberikan pinjaman sebesar Rp150 juta."
- Persetujuan
Pengusaha: "Baiklah. Akan saya ambil. Kalau bisa, uang dicairkan secepatnya."
Pihak Bank: "Kalau Bapak setuju uang itu bisa dicairkan besok."
- Penutup
Pengusaha: "Baiklah kalau begitu, terima kasih atas kerja samanya, saya permisi dahulu Pak."
Pihak Bank: "Sama-sama Pak. Selamat siang."
Pengusaha: "Selamat siang. (keluar dari ruang kepala bagian kredit)"
Advertisement
Jual Beli
- Orientasi
Pembeli: "Selamat siang, Pak"
Penjual: "Selamat siang kembali. Maaf ada yang bisa saya bantu ?"
- Permintaan
Pembeli: "Saya ingin beli jaket. Ada enggak jaket hitam yang bahan dasarnya dari kain katun ?"
- Pemenuhan
Penjual: "Wah ada mas, silakan tinggal pilih saja yang paling cocok."
- Penawaran
Pembeli: "Kalau yang ini harganya sesuai benderol atau boleh ditawar Pak ?"
Penjual: "Ooh, boleh Mas. Memangnya mau ditawar berapa ?"
Pembeli "450 ribu boleh, Pak ?"
Penjual: "Wah maaf, Mas, harga segitu belum boleh. Ini kualitas bagus, impor dari Prancis. Harga pasnya Rp700 ribu Mas. Itu sudah diskon 10 persen Mas."
Pembeli: "Rp600 ribu gimana, Pak ?"
Penjual: "Maaf Mas, masih belum boleh. Ya sudah ini penawaran terakhir, Rp650 ribu."
- Persetujuan
Pembeli: "Ya sudah Pak, saya sepakat."
Penjual: "Terima kasih banyak Mas, untuk pembayarannya di kasir ya Mas."
- Pembelian
(Pembeli lalu membayar uang di kasir)
- Penutup
(Pembeli lalu pergi meninggalkan toko dengan membawa jaket yang baru dibelinya)
Pengajuan Kenaikan Gaji
- Orientasi
Wakil Karyawan: "Selamat sore Pak...""
Wakil Perusahaan: "Selamat sore. Saya Adi Winoto, wakil dari perusahaan, ini dengan siapa?"
Wakil Karyawan: "Saya Suparmin, yang dipercaya oleh teman-teman untuk menemui pimpinan.
- Permintaan
Wakil Perusahaan: "Sebenarnya apa yang terjadi? semua karyawan di sini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya perusahaan bisa bangkrut dan karyawan bisa di-PHK."
- Pemenuhan
Wakil Karyawan: "Kami hanya ingin memperbaiki nasib. Kami sudah bekerja keras demi perusahaan, tapi kami merasa upah yang kami dapat tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, hanya dengan uang Rp2 juta per bulan. Paling tidak, kami menerima upah Rp3 juta per bulan."
- Penawaran
Wakil Perusahaan: "Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat."
Wakil Karyawan: "Kalau begitu kami akan tetap mogok kerja."
Wakil Perusahaan: "Jangan begitu, kita harus mencari jalan keluar. Saya akan mengusulkan kenaikan UMP sampai Rp2,4 juta kepada direksi."
Wakil Karyawan: "Tidak bisa Pak, ini Kota Jakarta, semua harga mahal. Tolong diusahakan sampai Rp2,8 juta, Pak."
- Persetujuan
Wakil Perusahaan: "Nanti saya akan mengusulkan ke direksi Rp2,6 juta"
Wakil Karyawan: "Tapi, usahakan lebih Pak, kami akan bekerja lebih keras."
Wakil Perusahaan: "Baiklah akan saya coba. Tolong kendalikan teman-teman untuk tidak mogok kerja lagi, atau mereka akan kena sanksi."
- Penutup
Wakil Karyawan: "Baiklah pak. Terima kasih. Boleh saya keluar?"
Wakil Perusahaan: "Ya, silakan."
Advertisement
Pengumpulan Tugas
- Orientasi
Guru: "Selamat pagi, anak-anak..."
Para Siswa: "Selamat pagi, Pak."
Guru: "Apakah kalian semua sudah mengerjakan PR?"
Steven: "Saya belum mengerjakan PR..."
- Pengajuan
Guru: "Kenapa kamu belum mengerjakan PR?"
Steven: "Saya lupa, Pak, kalau hari ini ada pengumpulan tugas."
Guru: "Terus kamu mau diberikan hukuman apa?"
Steven: "Tidak tahu, Pak."
- Penawaran
Guru: "Bagaimana kalau kamu dihukum dijemur di lapangan?"
Steven: "Jangan, Pak. Nanti saya kepanasan."
Guru: "Itu kan salah kamu karena tidak mengerjakan PR."
Steven: "Iya, Pak, tapi apakah hukumannya bisa diganti saja?"
Guru: "Ya sudah, bagaimana kalau kamu berdiri di depan kelas selama mata pelajaran Bapak?
Steven: "Waktunya tidak bisa dikurangi, Pak?"
Guru: "Tidak bisa!"
- Persetujuan
Steven: "Benar-benar tidak bisa kurang waktunya, Pak?"
Guru: "Tidak bisa!"
Steven: “Baik, Pak. Saya akan berdiri di depan kelas selama mata pelajaran Bapak."
- Penutup
Guru: "Lain kali kamu jangan lupa mengumpulkan tugas ya."
Steven: "Baik, Pak. Ke depannya saya akan mengumpulkan tugas."
Kerja Sama
- Orientasi
Pihak Bank: "Selamat siang, Pak. Silakan duduk!"
Pengusah : "Selamat siang. Ya, terima kasih." (Pengusaha lalu duduk)
- Pengajuan
Pengusaha: "Begini, Bu. Saya mempunyai usaha furnitur. Saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang."
Pihak Bank: "Bisa saya lihat proposalnya."
Pengusaha: "Silakan, Bu!" (Pihak bank membaca dan mempelajari proposal)
- Penawaran
Pengusaha: "Usaha ini sudah turun-temurun dari kakek saya. Saya berencana memperluas penjualan sampai luar negeri karena sudah ada permintaan dari luar negeri."
Pihak Bank: "Begini, Pak. Untuk proposal ini tidak ada masalah, cuma untuk Rp800 juta kami dari pihak bank tidak bisa memenuhinya. Pihak bank hanya sanggup memenuhi Rp500 juta dengan bunga lima persen."
Pengusaha: "Tidak bisa tambah, Bu? Saya yakin usaha ini akan sangat sukses."
Pihak Bank: "Mungkin jika tambah sedikit bisa."
Pengusaha: "Jika Rp700 juta bagaimana, Bu?"
Pihak Bank: "Maaf Pak, kami maksimal hanya mampu menyediakan Rp650 juta."
- Persetujuan
Pengusaha: "Baiklah, Bu, Rp650 juta tidak apa-apa."
Pihak Bank: "Silakan Pak menunggu sebentar." (Pengusaha menunggu beberapa menit)
- Penutup
Pihak Bank: "Ini Pak uangnya Rp650 juta dengan bunga lima persen. Silakan dihitung."
Pengusahan: '"Iya, Mbak. Terima kasih. Selamat siang."
Pihak Bank: "Selamat siang."
Â
Sumber: Duniastudents, Matapendidikan
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement