Bola.com, Jakarta - Teks negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial antara pihak-pihak tertentu yang terlibat dalam suatu masalah karena saling berusaha mencapai tujuan yang berbeda, bahkan bertentangan.
Dalam kehidupan sehari-sehari, proses negosiasi merupakan hal yang umum dilakukan, terutama saat melakukan jual beli.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya.
Jadi, teks negosiasi bisa juga disebut sebagai teks yang di dalamnya berisi proses untuk mencapai suatu perjanjian atau kesepakatan antara kedua belah pihak, untuk memenuhi kepuasan pihak yang bersangkutan dalam elemen tertentu seperti kerja sama dan kompetisi.
Seperti jenis teks lainnya, teks negosiasi memiliki struktur dan kaidah kebahasaan sendiri untuk membedakannya dengan teks yang lain. Apa saja struktur teks negosiasi?
Berikut ini struktur teks negosiasi dan kaidah kebahasaannya yang perlu diketahui, dilansir dari Modul SMA Bahasa Indonesia Kelas X terbitan Kemdikbud, Selasa (3/1/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Struktur Teks Negosiasi
Struktur teks negosiasi ini berguna untuk menunjukkan alur pada teks sehingga isi teks dapat mudah dipahami. Berikut struktur teks negosiasi:
Orientasi
Pengenalan topik atau masalah pada pihak yang bersengketa.
Pengajuan
Pernyataan pihak pertama untuk meminta atau mengajak pihak kedua menanggapi tuntutannya.
Penawaran
Pernyataan pihak kedua untuk melakukan tawar-menawar atas penolakan masing-masing.
Kesepakatan
Keputusan akhir dari kedua belah pihak berdasarkan hasil tawar-menawar.
Advertisement
Bentuk Struktur Lain
Selain struktur wajib tersebut, ada pula beberapa jenis bentuk strukrur teks negosiasi yang lain, yaitu:
1) Struktur Sederhana
a) Pembuka: Salam pembuka dan permasalahan yang akan dinegosiasikan
b) Isi: Proses negosiasi antara pihak-pihak yang berkepentingan
c) Penutup: Hasil negosiasi dan salam penutup
2) Penjual – Pembeli
a) Orientasi: salam pembuka dan menanyakan kepentingan pembeli
b) Permintaan: permintaan pembeli kepada penjual
c) Pemenuhan: pemenuhan penjual terhadap permintaan pembeli
d) Penawaran: negosiasi antara penjal dan pembeli
e) Persetujuan: kesepakatan antara penjual dan pembeli
f) Pembelian: transaksi antara penjual dan pembeli
g) Penutup: salam penutup
3) Pengusaha/ Nasabah – Pihak Bank
a) Orientasi: salam pembuka dan menyampaikan kepentingan
b) Pengajuan: permintaan kredit oleh nasabah
c) Penawaran: proses negosiasi oleh nasabah dengan pihak bank
d) Persetujuan: hasil negosiasi oleh nasabah dengan pihak bank
e) Penutup: salam penutup
Perbedaan Struktur Negosiasi
1) Bergantung pada permasalahan yang akan dinegosiasi
2) Persiapan
Contoh Topik Teks negosiasi:
1) Kegiatan akhir tahun
2) Pemenuhan kebutuhan kelas
3) Pembayaran uang sumbang
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Teks negosiasi memiliki kaidah kebahasaan yang membedakannya dengan teks yang lain. Kaidah kebahasaan teks negosiasi adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Persuasif
Bahasa persuasif merupakan suatu bahasa yang digunakan untuk membujuk ataupun menarik perhatian. Seperti pada sebuah kalimat ini:
"Bagus itu, Mi. Sangat pantas baju itu untuk dipakai ke acara formal ataupun non formal."
b. Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif ialah suatu kalimat yang disampaikan dalam bentuk isi pernyataan, yang berfungsi agar memberikan informasi maupun berita mengenai hal sesuatu.
c. Kesantunan Bahasa
Nah, di samping mempunyai kalimat tersendiri, di dalam teks ini menggunakan bahasa yang santun antara kedua belah pihak. Hal ini disebabkan agar terjadi komunikasi yang baik demi mencapai negosiasi yang sukses.
d. Menggunakan Konjungsi
Hal ini berarti menggunakan kata penghubung di dalam teks negosiasi tersebut. Contoh: kalau, begitu, meskipun, walaupun, dan lainnya.
e. Kalimat Efektif
Kalimat efektif artinya suatu kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, serta dapat menyampaikan informasi secara tepat.
Jelas maksudnya agar mudah dipahami baik si pendengar atau pembaca, sedangkan tepat maksudnya dapat sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku tersebut.
Advertisement
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
f. Berisi Pasangan Tuturan
Tuturan ialah sebuah kalimat yang diutarakan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud maupun tujuan tertentu. Hal ini merupakan bentuk komunikasi secara lisan seseorang kepada mitra tutur pada kehidupan sehari-hari.
Di dalam sebuah teks negosiasi tuturan berupa dialog yang artinya dilakukan oleh dua orang maupun lebih.
Berikut gambaran contoh pasangan tuturan tersebut:
- Ada yang mengucapkan salam – ada yang membalas salam.
- Ada yang bertanya – ada yang menjawab ataupun tidak menjawab.
- Saat meminta tolong – ada yang memenuhi ataupun menolak permintaan.
- Ada yang menawarkan – ada yang memenuhi ataupun menolak tawaran.
- Ada yang mengusulkan – ada yang menerima ataupun menolak usulan pasangan tuturan di dalam negosiasi.
g. Bersifat Memerintah dan Memenuhi Perintah
Jadi, dalam negosiasi ada seseorang yang memerintah dan timbal baliknya ada yang memenuhi perintahnya tersebut, baik secara langsung ataupun tidak.
Contoh: saat Anda belanja, Anda memerintah (meminta tolong, umumnya dilakukan oleh pembeli) mengambilkan baju yang Anda inginkan tersebut, lalu si pihak satunya akan memenuhi perintah tersebut (umumnya dilakukan oleh penjual).
h. Menggunakan Pronomina Persona
Kata pronomina atau kata ganti merupakan suatu jenis kata yang menggantikan nomina maupun frasa nomina. Seperti: saya, kami, ataupun anda.
i. Kalimat Langsung
Selain menggunakan kalimat yang efektif, kalimat langsung juga digunakan dalam teks negosiasi. Kalimat langsung merupakan suatu kalimat yang menirukan ucapan ataupun yang diutarakan oleh orang lain.
j. Menggunakan Kalimat Kontras
Kalimat kontras artinya menggunakan suatu kalimat perbandingan di dalamnya. Misalnya, penggunaan kata keterangan terlalu, lebih/ kurang, seperti, imbuhan se-, dan sebagainya.
Sumber: Kemdikbud