Sukses


Memahami Struktur Teks Ulasan dan Kaidah Kebahasaannya

Bola.com, Jakarta - Teks ulasan merupakan satu di antara jenis teks yang diajarkan di sekolah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Teks ulasan adalah suatu teks yang berisi ulasan, penilaian atau review terhadap suatu karya seperti film, drama, atau sebuah buku.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, ulasan adalah kupasan, tafsiran atau komentar. Sedangkan mengulas mempunyai arti berupa memberikan penjelasan, komentar, menafsirkan dalam bentuk pendapat dan sebagainya.

Teks ulasan disebut juga dengan resensi. Ketika mengulas suatu karya, pengulas harus bersikap kritis agar hasil ulasannya dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan karya tersebut.

Teks ulasan berguna untuk memberikan informasi kepada khalayak, layak tidaknya suatu karya. Hal itu karena dalam teks ulasan terdapat kelebihan dan kekurangan suatu karya.

Seperti jenis teks lainnya, teks ulasan memiliki struktur dan kaidah kebahasaan sendiri untuk membedakannya dengan teks yang lain. Apa saja struktur teks ulasan?

Berikut ini struktur teks ulasan dan kaidah kebahasaannya yang perlu dipahami, dilansir dari laman smpn14oku.sch.id, Kamis (5/1/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Struktur Teks Ulasan

Orientasi

Orientasi merupakan bagian pertama yang menjelaskan tentang gambaran umum sebuah karya baik film, drama maupun sebuah buku yang akan diulas. Bagian orientasi memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai apa yang akan diulas.

Tafsiran

Tafsiran merupakan bagian yang berisi penjelasan detail mengenai sebuah karya yang diulas, misalnya berisi tentang bagian-bagian suatu karya, keunikan, keunggulan, kualitas, dan sebagainya.

Evaluasi

Evaluasi merupakan bagian yang berisi pandangan dari pengulas mengenai hasil karya yang diulas. Evaluasi dilakukan setelah pengulas melakukan tafsiran secara cukup terhadap hasil karya tersebut.

Pada bagian evaluasi ini pengulas akan menyebutkan bagian yang bernilai atau kelebihan dari karya tersebut. Ataupun bagian yang kurang bernilai atau kekurangan dari karya tersebut.

Rangkuman

Rangkuman merupakan bagian yang berisi kesimpulan dari ulasan terhadap suatu karya. Bagian ini juga memuat komentar penulis apakah hasil karya tersebut berkualitas atau tidak untuk ditonton atau dibaca.

3 dari 5 halaman

Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

1. Istilah

Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.

Istilah khusus adalah istilah yang digunakan untuk bidang tertentu dan pemakainnya hanya dipahami oleh orang berkecimpung dalam bidang tersebut.

Contoh:

Istilah umum: film, ikan, bunga.

Istilah khusus: komedi, gurame, mawar.

2. Sinonim dan Antonim

Sinonim adalah kata yang memiliki bentuk yang berbeda, tetapi memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Contoh: "Obrolan orang itu mirip dengan dialogdalam film Romeo dan Juliet."

Antonim adalah kata yang artinya berlawanan satu dengan yang lain. Contoh: "besar atau kecil bukanlah jaminan barang itu berharga atau tidak."

3. Nomina

Nomina atau kata benda adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda atau segala yang dibedakan.

Kata benda dibagi menjadi dua jenis, yaitu kata benda konkret seperti meja, buku, dan bola serta kata benda abstrak, seperti pikiran dan angin.

Nomina juga dibedakan menjadi dua, yakni nomina dasar dan nomina turunan. Contoh:

Nomina dasar : Rumah | Jalan

Nomina turunan : Perumahan | Jalanan

Imbuhan : Pe – an | -an

4 dari 5 halaman

Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

4. Verba/Kata Kerja

Verba aktif adalah verba yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau menunjukkan tindakan atau perbuatan. Contoh: "Putra memelihara ikan gurame."

Verba pasif adalah verba yang subjeknya berperan sebagai penderita, sasaran tindakan, atau hasil. Contoh: "Film horor kini banyak disiarkan televisi Indonesia."

5. Pronomina

Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Contoh:

1. Kata ganti orang: saudara, bapak, ibu, nyonya, tuan, ia, dia

2. Kata ganti pemilik: ku-, mu-, -nya

3. Kata ganti petunjuk: ini, itu

4. Kata ganti penghubung: yang

5. Kata ganti tak tentu: siapa, barang siapa, sesuatu, masing-masing

6. Konjungsi

Konjungsi adalah kata tugas atau kata penghubung yang berfungsi menghubungkan dua buah klausa, kalimat, atau paragraf. Konjungsi yang sering digunakan dalam ulasan film atau drama umumnya, berupa:

  • Konjungsi koordinatif. Contoh: dan, atau, tetapi
  • Konjungsi subordinatif. Contoh: jika, agar, meskipun, alih-alih, sebagai, sebab, karena, maka, sesudah, sebelum, sementara
  • Konjungsi korelatif. Contoh: baik ... maupun ... | bukan ... melainkan ... | tidak hanya ... tetapi ...
  • Konjungsi antarkalimat. Contoh: sebaliknya, di samping itu, selanjutnya

7. Preposisi

Preposis adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa preposisional.

Contoh: di, ke, dari, pada, daripada, dengan, secara, tanpa, bagi.

5 dari 5 halaman

Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

8. Artikel

Artikel adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah nomina.

Contoh: si, sang

9. Kalimat Simpleks dan Kompleks

  • Kalimat Simpleks adalah kalimat yang memiliki suatu verba utama.

Contoh: "Sinetron Preman Pensiun banyak digemari kawula muda."

  • Kalimat Kompleks adalah kalimat yang memiliki dua verba utama atau lebih.

Contoh: "Sci-Fi adalah jenis film imajinasi pengetahuan yang dikembangkan untuk mendapatkan dasar pembuatan alur film yang menitikberatkan pada penelitian dan penemuan biologi."

10. Menggunakan Ungkapan Perbandingan (Persamaan/Perbedaan)

Contoh: daripada, sebagaimana, demikian halnya, berbeda dengam, seperti, seperti halnya, serupa dengan, dan sebagainya.

11. Menggunakan Kata Kerja Material dan Kata Kerja Relasional

Kata kerja material yaitu kata kerja yang menyatakan kegiatan fisik/proses. Misalnya: makan, minum, membawa, berbicara, melamun, bertepuk tangan, mendengarkan, menunggu, melebur, memukul, bertanya, dan lainnya.

Kata kerja relasional adalah kata kerja yang berfungsi untuk membentuk predikat nominal (kata-kata kopulatif) dan dapat juga membantu memperjelas predikat (kata kerja bantu).

  • Contoh kata kerja relasional sebagai kopulatif: bernama, disebut, jadi/menjadi, merupakan, adalah, ialah, yaitu, yakni, dan sebagainya.
  • Contoh kata kerja relasional sebagai kata bantu: pasti, harus/perlu/wajib, jadi, mungkin, boleh, harap, bisa, hendak/ingin/mau/akan, dapat/bisa, ada, dan sebagainya.

 

Sumber: Web SMP Negeri 14 Oku

Baca artikel seputar teks ulasan lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer